RAFAEL || 13

116 8 0
                                    

Vote n Comment ❤️

Semalam, Luna sempat memberikan penjelasan panjang kali lebar kepada dua sahabatnya itu. Dari awal sampai akhir, Luna menjelaskan perihal dirinya dengan Lisa. Ia juga memberi tahu tentang Cincin yang melekat di jari manisnya itu.

Flashback on

"Jadi, gue sama Lisa itu sebenarnya lagi ngejalanin tugas yang di kasih sama Bu Eti." Kata Luna

"Bu Eti? Bu Eti...Bu Eti... OH! GURU SBK ITU KAN?"

Luna dan Dinda menutup telinga mereka dengan selimut. Benar-benar si Meli kalau sudah teriak itu kayak Toa Masjid.

"Eh, maaf kelepasan."

Luna dan Dina memutar bola matanya, kemudian mereka melanjutkan perbincangan nya kembali.

"Gue sama Lisa pas kelas 7 itu gk ikut Praktek Teater. Terus, kita berdua itu gak pernah nagih tugas ke Bu Eti sampai 1 tahun setengah dan ya... hasilnya-"

"Lo remedial di depan kita semua. Iya kan?" Luna mengangguki ucapan Dina.

"Eh tapi kok si Lisa keliatan natural banget ya? Seakan-akan kalian itu berantem beneran gitu." Tanya Meli sambil mengunyah Snack kentang.

"Kalo itu sih gue yang paksa dia buat se-natural mungkin. Tapi jujur ya, kita sama sekali gak latihan loh! Keren kan gue?"

"WOI BANGS*T GUE DI CUEKIN!"

Dina dan Meli pura-pura menyibukkan diri saat mereka mendengar Luna yang membanggakan dirinya. Dina melakukan senam buatan sendiri, sementara Meli asyik makan Snack sambil joget-joget tidak jelas.

Bugh!

Bugh!

Dua bantal meluncur mengenai kepala mereka berdua.

"Sakit njir!" Ucap mereka berdua

"Lo berdua sebenarnya mau dengerin penjelasan dari gue apa mau main sih!?"

"Dua-duanya" Jawab mereka.

"Jangan sampai gue bunuh Lo berdua!"

"Idihhh takut dedek"

"Wah! Seram sekali! Kaget sekali saya!"

Luna turun dari atas kasur dan langsung mengejar mereka berdua, alhasil penjelasan dari Luna tidak di lanjutkan lagi. Mereka asyik tertawa dan asyik bermain PlayStation milik kakaknya.

"Lu ngapain ngendok gobl*k!" Dina mengomel ke arah Meli.

"Sabar Bangs*t ! Gue gini-gini juga ngekill nya paling banyak!"

"WOI ! KENAPA DI TINGGAL!"

Untung rumah Luna dalam ke adaan sepi, jadi tak masalah jika ada yang heboh seperti ini. Selagi tidak kelewat batas. Luna dan Dina meninggalkan Meli sendirian dan mengunci kamar itu dari luar. Luna malah mengajak Dina untuk pergi sebentar keluar dan membiarkan Meli di dalam selama 1 jam lebih.

"Kok bau parfum cowok ya?"

Flashback off

Jadi, saat ini ia tidak perlu repot-repot untuk nongkrong di Rooftop hanya untuk memberi penjelasan. Luna juga tidak punya waktu panjang untuk menjelaskan semuanya. Dikarenakan hari ini ada pelatihan untuk Perlombaan Cerdas Cermat kategori IPA.

Rafael [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang