Bertanya Tentang Mimpi Pt. 2

9 1 0
                                    

"Wahh kok seperti itu mimpimu?" Tanya Kak Dery.

"Ntahlah kak, aku juga tidak tahu, tiba-tiba saja seperti itu." Jawabku.

Tiba-tiba       Cekleng
Hpku berbunyi, menandakan ada pesan.

"Oh iya Waalaikumsalam, iya benar ini Zeda, Ini nomornya Ninda yang tadi ya?" Satu pesan di WhatssAppku.

Seketika aku tersenyum bahagia ternyata dia mengetahui aku. Lalu dengan cepat kubalas

"Hehe iya Kak Zeda, btw kak Zeda lagi ngapain disana?"  Tanyaku.

"Ninda, siapa tuh? Kenalan baru ya?" Kata kak Dery sembari mencolek tanganku.

"Apasih kak Dery, orang cuma chat ini doang." Jawabku mengeles katanya.

Makananku habis, segera ku ke dapur lalu mencuci piring yang kupakai, segera kurebahkan tubuhku di kasur empukku. Sudah jam 20.00 ternyata, mataku sudah mulai mengantuk, tanpa sadar aku tertidur.

teretetreteteteeretrret

Suara alarm itu membangunkanku lagi, menandakan aku harus kembali bekerja. Rutinitas yang harus slalu kujalani demi mencari rejeki. Hari ini aku bangun pukul 05.30 lebih awal dari biasanya, aku bangunkan kak Dery yang memang harusnya bangun jam segini.

"Kak Dery, Kak Kakkk..." Kataku memanggilnya.

"Iya Nin, ada apa? Tumben kamu udah bangun?" Tanyanya.

"Entah kak, tadi aku bangun karena alarm ku bunyi. Hoaammm. Kak Dery masuk pagi?" Tanyaku.

"Iya, kayak biasanya. Kenapa?" Tanyanya kembali.

"Gapapa kak." Jawabku.

Kupegang hpku, tidak ada notif didalamnya, hanya notif pagi yang ada disitu. Tatapan itu membuatku kembali rapuh, cinta yang dulu telah kubuang jauh-jauh kini kembali muncul dalam bentuk Kak Zeda. Ahh shit, rasa ini lagi.

Bilur CandakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang