Chapter 4

7.8K 603 6
                                    

Heat adalah hal yang sangat mengganggu...

Bagi Sasuke heat adalah hal terburuk yang pernah diciptakan di bumi ini.

Heat bisa membuat seseorang kehilangan akal sehat, bahkan menurutnya efek menggunakan narkoba masih lebih baik ketimbang efek heat ini.

Tapi ada saja orang yang senang ketika melihat orang lain tertimpa musibah, salah satunya adalah orang di atasnya ini, Gaara. Dia adalah penyebab heat-nya muncul, dia juga penyebab ia disekap dalam ruangan kotor dan berdebu, serta berbau tak sedap.

Dalam pandangan yang dipenuhi libido seks, orang yang menyentuh dirinya ini adalah Naruto, kekasih tercintanya. Padahal kenyataannya tentu saja bukan, orang yang sedang memanjakannya ini adalah Gaara, sang penyekap.

Gaara memasukkan seluruh kejantanan Sasuke dalam mulut, membuat heat Sasuke semakin menjadi-jadi. Wajah Sasuke bahkan sudah benar-benar merah, dan nafasnya terengah parah. Sasuke tidak bisa melawan jika itu adalah heat-nya sendiri. Dan Gaara pasti sudah tau itu.

Gaara terus-terusan menjamahnya, tak putus barang sedetikpun, menelusuri daerah yang belum pernah ia kunjungi, yang membuatnya penasaran setengah mati akhir-akhir ini.

Gaara melepaskan seluruh tali yang mengikat Sasuke, setelah yakin kalau Sasuke benar-benar telah dikuasai oleh hawa nafsunya sendiri. Ia tidak khawatir lagi jika Sasuke akan menyerangnya balik, karena ia sudah paham betul mekanisme tubuh Omega.

Tidak ada yang namanya perlawanan terhadap Alpha jika Omega itu telah dikuasai heat, yang ada hanyalah perasaan ingin dimasuki layaknya seorang pelacur.

Sangat disayangkan Sasuke adalah Omega yang tangguh. Jika saja Sasuke itu adalah Omega kebanyakan, sudah pasti ia telah memohon meminta untuk diperk*sa, layaknya Omega yang sering Gaara tonton di film-film p*rno.

Gaara merasakan tubuh Sasuke bergetar di atas matras biru lusuh yang mereka tiduri, tapi respon yang Sasuke pertontonkan hanya menggeliat dan sesekali mendesah.

Sasuke pasti mati-matian berusaha melawan perasaannya sendiri, padahal Gaara ingin sekali melihat Omega yang sudah tidak mampu berbuat apa-apa itu memohon kepadanya, memohon untuk dimasuki tentu saja.

"Sasuke-san, aku akan 'melakukannya' bersamaan dengan menadaimu. Ini akan terasa sakit, tapi tidak sesakit seperti yang kau pikirkan. Percayalah, heat itu akan membantumu merasa senang."

Gaara tidak tau bagaimana rasanya dimasuki sekaligus ditandai itu, tapi ia hanya mencoba menenangkan calon mate-nya.

Sasuke menatap tajam Gaara, ia ingin sekali memukulnya, tapi tenaganya hilang entah kemana, kosakata yang dikeluarkannya pun hanya sebatas 'ahh', 'ngh' dan 'nhh' saja.

Dalam keadaan sangat sensitif, sentuhan seperti apapun akan membuat Sasuke gila. Dan parahnya Gaara terus-terusan melakukannya, hingga bisa dikatakan ia menyerah dan menginginkan kesejatian Gaara di dirinya.

Sasuke menginginkan sesuatu yang cair, sesuatu yang lengket dan berwarna putih, karena itu adalah penawar untuk menghentikan heat-nya.

Heat akan otomatis hilang apabila ia sudah merasakan cairan itu masuk ke dalam tubuhnya. Tapi, konsekuensinya ia bisa hamil tentu saja.

Sasuke meneteskan air mata, mengingat betapa berat konsekuensi yang harus ia tanggung hanya untuk sesuatu yang sifatnya sementara, yaitu menghentikan heat.

Gaara sebaliknya, ia bahagia melihat Sasuke frustasi, libidonya sebagai seorang dominan semakin meningkat, sampai-sampai ia berkeringat hanya karena mencium bau manis yang Sasuke keluarkan.

Sasuke sudah mulai pasrah, pandangannya berputar-putar, air matanya terus menetes di pipi dan terasa sedikit panas. Ia menginginkan siapapun untuk menolongnya dari dirinya sendiri, siapapun itu.

Kutukilah dirinya ini, yang bahkan tidak mampu melawan dirinya sendiri. Ia seperti pecundang yang tidak bisa menjaga kesucian cinta terhadap sang kekasih.

Sasuke membelalak, tanpa sadar satu nama sakral lolos dari bibirnya.

"Na... ruto?"

Dan hal itu sontak membuat Gaara menggemeretakkan gigi dan mendesis.

"Tutup mulutmu itu, bitch!"

Sudah tak berdaya seperti ini masih saja menyebut nama orang lain yang tak penting.

Gaara kesal, lalu menciumi Sasuke ganas.

Tapi kemudian, kepalanya terasa pening, Gaara tak dapat bergerak ketika itu, aliran darahnya membeku, fungsi otaknya berhenti selama beberapa detik sebelum ia roboh ke kiri.

Terdapat tetesan darah di ujung balok yang dipegang oleh seorang pria berambut pirang di sebelah mereka. Gaara kaget, ternyata guru bahasa inggris telah muncul di hadapan mereka, lagi.

Orang ini seperti hantu saja selalu datang tiba-tiba...

Lalu menghajar seseorang...

***

Sasuke tidak berhalusinasi, orang yang dilihatnya itu benar-benar Naruto.

Naruto mengayunkan balok ke kepala Gaara, menyebabkan remaja berambut merah itu terpelanting hingga punggungnya menubruk kaki-kaki kursi dan kaki meja bekas di ruangan itu. Debu otomatis menyelimuti tubuhnya.

Gaara terbatuk. Di tengah kesakitan luar biasa Gaara mencoba untuk mengecek kondisi kepala, ia melotot setelah melihat banyak darah tertempel di tangannya.

Mengetahui pelaku kejahatan yang masih sadarkan diri, Naruto bergegas mendekati tubuh terbaring di samping tumpukan meja itu, menariknya, memukulinya dan menendanginya. Sampai Gaara benar-benar tak dapat melakukan apa-apa lagi.

Usai membereskan cacing pita, Naruto segera menghampiri Sasuke. Ia takkan melupakan tujuan utamanya datang ke gudang sekolah. Walau Sasuke adalah Omega yang tangguh, tapi ia tetap khawatir juga.

"Sasuke, kau tak apa-apa?" tanya Naruto saat itu.

Di luar dugaan, Sasuke malah langsung memeluknya. Sasuke memeluk dengan sangat erat hingga Naruto sadar kalau tubuh itu gemetaran.

Baru kali ini Naruto melihat Sasuke ketakutan. Sosok bugil dipelukannya ini seakan bukan Sasuke si 'anak nakal' kekasih hatinya.

Naruto pun tersenyum membalas pelukan itu untuk menenangkan Sasuke. Siapa tau mental anak ini terguncang.

Tapi, kelihatannya...

Tubuh itu bergetar bukan karena ketakutan?

Naruto melepas pelukan dan memandang wajah Sasuke yang memerah. Naruto mengeryit. Nafas memburu dan suhu tubuh yang tinggi, Naruto mencurigai sesuatu, jangan-jangan...

"Naruto..."

Tangan Sasuke meraih kejantanan Naruto yang terbungkus celana kerja, ia mengelus-ngelusnya kuat.

"...Tolong aku......"

TBC

A Beautiful Bad Boy | (NaruSasu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang