Chapter 5 (Last)

9.1K 645 11
                                    

Sasuke mendatangi tempat biasa ia bolos, yaitu sudut sekolah yang dipenuhi dengan meja-meja bekas dan peralatan bekas lainnya.

Di sanalah ia memadu kasih dengan sepotong kertas gulung yang berisi tembakau favoritnya, dengan duduk serampangan di atas meja berdebu.

Di tengah kegiatan santainya itu, ia melihat Gaara yang tiba-tiba malu-malu mendatanginya.

"S-Senpai?..."

Imut sekali, ini pertama kali Sasuke dipanggil senpai oleh Gaara.

Gaara salah tingkah, jade-nya memandang kesana-kemari mencari ungkapan yang tepat sebagai alasan bertemu senior kesayangannya ini.

"Kumohon maafkan aku, waktu itu aku hilang kendali, aku berjanji tidak akan melakukan itu lagi! Aku hanya akan melakukan apapun yang kau inginkan... jadi tolong maafkan aku, Sasuke-senpai..."

Gaara ber-ojigi sembilan puluh derajat, matanya terpejam erat berharap Sasuke memaafkannya, seraya berdoa dalam hati. Sebenarnya Gaara adalah siswa yang baik dan juga teladan, tapi Sasuke yang telah mengubahnya.

Tanpa menunggu persetujuan Sasuke, Gaara mendekatinya lalu memeluknya. Sasuke hanya membiarkan itu terjadi tanpa melawan, karena ia sadar bahwa perubahan Gaara yang menyebabkannya betindak bodoh itu akibat dirinya juga.

"Kemana saja hampir seminggu kau absen? Aku sangat merindukanmu tau... Mari, Senpai, kita melakukan apa yang biasa kita lakukan, ya?"

Gaara memeluk Sasuke semakin erat.

"Aku ingin... Aku sangat ingin menyentuhmu... Bolehkan aku...?"

Sebelum tangan Gaara menyusup ke seragam Sasuke lebih dalam, Sasuke lebih dulu menarik kerah kemeja pakaiannya sendiri, ia memperlihatkan bahu kiri yang sudah memiliki tiga tanda tomoe sebagai peringatan untuk Gaara.

Jade Gaara membelalak, ia tertegun melihat tanda hitam gelap yang kontras dengan kulit putih Sasuke itu.

"Sayang sekali, Gaara, aku tidak bisa bermain-main denganmu lagi. Sekarang permainan sudah berakhir, kalau kau memanjakanku maka orang yang memberi tanda ini akan segera tau."

Sasuke menatap Gaara dengan wajah horor.

"...Lalu dia akan......"

Remaja bermata hitam itu menggantung kalimatnya.

".....membunuhmu..."

Gaara merapatkan giginya, ia kesal karena sudah terlambat.

Sasuke segera turun dari meja, ia mengambil satu batang rokok lain dan menyalakan pemantik.

"Terimakasih atas kerja kerasmu, Gaara..."

Sasuke tersenyum gembira, ia mengacak rambut merah juniornya itu.

"...Kau tau, berkat dirimu maka ini semua bisa terjadi."

Entah mengapa perasaan kesal Gaara bertambah ketika mendengar itu, ia merasa seolah dimanfaatkan.

Saat Sasuke pergi, remaja bermarga Kazekage itupun langsung mengambil kerikil hanya untuk melemparkannya kembali ke tanah, sebagai luapan emosi.

...

Flashback :

"Agggghhhhh!! Ini sakit sekali, Naruto!"

Sasuke menggelinjang setelah digigit oleh Naruto dibagian bahu kirinya.

"Bukannya kau yang ingin ditandai?"

"Aku tidak tau rasanya akan sesakit ini."

Naruto melihat tiga tanda tomoe mulai muncul dari dalam kulit Sasuke, seperti kulit yang terbakar.

"Tenanglah..." Naruto membawa kekasih tercintanya itu ke dalam pelukan. "...Ini tidak akan berlangsung lama."

"Aku merasa badanku akan hancur."

"Ck, bodoh."

FINISH

A Beautiful Bad Boy | (NaruSasu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang