Pria manis ini berjalan dengan cepat ke halaman kuliahnya. Ia sedikit terburu-buru karena sadari tadi ia terlambat masuk jam pelajaran kuliahnya dan sialnya pagi ini pelajaran yang sangat ia tidak sukai "matematika" ya, ia benci dengan matematika.
Ketika sampai didepan kelasnya ia sedikit mencondongkan kepalanya melihat kaca kelasnya dan mendapati Zhuocheng sahabat satu-satunya yang sudah ia anggap kakak sendiri. Zhuocheng menganggukkan kepalanya pertanda "aman" dan ya! Guru killer itu ternyata tidak masuk dan ia mendengus berjalan menghampiri mejanya yang tepat berada dibelakang meja Zhuocheng dengan kesal. Zhuocheng membalikkan badannya dan menatap Xiao Zhan yang duduk tepat dibelakangnya
"Ada apa ZhanZhan? Mengapa dengan wajahmu? Setrika sana wajahmu kusut dan bau apek sekali!" Gumam Zhuocheng yang sukses membuat Xiao Zhan mempountkan mulutnya kesal dengan perkataan Zhuocheng ini
"Kau membuat mood ku tambah buruk saja" gumam Xiao Zhan sebari berdecak pinggang
"Baiklah, baiklah. Maafkan aku ada apa?" Zhuocheng kembali menanyakan keadaan Xiao Zhan dengan serius
"Sebelumnya apakah bibirku terlihat pucat? Aku salah membawa lipblam dan hanya membawa lipblam yang hampir habis jadi tadi aku hanya memakai sedikit" ucap Xiao Zhan bertanya kepada Zhuocheng dan mendapat gelengan dari Zhuocheng. Ya Xiao Zhan sangat menyukai jika bibirnya diolesi oleh lipblam yang memiliki warna tidak terlalu merah dan memiliki rasa 'agar ketika lapar Xiao Zhan bisa ngemut bibir sendiri katanya'. Dirumahnya, ia memiliki lebih dari 10 rasa lipblam dan itu semua pemberian dari kakaknya Zhuocheng, Xuan lu yang biasa mereka sebut "shijie" jadi karena gratis Xiao Zhan terima saja😎
"Aku sangat kesal dengan pria sok tampan itu karena dia aku jadi telat dan harus berlari sekuat tenaga untuk sampai kampus ini. Hah~ kau bisa bayangkan jarak jalan raya sana dan kampus itu lumayan jauh" ucap Xiao Zhan sembari membayangkan apa yang terjadi padanya hari ini
"Ada apa memang? Aku penasaran" Yap bukan Zhuocheng namanya jika ia tidak penasaran dan harus mewawancarai sahabat cerobohnya ini dengan seksama.
~flashback~
Xiao Zhan bersenandung ria karena ia senang bisa berangkat pagi agar terhindar dari ocehan yang memusingkan guru "matematika"nya yang terkenal dengan sebutan guru killer ini. Ia berhenti sejenak untuk memastikan lampu lalulintas berubah warna menjadi merah.
Ketika lampu itu sudah berubah warna menjadi merah Xiao Zhan menyebrang sembari menutup matanya dengan berjalan pelan
Tinttttt~
Klakson mobil itu menggangu kesenangan Xiao Zhan. Dia kenal siapa orang yang membawa mobil itu. Tidak salah lagi pemuda sialan itu bernama "Wang Yibo" pemuda ini selalu saja mengganggu Xiao Zhan ketika dikampus, kantin, bahkan ketika dia memiliki jam mata kuliah yang sama dengan Xiao Zhan, Yibo terus saja tidak ingin kalah saing dengan Xiao Zhan. Xiao Zhan memutar bola matanya kesal
"Hey! Buka matamu! Apa kau buta lampu itu sudah berubah warna!" Pemuda bernama Wang Yibo ini keluar dari mobil hitam miliknya dan langsung menyeret tangan Xiao Zhan cukup kasar menuju tepi jalan
"Yibo! Bisakah kau berhenti menggangguku? Jelas-jelas itu berwarna merah!" Balik marah Xiao Zhan "dan tolong lepaskan tanganku dari tanganmu itu sakit" lanjutnya
Dengan kesal Yibo menarik dagu Xiao Zhan dan mendekatkan pipi Xiao Zhan agar menyentuh pipi Yibo "
"tidakkah kau lihat lampu lalulintas itu? Jelas-jelas itu berwarna hijau. Kau sudah berjalan sebari memejamkan mata lebih dari 15 menit! Ada apa denganmu mengapa jalanmu lambat sekali?" ucap Yibo sebari menunjukkan lampu lalulintas diseberang sana yang memang sudah berwarna hijau
Pipi Xiao Zhan memerah malu dengan kasar Xiao Zhan menarik tangan Yibo agar tidak menyentuh dagunya dan menjauhkan wajahnya yang sempat menempel di pipi Yibo tadi
"Baik lah memang salahku aku minta maaf dan kuharap di kampus nanti aku tidak bertemu denganmu lagi tangan bau" - Xiao Zhan berlari meninggalkan Yibo sendiri setelah mengucapkan kalimat itu
"DAN JANGAN MENEMPELKAN PIPIMU PADA PIPIKU LAGI! PIPIMU LENGKET!" Teriak Xiao Zhan dari kejauhan
Sementara Yibo itu mematung dan mencium tangannya serta menyentuh pipinya "apakah tanganku bau? Apakah pipiku lengket" Katanya pada entah dia berbicara kepada siapa.
~Flashback off~
Pletak
Zhuocheng sukses menjitak kepala Xiao Zhan dengan keras sementara sang empu yang terkena jitakan Zhuocheng tersebut memegang kepalanya yang terasa sakit
"Chengcheng apa yang kau lakukan! Ini sakit sekali" Xiao Zhan meringis kesakitan dan memegang kepalanya yang telah Zhuocheng jitak tadi
"Kau harus menerimanya kau sangat bodoh jika kau berjalan ketika lampu lalulintas berubah warna menjadi merah harusnya kau berjalan cepat bukan pelan sambil menutup matamu ada apa denganmu jika punya masalah tolong ceritakan padaku" ucapan Zhuocheng sangat panjang bak lebar tapi bagi Xiao Zhan sudah sangat terbiasa dengan ucapan Zhuocheng yang seperti itu kepadanya karena, ia tau sahabatnya ini sangat khawatir dengan dirinya
"Zhuocheng, kau tau tidak, Aku dikeluarkan dari cafe depan kampus itu. lagi dan lagi aku harus mencari pekerjaan paruh waktu"gumam Xiao Zhan mengalihkan pembicaraan
"Kalau begitu bagaimana kau bekerja paruh waktu di toko kue shijieku dia pasti sangat senang karena dia sudah menganggapmu sebagai adiknya juga" ucapan Zhuocheng memberi usulan agar Xiao Zhan bekerja di toko kue kakaknya. tapi langsung mendapat gelengan dari Xiao Zhan
"Terimakasih tapi aku tidak bisa Chengcheng, aku ingin mencari pekerjaan yang tidak merepotkan kau dan shijiemu kalian sudah membantuku sangat banyak" gumam Xiao Zhan. Walaupun nyatanya Xiao Zhan sangat ingin sekali bekerja di toko kue milik shijienya Zhuocheng itu. Tapi, Xiao Zhan tidak ingin merepotkan mereka terus menerus
"Jika tidak ingin di tempat shijieku yasudah. Aku akan membantumu mencarikan pekerjaanmu itu oke" ucapan Zhuocheng dan hanya dibalas dengan acungan jempol dan angukan oleh Xiao Zhan.
Sekarang sudah sore, Xiao Zhan memasuki kelasnya yang berbeda dengan Zhuocheng. Zhuocheng tidak memiliki kelas sore atau bisa dikenal dengan kelas tambahan dan dia sudah pulang terlebih dahulu. Xiao Zhan mendengus sebal melihat seorang pria tampan menatapnya tajam dan dingin seolah-olah ia seperti ingin menerkam dan memakan mangsanya. Xiao Zhan bergidik ngeri sendiri melihatnya
"Hei Yibo, jangan menatap aku seperti itu walaupun kita dikelas yang sama tapi aku lebih tua darimu dan awas, aku takut matamu itu copot" Xiao Zhan memberanikan diri untuk mengucapkan kata menakutkan kepada Yibo. Sementara Yibo hanya menatap lebih sinis lagi kepada Xiao Zhan dan itu membuat Xiao Zhan bergidik ngeri dan tak mau melihat bahkan mengeluarkan kata menakutkan seperti tadi lagi. Bibirnya seketika bungkam.
Kelas selesai, Xiao Zhan pun telah kembali ke apartemen kecil miliknya, setelah ia selesai mandi, ia kini tengah menscroll mencari pekerjaan lewat handphone miliknya. Namun, Xiao Zhan tidak menemukan pekerjaan yang cocok untuknya ia mengusap wajahnya kasar dan membaringkan tubuhnya di atas kasur dan mulai tertidur
..
.
pagi sekali~~~Ini first cerita yang aku buat sebelumnya aku pernah buat cerita but tidak aku publikasikan. Aku memberanikan diri untuk mempublikasikan hasil karangan cerita aku untuk kalian para buchen Wang Yibo dan Xiao Zhan.
Don't forget to vote❣️
KAMU SEDANG MEMBACA
He is my big baby [Yizhan] (Wang Yibo × Xiao Zhan)
RandomXiao Zhan, pemuda imut dengan tahi lalat dibawah bibirnya ini harus mencari pekerjaan untuk mencakup biaya hidupnya sendiri. Ya ia hidup sendiri. setahun yang lalu ayahnya meninggal, tak lama setelah kematian ayahnya, ibunya menyusul karena tidak te...