Di hujan yang lebat ini, Taehyung baru saja pulang dari sekolahnya dan tengah bersiap untuk menjalankan sif di super market tempatnya bekerja. Ia segera mengganti bajunya dan mulai bekerja.
Hujan itu semakin lebat dan petir juga ikut hadir untuk menambak keseruan hujan ini. Nampak kilatan petir yang diikuti oleh kehadiran namja pucat dengan setelan hitam. Ia berjalan dengan langkah panjang dan lambat. Aura yang dikeluarkan oleh namja iti mendominasi seluruh ruangan.
Setelah beberapa saat, namja itu selesai membeli beberapa barang, ia membayarnya dan bertatapan dengan Taehyung. " Total semuanya 300 won" ucap Taehyung dengan ramah. Namja itu menyodorkan sejumlah uang yang pas dan melampirkan secarik kertas. "Simpan kertas itu. Kertas itu untukmu. Bacalah ketika kau berada di danau teratai!" Titah namja itu.
Belum sempat Taehyung mengucapkan terimakasih, namja itu menghilang ditelan gelapnya malam. Taehyung bingung tentang apa yang terjadi barusan. Ia tidak tahu harus berbuat apa setelahnya. Orang yang aneh.
Sif Taehyung sudah selesai namun hujan yang lebat ini tidak kunjung selesai. Ia menutup toko itu dan menunggu hujan di teras toko. Di lebatnya hujan, ia melihat seseorang berpakaian serba gelap. Taehyung sempat mengira bahwa orang itu adalah Malaikat Mautnya. Tetapi setelah dilihat lebih cermat lagi ternyata bukan.
Semakin lama, orang itu semakin mendekat. Ia memegang payung hitam yang serasi dengan pakaiannya. Setelah Terlihat dengan cukup jelas, orang itu ternyata adalah pembeli berbaju serba hitam yang memberikan kertas kepada Taehyung. " Mohon maaf, tuan, tetapi toko ini sudah tutup" ucap Taehyung dengan sopan. " Tak apa. Lagi pula aku juga tidak ingin membeli sesuatu." Ucap pria pucat itu dengan nada datar. "Ada perlu apa tuan kemari?" Tanya Taehyung. "Aku hanya ingin berbincang saja denganmu" ucap namja pucat itu.
" Kau bisa memanggilku August" namja itu memperkenalkan dirinya. " Namaku Kim Taehyung. Senang bertemu dengan anda." Taehyung juga memperkenalkan dirinya. "Tak perlu kau beri tahu, aku sudah tahu itu nak." Ucap August.
Mereka larut dalam obrolan santai. Setelah itu, tercipta keheningan sejenak. " Mimpimu malam ini akan menjadi petunjuk pertama kebingunganmu." Tutur namja pucat itu. Tanpa pamit, namja itu pergi meninggalkan teka teki untuk Taehyung. Hujan pun telah reda. Taehyung berjalan pulang ke rumahnya.
Di perjalanan, Malaikat Maut melihat Taehyung sedang berjalan pulang dari supermarket di depan restaurant milik sang Malaikat Maut itu. Tak lama, Malaikat Maut menghampiri Taehyung yang tengah berjalan sambil melamun. "Jangan melamun. Itu tidak baik untukmu." Ucap sang malaikat maut yang menampilkan senyum bulan sabitnya.
Lamunan Taehyung terpecah ketika bertemu dengan Malaikat Maut Park. " Hai Ahjussi. Mau pergi ke mana?" Tanya Taehyung. " Aku hanya ingin jalan jalan saja. Menikmati suasana setelah hujan." Ucap Jimin.
Terlintas di pikiran Taehyung tentang pertemuannya dengan August si namja pucat yang cukup aneh itu. "Ahjussi tahu tidak. Tadi aku bertemu dengan namja pucat. Ia memperkenalkan dirinya sebagai August. Kami mengobrol sebentar dan tiba tiba ia pergi dan berkata kalau jawaban dari kebingunganku akan terjawab di mimpiku" Jimin menatap Taehyung lekat lekat sambil berjalan di sebelah namja cantik itu. Ia tidak terlalu memperhatikan apa yang dikatakan Taehyung.
"Ahjussi!" Panggilan Taehyung mengalihkan tatapan Jimin pada Taehyung. "Kenapa menatapku seperti itu? Apa kau bahkan tidak mendengarkan ceritaku?" Taehyung kesal sekarang. " Maaf tae. Aku hanya terlalu fokus. Bisakah kau mengulangi ceritamu tadi?"pinta Jimin. Taehyung menurutinya. Ia mengulangi ceritanya walaupun dengan nada sedikit kesal. Jimin menggumam sejenak menerka nerka cerita Taehyung. " Aku juga tak tahu tae, kebingunganmu di bagian apa." Jimin juga menjadi bingung. "Aku berpapasan dengan seseorang. Orang itu berbaju putih. Aku tidak terlalu memperhatikan wajahnya tetapi ia mengucapkan kata maaf. Pelan sekali sampai sampai kalau saja aku orang biasa aku tidak bisa mendengar apa yang orang itu ucapkan. Ia mengucapkan maaf padahal aku tak merasa kalau ia pernah berbuat salah padaku. Hal itu juga membuatku bingung. " Sambung Jimin panjang lebar.
Tak terasa, mereka sudah sampai di depan rumah keluarga Kim. "Maaf ahjussi, aku jadi merepotkan. Padahal aku tadi tidak minta diantar pulang." Ucap Taehyung polos. "Tak apa. Setidaknya kita bisa saling berbagi. Dan mungkin apa yang kita ceritakan dapat memecahkan kebingungan ini" Jimin dan Taehyung saling melambaikan tangan dan pulang ke rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
till We Meet again
Fanfiction' siapa kau? dimana aku? ' - kim taehyung ' aku bukan siapa siapa. kau ada didekapanku'- grim reaper BXB Jimin 👆 Taehyung 👇 Warning!!!!!! Mpreg