Siapa Dia?

249 76 13
                                    

Langkah kaki yang terdengar dari pintu cafe dan membuat semua orang tertuju kepadanya hanya karna paras wajah yang cantik dan penampilan yang menarik, semua orang takjub akan kecantikan Jennie, tetapi Jennie gak peduli akan tatapan semua orang, karna bagi dia itu udah biasa. Jennie langsung menyapa sahabatnya yang lagi duduk di salah satu tempat yang udah tersedia di cafe tersebut.

"Haii guys" Sapa Jennie sama sahabatnya yang sibuk memainkan ponselnya seperti biasa.

"Telat lagi lo ya" Jawab Jisoo yang kesel akan sifat Jennie yang selalu telat.

"Sorry yaa, gue tadi ada urusan penting" Dengan raut wajah yang menyesal.

"Alasan lo selalu begitu" Bentak Rose yang bosan sama alasan Jennie yang selalu ada urusan penting, tapi enggak pernah tau itu urusan apa.

"Yaudah lah guys, mungkin dia emang ada urusan penting" Jawab Lisa yang selalu menerima alasan Jennie dengan senang.

Jennie pun duduk dan mereka memesan makanan yang mereka pesan seperti biasa.

"Lagi-lagi lo selalu dilihatin banyak orang" Sindir Rose yang enggak suka sama Jennie.

"Ya elah Ros lo kenapa sih selalu aja sindir si Jennie, lo enggak suka ya sama Jennie?" Tanyak Jisoo yang heran sama sifat Rose

"Gue bukannya enggak suka, tapi gue enggak suka aja dilihatin banyak orang kek gini!"

"Yang dilihatin kan Jennie bukan lo Ros"

"Iya gue tau, tapi kan sama aja mereka lihat kesini, kan gue jadi tertanggu juga!"

"Lo semua kenapa sih selalu aja berdebat di saat enggak tepat" Bantah Lisa sedikit kesel sama sifat Rose dan Jisoo

"Yaudah kalau emang lo semua terganggu kita pindah cafe aja gimana?" Jawab Jennie yang merasa bersalah.

"Gampang amat lo ngomong ya, hello kita udah mesan makanan, loh mau apa bayar semua ini?" Bentak Jisoo yang kesel sama omongan Jennie baru aja.

"Ya mau gimana lagi, lo semua terganggu karna gue kan? Yaudh mending pindah aja"

"Percuman pindah, nanti bakalan kek gini lagi" Sindir Rose yang enggak suka.

"Udah hentikan! Lo dua ini kenapa sih? Selalu aja berkata seperti ini, ingat kita ini sahabat, saudara, jadi enggak guna kalau lo dua selalu menyalahkan Jennie akan hal ini! Dengan sifat lo yang seperti ini nampak kali yang enggak suka akan kedatangannya Jennie, kalau kek gini terus mending grup ini dibubarkan aja!" Bantah Lisa dengan amarah akan tingkah laku Jisoo dan Rose

Jisoo, Rose, dan Jennie hanya menundukan kepala yang merasa bersalah akan hal yang terjadi baru aja, mereka hanya bisa diam dan enggak berani menjawab. Berapa menit kemudianpun makanan mereka udah sampai dan mereka menyantam makanan masing-masing dan enggak berbicara sekatapun.

"Lo semua tetap mau diam disini apa mau pulang?" Tanyak Lisa dengan heran melihat tingkah laku sahabatnya yang hanya diam dari tadi.

"Lo udah enggak marah lagi sama kami?" Tanyak Jennie sedikit ragu.

"Emang sejak kapan gue marah sama loh semua? Lagian napa pula gue marah sama sahabat gue sendiri" Sambil tersenyum tipis.

"Syukur deh ternyata loh enggak marah" Jawab Rose yang sedikit legah.

"Berarti kita enggak  jadi bubar kn?" Tanyak Jennie dengan polos.

"Lo itu polos apa begok sih Jen? Tanyak Lisa sambil tertawa"

"Ya kan mana tau kita betulan mau bubar"

"Kita ini enggak akan bubar, kita adalah sahabat sejati dan selalu bersama sampai kapanpun"

"Betul yang lo bilang Lis, kita bakal selalu bersama untuk selamanya" Sambung Jisoo dengan rasa bahagia

Mereka begitu bahagia akan kebersamaannya, tetapi seketika seorang lelaki yang memasuki cafe tersebut mereka langsung diam dan melihat lelaki yang tampan itu dengan mata yang enggak kedip sedikitpun. Lelaki itu memesan makanan dan menunggu makanannya siap, ketika makanannya siap lelaki itu pergi begitu aja dan enggak peduli tatapan semua orang kepadanya.

"Sangat tampan" Jawab Rose yang melamun dan melihat lelaki itu hingga keluar pintu cafe

"Betul-betul tampan" Sambung Jisoo

"Apanya yang tampan?" Tanyak Jennie dengan polos, tapi sebenarnya didalam hatinya dia juga menyebut lelaki itu tampan.

Seketika Lisa, Rose, dan Jisoo sadar dari lamunannya disaat mendengar apa yang di bilang Jennie baru aja, dan melihat Jennie yang begitu santai dan enggak peduli akan hal itu.

"Lo semua kenapa natap gue begitu?" Tanyak Jennie yang sedikit heran.

"Lo waras kn Jen?" Tanyak Jisoo

"Ya waras lah, lo kira gue enggak waras apa?"

"Kalau lo emang waras, terus kenapa lo hanya anggap ini biasa aja? Dia tampan lo Jen" Jawab Rose yang sedikit kesel.

"Aneh loh semua, begitu aja di bilang tampan, masih tampanan lagi bokap gue" Sambil tersenyum tipis.

"Serah lo lah Jen" Jawab Lisa yang sedikit kesel.

Merekapun balik pulang dan sejak di perjalanan mereka hanya diam dan melamun akan memikirkan lelaki yang tadi di cafe, begitu juga sama Jennie yang memikirkan lelaki itu dan ingin tau siapakah lelaki itu? Mereka bertanyak-tanyak dalam hati akan hal itu.

* * *

Hingga sampai rumah Jennie pun terus memikirkan lelaki itu, begitu juga dengan Lisa, Rose, dan Jisoo
Jennie membaringkan tubuhnya yang lelah dan menatap atap yang berwani putih yang terlihat polos.

"Apakah gue menyukai dia?" Tanyak Jennie dalam hatinya yang terus memikirkan lelaki itu.

Sesaatpun Jennie tersadar dari lamunannya tersebut setelah mendengar suara ketukan pintu dari luar.

"Siapa?" Tanyak Jennie sedikit kesal karna terganggu.

"Ini gue Shella adik lo" Teriak Shella dengan sengaja

"Eloh?masuk!"

"Lo dipanggil Bunda untuk makan malam"

"Yaelah gue udah makan tadi bareng sahabat gue si Lisa"

"Sahabat Lo yang bertiga itu maksudnya?"

"Ya lah , siapa lagi sahabat gue selain mereka?" Jawab Jennie sedikit kesel.

"Ya mana tau ada yang laen, yaudah gue turun deh, malas gue ladenin orang gilak" Ejek Shella yang suka memancing emosi kakaknya.

"Dasar kecikk!" Teriak Jennie dengan kesal.

"Tutup pintunya!" Pinta Jennie sama Shella

"Iya bawel"

Seketikapun ponsel Jennie berbunyi dan beberapa pesan masuk yaitu sahabatnya. Mereka membuat Grup di WhatsApp dengan nama Blackpink, karena Jennie dan Lisa suka dengan warna hitam yang berarti Black, sementara Jisoo dan Rose menyukai warna Pink. Mereka membahas tentang lelaki tersebut hingga sampai menjelang jam 12, tetapi Jennie enggak muncul di grup dan hanya membacanya aja, karna dia enggak  pala peduli akan sahabatnya yang membahas lelaki itu.

* * *

22 Mei
Diri ini mulai menyukaimu
Selalu teringat akan wajahmu
Dan ingin tau siapakah dirimu

Gimana ceritanya?
Kalau kalian suka jangan lupa kasih bintang ya

The Squad GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang