(•́ᴗ•̀)♡7

7 2 0
                                    

Jangan lupa vote and coment!

Happy Reading!(ᵔuᵔ)ノ゙

---

Sekarang Yoonsun dan Jimin sedang berada di luar kelas.

Yap! Mereka di hukum karena telat, dan lebih parahnya lagi Jihoon lupa memberitahu guru untuk meminta izin keterlambatan Yoonsun.

"Yoonsunie" panggil Jimin

"Berhenti memanggilku seperti itu, aku bukan siapa siapamu" Ucap Yoonsun yang tak mengalihkan pandangannya pada sepatu kets miliknya

"Kalau begitu aku akan memanggilmu My Sun" senyum jimin membuat matanya menjadi sipit

Yoonsun tak merespon perkataan Jimin

"Aku tak habis pikir, ini sangat mengejutkan" ucap Yoonsun yang membuat Jimin monoleh padanya

"Takdir Tuhan memang misterius" gumam Yoonsun

"Yap, dan Takdir sedang berpihak padaku" Jimin mendekatkan wajahnya pada Yoonsun

Yoonsun hanya melirik pada Jimin

"Turut berduka cita atas kepergiannya" bisik Jimin lalu ia mengalihkan pandangan menjadi lurus kembali

"Aku tahu makna dari kalimat itu. Apa kau senang Yoongi pergi?" Tanya Yoonsun

"Tidak, aku tidak bilang aku senang jika Yoongi mu itu pergi tapi apa kau mau membuka hatimu untuk ku?" Tanya Jimin yang membuat Yoonsun diam

"Tak perlu terburu buru, kita masih punya banyak waktu" ucap Jimin lalu mengusap pucuk kepala Yoonsun

"Perasaanku tak sebercanda apa yang kau bayangkan Yoonsun-ah" Ucap jimin

"Semoga kau percaya padaku" sambung Jimin meyakinkan

"Aku percaya, tapi menurutku kau terlalu berlebihan untuk masalah kau pindah karena ingin satu sekolah denganku" ucap Yoonsun menatap Jimin

"Berlebihan katamu? Aku dibutakan oleh mu Park Yoonsun" kaki Jimin tak bisa diam, ia merasa lelah untuk terus berdiri

"Marga ku Min bukan Park" ucap Yoonsun yang sudah lelah dengan berdiri ia memutuskan untuk duduk di lantai

"Tapi kedepannya kau akan menjadi Nyonya Park" Susul Jimin yang mengikuti Yoonsun untuk duduk

"Apa tempat tinggalmu pindah juga? Kau tak mungkin kan masih tetap di Mapo - gu?" tanya Yoonsun

"Aku membeli apartemen di dekat sini" Jawab Jimin gemas melihat Yoonsun yang menangkup kedua pipinya

"Apa kau ingin main di apartemenku?" Tawar Jimin yang ingin sekali mencubit pipi Yoonsun

"Menurutku itu terlalu cepat" jawab Yoonsun yang memainkan pipinya sendiri

"Apa yang kau maksud terlalu cepat? Kita hanya bermain saja tidak lebih" ucap Jimin yang mencubit hidung Yoonsun

"Awsh sakitt tahu" Yoonsun menepuk lengan Jimin yang masih menempel di hidungnya

"Apa yang kau maksud dengan bermain?" Yoonsun menatap Jimin intens

"Oh my , pikiranmu kotor Park Yoonsun. Yang ku maksud kita bisa bermain video game, monopoli mungkin, makan bersama atau bisa saja bermain Truth Or Dare" jawab Jimin sembari tertawa membuat matanya menjadi satu garis

"Ck! Iya iya mungkin lain kali saja, aku ada urusan sepulang sekolah nanti" tolak Yoonsun

"Mauku antar?" Tawar Jimin

"Tidak perlu aku bisa sendiri" Lagi lagi Yoonsun menolak Jimin

Bel pelajaran akan berganti 15 menit lagi.

Yoonsun sudah lelah menunggu ia bersandar pada tembok memejamkan matanya.

Jimin yang melihat Yoonsun tertidur dengan kepala yang terus terjatuh ia mempunyai sedikit inisiatif

Kepala Yoonsun diarahkan pada bahunya untuk bersandar lalu kepala Jimin menindih kepala Yoonsun

Tidur. Mereka berdua tidur dengan lelap

Sampai tidak sadar bel pergantian jam berdering. Tapi keduanya tak kunjung bangun

Lee Ssaem keluar dari kelas Yoonsun dia menggelengkan kepalanya melihat Yoonsun maupun Jimin

"Min Yoonsun! Anak baru! Bangun!" Teriak Lee membuat Yoonsun dan Jimin terlonjak kaget

"Eh Lee Ssaem" Yoonsun berdiri lalu membungkukan badannya yang di ikuti oleh Jimin

"Enak saja tidur! Cepat masuk ke kelas kalian!" Ucap Lee lalu pergi meninggalkan Jimin dan Yoonsun

"Kita mungkin tak berjodoh Jimin, setiap awal dan akhir pertemuan kita selalu saja membawa kesan sial" ucap kesal Yoonsun pada Jimin yang membuat hati Jimin sakit

"Kau lihat saja, takdir selalu ada di pihak ku, aku yakin itu. Aku akan buat mu menyesal atas perkataan mu tadi Min Yoonsun"

---

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Without You (MYG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang