Bab 4

1.2K 73 13
                                    

"Aunty Eva!!!, that you? " jerit Dhianova riang. Bulat matanya apabila memadang sosok wanita.

Eva hanya tersenyum, sambil menujukkan anak pantung panda. Dilambai lambai tangan anak pantung untuk memancing Dhia datang kearahnya.

"My, Flufy!!! " jerit Dhia lagi. Tergocoh gocoh anak ini bangun lalu pergi kearah Eva

"I think that, i Lost my Flufy!!!". Jerit Dhia riang lalu mendapatkan anak patung pandanya itu. Dicium dan dipeluk erat olehnya.

"Ooo, so cute!!, Ini yang buat aku tak sabar sabar nak kahwin dengan orang mat Salleh ni!" Kata Alice sambil menepuk nepuk bahuku.

Aku hanya menepis tangan Alice,"aishh perempuan ni tak sabor nak, gatal"

Dhia yang menjadi pemerhati antara aku dan Alice hanya mengerutkan kening. "What the language that you talk?" Soalnya bingung.

"Och, that is it Malay language, because i form Malaysia" ucapku lagi sambil mencubit pipi gebu budak ni. Nak je aku gomol gomol pipi merah dia.

"Oooooo" panjang harakat Dhia bunyi kan.

"Where is the country?" Soalnya penuh minat sambil menarik kerusi yang berada di sebelah Alice untuk di duduk.

Badan Dhia langsung aku cembung lalu ku letakkan di atas kerusi. "It so far" jawab Alice sambil mengesat dahinya.

"Oh ya" jawabnya lagi. "May i go to the country with you ?" Soalnya ceria.

"Miss Dhiaa!!" tegur Luna bila merasakan percakapan Dhia semakin menjauh. Clara yang berada di sebelahnya diam memerhati anak majikannya berbual dengan 2 wanita asing .

"Why you want to follow me? What if I say that, i am the bad person?" Ucap Eva menduga anak comel itu.

"Sorry Miss Dhia, you need to go rest right now" celah Luna bila merasakan pertanyaan yang tidak enak keluar dari mulut EVa.

"I Don't want to rest right now!!" Ucapannya lantang. Sambil menepis tangan Luna yang ingin mengangkatnya.

Matanya tepat memandang wajah Eva yang tenang memadangnya. " I Don't think, that you are the bad person"

Eva dan Alice hanya tersenyum bila mendengar kata kata budak mat Salleh ini. "Why?"

"Couse you are pretty and kind" Jeritnya teruja. "And i want to be pretty like you" sambung nya lagi.

Ketawa Eva bila mendengar kata kata Dhia sangat ini. " You are Soo funny girl, i glad if I have the daoughter like you"

"Soo, why Don't you, pick me as your daoughter?" Ucapannya lagi sambil mata bersinar menunggu jawapan dari ku.

"If I pick you as my daoughter, how about your parents? Your mom? Your dad sweety?" Duga ku lagi sambil mencuit hidung mancung anak ini.

Dapat ku lihat Dhia mengetap bibir menahan perasaan. "I Don't have mu mom" ucapannya sayu sambil mata yang berlinangan memadang lantai. " I never see my mom, i Don't know if She still live or not!!" Ucapannya lagi. Pecah tangisan anak ini.

Terkejut diriku dan Alice bila mendengar kata kata Dhia.

Pantas Luna dan Clara menenangkan anak itu. "Sory, Miss Dhia should go right know because She need to rest" ucap Clara tajam memadang aku.

Aku hanya terpinga melihat Dhia yang berada di dalam dukungan Luna saat ini. Kelu lidah ku saat ini.

"Tulah kau, mulut celupar lagi" Alice menumbuk bahu ku perlahan.

"Aku tak tahu pulak yang dia tak ada mak" ucapku. Perasaan bersalah menyelimuti diriku saat ini.

"Tapi kan , hairan lah aku dengar dia cakap. Dia tak pernah jumpa mak dia. And dia tak tahu mak dia tu hidup ke tak? Aneh kan?" Duga Alice lagi, sambil menghirup minuman di depannya.

Aku hanya menganggkat bahu bagi menjawab soalan Alice. Kenapa hatiku berdebar saat ini.
"She is not Alysa, She is Dhia, Eva" kata ku bagi menyedapkan hati.

CHRISTY DHIANOVVA Where stories live. Discover now