Nyaman

2K 185 2
                                    

Sejak malam sabtu aku sudah menginap di rumah mba Martha untuk menghadiri acara malam apresiasi yang dilaksanakan disalah satu ballroom hotel berbintang didaerah Kuningan. Alasan sederhana mba martha adalah biar ku tak sendirian di kosan di weekend ini karena sejak perang dingin dengan Kenan, dia benar-benar tak pernah menyapaku jangan kan menyapa melihat kearah ku saja tak pernah. Disini yang seharusnya marah siapa sih, aku atau dia kenapa dia jadi menjauhi ku dan mendiami ku, yaaa aku sadar betul aku sendiri yang meminta nya untuk menjaga jarak tapi bukan untuk mendiamkan ku selama hampir seminggu kan. Dia kira aku apa bayangan.

"Lun lo jadinya pake baju yang mana?" tanya mba martha yang masih sibuk menentukan akan menggunakan gaun yang mana. Jangan tanya bangaimana keadaan kamar nya saat ini, bagaikan kapal pecah semua isi lemarinya seakan tumpah keatas tempat tidurnya.

"Lu musti coba backless deh lun."

"Gak pede gw mba." ucap ku saat baru keluar dari kamar mandi dan mengeringkan rambut ku.

"Punggung lo tuh bagus tau."

"Enggak ah."

"Lo musti keluar dari zona nyaman lo deh. Sini gw dandanin macem berbie. Biar lo gak minder lagi. lagian ko muka cantik gini dibilang bukan barbie." ucapnya mendudukan ku didepan meja riasnya dan dengan cekatan merias wajah ku, soal make up mba martha memang jagonya, buktinya wajah ku yang seperti baymax ini sudah berberubah bagaikan berbie doll, yang menurut mba martha lebih cantik dan natural. ah bisa saja dia memuji hasil karyanya.

"Nah lo pake gaun yang ini sama sepatu ini ya." pilihan mba marta jatuh pada stiletto berwarna nude dan backless maxi dress berwarna senada dengan stiletto yang dilipihkan nya.

"Lo emang gorjess banget Lun. Gw yakin Kenan bakal takjub sama kerja keras gw make over lo." ucap mba martha saat ku mematut diri didepan cermin. benar kata mba martha, aku seperti melihat orang lain di cermin. terlalu cantik.

Sesampainya di Ballroom hotel mas rama menyambut kami.

"Siapa nih cantik banget."

"Cantikan dia yang, hasil karya aku tuh."

"Iyaaa Luna cantik, tapi kamu lebih cantik."

"Duile gombal banget sih lu mas rama." ucap ku disambut dengan tawa mas rama dan mba martha.

"Yuk kedalem, si Kenan udah nyampe dari tadi."

"Oh iya..."

"Kalian kok gak bareng sih." tanya mas rama " kan apartemennya deket."

aku melirik kearah mba martha, yang di balasnya dengan senyuman kecil,. Sepertinya mba martha belum menceritakan apapun soal masalah ku dengan Kenan kepada mas rama.

"Oh kan gw mau di make over mba martha, jadi gw nginep tempat mba martha mas."

"Oh gitu, nah itu dia Kenan." pandangn kami bertemu kenan sedang bersama (lagi-lagi si berbie Ayu)

"Dia doyan banget deket-deket Kenan deh, Lun. Tapi tenang lo sekarang juga berbie kok malah lebih cantik." bisik mba martha membela ku.

angguk ku mantap, iya aku gak boleh kalah sama si ayu-ayu ini. kami mendekat kearah kenan dan ayu berada. Kenan masih menatap ku tajam, tatapan macam apa itu dia gak suka aku berpakaian seperti ini, dia pikir cuma berbie sebelahnya saja yang bisa berpakaian seksi huh.

"Eh mba luna, pangling lo aku." sapa ayu basa-basi.

"oh hehe iya, makasih."

"udah dari tadi yu?"tanya ku mencoba biasa saja padahal dari tadi sudah ingin ku jambak rambutnya yang terurai itu. sebetulnya ada lagi yang membuatku tak nyaman tatapan Kenan yang seperti sedang menelanjangi ku. seperti ada yang salah dengan penampilan ku saat ini. Namun aku masih berusaha biasa saja.

De la lunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang