moment 1

654 71 15
                                    

Sang malaikat maut dan Taehyung memutuskan untuk bertemu di taman kota. Setelah melakukan video call, mereka makin tidak dapat menahan hasrat untuk berjumpa.

Setelah video call, tanpa terasa jarum pendek telah menunjukkan angka 3 . Taehyung bersiap siap untuk menemui malaikat maut yang tampan itu. Kali ini, ia memutuskan untuk memakai sedikit make up agar nampak manis. Setelah selesai bersiap, Taehyung meninggalkan kamarnya dan turun. Di ruang tamu, ia bertemu dengan seokjin " cantik sekali tae, mau kemana?" Tanya seokjin sambil tersenyum. " Tae mau menemui seorang teman seokjin eomma. Sekarang tae berangkat dulu ya." Ucap taehyung dengan senyuman kotaknya. Seokjin hanya bisa menggelengkan kepala ' beginilah anak muda yang sedang kasmaran' guman Seokjin.

Taehyung sampai di taman kota terlebih dahulu. Sambil menunggu malaikat maut, ia memandabg indahnya pepohonan dan bunga bunga di taman kota. Fenomena manusia yang sederhana seperti melihat seorang anak tertawa, sahabat yang sedang bercengkrama, sepasang remaja yang tengah memadu kasih, dan fenomena sederhana yang lain itu menghangatkan hatinya yang lembut.

Tanpa sadar, ia pun merapalkan kata kata itu lagi. Entah dia menemukannya dari mana, tetapi ia dapat mengingat setiap katanya dan hal itu memberikan perasaan hangat, bahagia, dan nyaman padanya. Ia mulai merapalkannya di tengah daun daun yang berguguran diterpa angin

Pandanglah bulan itu
Bunga sakura berjatuhan, kau ada
Daun maple yang berguguran saat musim gugur, kau disampingku
Dan saat aku memejamkan mata kamu ada di pikiranku

Ia merapalkannya dengan halus dan lambat. Ketika ia selesai merapalkannya, muncul suasana yang familiar sama seperti pertemuan pertamanya dengan malaikat maut. Angin dingin berhembus tepat di depan wajahnya, ia menutup mata.

Taehyung merasakan kehangatan menjalari seluruh tubuhnya. Ia ada di dekapan malaikat maut lagi. Kedua mata mereka bertemu lalu mereka saling tersenyum. Senyum bulan sabit malaikat maut berhadapan dengan senyum manis taehyung.

Mereka mulai mengecek lingkungan sekitar. Mereka berada di gubuk yang sama seperti tempat pertama mereka bertemu. "Kita dipertemukan di tempat ini untuk yang kedua kalinya." Ucap taehyung lembut. "Aku akan selalu mengingatnya dan menyimoannya di file 'the most beautiful moment' di memori otak." Kata jimin dengan memamerkan senyum bulan sabit tampannya.

Mereka saling bergandengan tangan dan memutuskan untuk berjalan jalan di sekitar gubuk. Mereka menemukan tempat duduk di dekat jembatan yang menghubungkan gubuk dengan taman. " Tempat ini jauu lebih indah dari taman kota" ucao Taehyung terkagum melihat tempat yang indah itu. Ia merasa sangat bahagia kali ini. "Tapi ahjussi, bagaimana bisa kita bertemu di tempat yang sama, di posisi yang sama?" Tanya taehyung. "Apa yang kau lakukan sebelum peristiwa ini terjadi?" Ucap jimin. " Aku mengucapkan kata kata. Aku menyebutnya sebagai rapal kehangatan." Kata Taehyung. "Bisakah kau mengucapkannya untukku?" Pinta jimin.

Taehyung pun mulai mengucapkan kata demi kata dengan lembut, tulus, dan penuh perasaan "Pandanglah bulan itu
Bunga sakura berjatuhan, kau ada
Daun maple yang berguguran saat musim gugur, kau disampingku
Dan saat aku memejamkan mata kamu ada di pikiranku" tanpa Taehyung sadari, butiran air matanya menetes menyusuri wajahnya. Ia merasakan gejolak emosi yang mendalam. Perasaan ini hanya dapat ia rasakan setelah membaca rapal itu bersama jimin.

Jimin  terdiam, tak dapat mengucapkan sepatah kata apapun. Ia merasakan ada hal yang familiar dari rapalan taehyung. Ia melihat air mata taehyung yang hampir jatuh. Sebelum air mata yang berharga itu jatuh ke tanah, jimin menadahi air mata itu dengan tangannya. Ia mengusap pipi taehyung dengan lembut.

Keduanya tenggelam dalam tatapan mata masing masing. Keheningan mulai melanda mereka. Jimin menggandeng tangan taehyung untuk berjalan jalan di sekitar gubuk. Mereka menikmati sore hari dengan bercakap santai dan menyalurkan kehangatan dengan rangkulan.

Just two dorks that have fallen in love and enjoy the end of the day together.
(Si author sok bahasa inggris guys. Maapkan)

Mereka saling mengenal lebih jauh. Taehyung pun baru mengetahui kalau jimin bekerja di shinigami restaurant sebagai pekerjaan di dunia manusianya. Jimin juga baru mengetahui kalau taehyung sudah tidak memiliki orang tua lagi dan tinggal di rumah sahabat orang tua Taehyung.

Mereka mulai membuka diri. Jimin mendengar cerita taehyung tentang menjadi anak yang memiliki bakat spesial yang sering membantu para arwah yang memiliki urusan yang belum selesai di dunia. Taehyung juga mendengar cerita jimin tentang keseharian malaikat maut dan rasa sedih yang melanda malaikat maut ketika melihat perpisahan antara orang yang meninggal dengan orang orang yang disayangi.

Tanpa sadar, mereka terlalu larut dalam percakapan sehingga tidak sadar kalau sang rembulan telah menggantikan matahari. Taehyung mengecek ponselnya dan melihat jam yang menunjukkan angka 20.30. besok senin taehyung harus sekolah ia meminta jimin untuk mengantarnya pulang.

Dengan kemamuan teleportasi yang dimiliki jimin, ia mengantar taehyung ke rumahnya. Mereka saling mengucapkan perpisahan dan jimin berjalan menuju rumahnya.

Taehyung memasuki rumah dengan wajah berseri. Ia terlihat sangat bahagia. Ia berjalan menuju kamar jungkook untuk memastikan kalau jungkook sudah tertidur atau belum. Ia menemukan jungkook yang masih asik memainkan kempengnya.

" Kak tae... Kenapa balu pulang? Kookie kangenn" kata jungkook dengan wajah sumringah. " Maaf kookie, tadi kakak bertemu dengan teman kakak sebentar" kata Taehyung sembari mengusap kepala jungkook dengan lembut. "Kenapa ada cahaya kuning di cekital kakak? Kakak tampak belcinal" kata jungkook. Taehyung heran, apa jungkook dapat melihat auranya sekarang? Ia dengar dari para hantu kalau bayi itu jiwanya masih suci dan murni. Mereka dapat melihat apa yang anak spesial seperti taehyung lihat.

Tbc
Ini penebusanku
Setidaknya ini lebih baik dari chapter sebelumya.
Aku membuat chapter ponsel sebagai penghubung. Kemungkinan besar, ketika fanfic ini mencapai chapter 20, aku akan melakukan pengeditan di setiap chapterku.
Fanfic ini kira kira terdiri dari 27 chapter.

7/27

Salam Minv

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam Minv


till We Meet againTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang