Dua Minggu setelah hari pertunangan kami berdua, aku dan Rafael kini sedang berlibur ke Pantai yang disebut didalam buku hitamnya.
Kami tidak berdua, ada ke-tiga sahabat ku, juga ketiga sahabatnya Rafael.
"Kamu nyadar gak?"
"Nyadar apa?"
"Waktu di perpus kamu lagi ngomongin tentang aku. Udah gitu, kesannya kayak sebel banget sama aku. Iya kan?"
Aku langsung memalingkan wajah ke arah Pantai. Di sana terlihat kalau mereka sedang bermain di pantai.
"Aku... Aku... Ah! Habis kamu nyebelin banget sih!"
Aku sedikit marah. Tapi, dia mencubit hidung ku cukup keras. Lalu menusuk kedua pipiku dengan jari telunjuknya.
"Sebelnya udah ilang kan? Sayang aku?"
Panas woeee!! Gue malu pliss!!
"Ih, ada pink-pink nya.."
"RAFAEL AKU MALUU! AKU SEBEL SAMA KAMU!"
Dengan begitu, aku langsung berlari meninggalkan dia yang masih asyik tertawa sendiri. Sepertinya, dia meledekku? Ah sudahlah! Yang penting, aku bahagia bisa bersama mereka semua.
Saat aku ingin mundur beberapa langkah, tiba-tiba saja kakiku tergelincir, tubuhku tidak seimbang, dan akhirnya...
Bruk!
Oke Fiks! Bibir gue udah gak suci lagi!
Jadi, Rafael terlalu cepat menghampiri ku. Aku tau dia berniat untuk menolong ku. Tapi, kami malah saling tindih-menindih. Dan...tak sengaja, bibir kami saling bersentuhan.
"Astaghfirullah mata Meli udah gak suci lagi!"
Ucap Meli dengan mata yang sudah di tutup oleh telapak tangan Surya. Begitupun dengan Lisa dan Dina.
"Woy kalean! Kalo mau beraksi jangan didepan cewek kita!" Aril berteriak dari arah sana.
Aku langsung tersadar saat mendengar ucapan Aril. Akupun langsung bangkit lalu berlari menuju Vila.
"El, gue kasih nilai 9 deh!"
"Bacot Surya! Bacoott!!"
Aku langsung membersihkan bibirku dengan air mengalir. Ntah kenapa, jantung ku berpacu 3 kali lipat!
Aku melamun sejenak.
"Singkat tapi berarti. Iya kan?"
Spontan aku pun melempar tisu wastafel ke arah sumber suara. Aku menutup mulut ketika yang mengaduh kesakitan adalah...
"Rafael?"
"Maaf aku gak sengaja. Beneran kok aku gak sengaja. Sumpah!"
Dia tertawa lalu menangkup kedua pipiku. Tanpa aba-aba, kami...
"30 detik. Finish!"
"Ka-kamu? Raafaaa!!!!"
Dia tertawa dan langsung menggendong tubuhku. Aku meronta-ronta tapi dia malah asyik tertawa. Kenapa aku jadi geli sendiri sih!?
*****
Pagi ini aku berniat untuk menceritakan kejadian kemarin. Hari ini adalah hari ke 3 kami berlibur."Seriusan dia ngelakuin itu?"
"Ya iyalah masa gue boong!"
"Lo harusnya seneng, yang ngambil first Kiss Lo itu Rafael bukan yang lain!"
"Gue setuju sama omongan Lisa."
"Eh tapi, dia gak uwau uwau elu kan?"
"MELII!! GUE HANTAM NIH!!?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafael [SELESAI]
Fiksi RemajaREVISI ✓ __________ Dua orang sahabat yang bertemu di satu tempat. Menjalani hari-hari seperti biasanya namun tidak dengan interaksinya. Sempat menghilang kemudian kembali, sempat menolak kemudian menerima dan sempat menangis kemudian tersenyum. Aka...