Aku hanya tak ingin terlalu memaksakan diri untuk selalu berharap.
Sebab aku tau saat jika harapan itu dipatahkan, maka rasanya itu akan menyakitkan.
Dan
Sungguh aku tak ingin rasa itu kurasakan pada akhirnya.!!
Georjio fajarta
!_!_!_!_!_!_!_!_!_!_!_!_!_!_!_!_!_!_!_!_!_!_!
....
Gue bersenandung ria saat hendak menuju rumah senja dan saat sampai didepan rumahnya terdengar suara orang menutup pintu gerbang saat gue lihat sutu kata yang terlontar dalam otak gue gilaaaaaa *CANTIK*Gue memandang makhluk tuhan yg sendiri kecil selalu bersama gue ini, dan sekarang berdiri dihadapan gue dengan gaun diberwarna mocca nya.
Manissss sekali.. padahal gaun yg dikenakannya hanyalah gaun biasa berbentuk mini dres dengan panjang satu jengkal dibawah lutut berlengan pendek. Dengan sepatu hailhils yg tak terlalu tinggi yg kontras dengan warna gaunnya
Ntah gue yg berlebihan atau memang hanya karena ini pertama kalinya gue melihat senja anggun seperti ini? ditambah kacamata yg sering bertengkar di hidung mungilnya itu sekarang tidak berada disitu. Make up yg tidak berlebihan dengan rambut lurusnya yg berubah menjadi sedikit bergelombang. Dan lagi hailhils?? Sejak kapan platshos dan kets nya berganti jadi sepatu berhak???
Yah biasanya senja memang tidak seperti ini. Ia hanyalah gadis lugu nan caswall dengan kacamatanya, entah bagaimana caranya ia bisa berubah. Gue sering melihat nya tanpa kacamata hanya saja dengan wajah polos tanpa make up dan rambut kuncir kudanya atau pun dibiarkan tergerai lurus
Deg, deg, deg,,....
Ya Tuhan ada apa dengan hati gue ini kenapa malah jadi dag-dig-dug begini.Tidak tidak ini tidak boleh terjadi. Ini hanya kagum. Ingat jar dia sahabat lu. Ucap gue dalam hati sambil mempringati
"Ekhemmm...."
Lama gue menatapnya tanpa sadar, tiba-tiba akhirnya gue tersadarkan oleh suara deheman yg sepertinya berasal dari suara senja.
"Ehhh hehehehe maaf..." Ujar gue sambil garuk-garuk kepala yg sebenarnya tak gatal sama sekali
Senja nampak menundukkan kepalanya kemudian bergumam
"Emmmm aku aneh yah?? Emm aku ganti deh. Tunggu sebentar"
gumamannya yg kecil masih bisa gue dengar, dan tampak terlihat ia hendak membalikan badannya untuk masuk kembali ke dalam rumah.
Saat tangannya sudah mencapai gagang pintu gerbang, gue langsung mencengkal tangannya..
"Ehhhhh mau kemana????" Tanya gue
"Kedalam ganti baju lagi" dengan polosnya ia menjawab
"Udah ngga usah ntar lama lagi keburu papa Dateng" ucap gue berkilah.
Sejujurnya gue ngin mengatakan udah ngga usah ganti baju lagi kamu udah cantik banget malem ini. Tapi apalah daya masa iya gue bilang gitu sama sahabat aku sendiri:v
"Ehhhh tapi ini aneh banget tau ngga jar, ini bukan aku banget" ucapnya lagi
"Iya aku tau. Tapi ya udah si ngga apa-apa kamu kayak gini aja itung-itung untuk acara sepesial nya papa malem ini" ucap gue berkilah lagi
"Emmmmm tappp...."
Ucapannya gue potong lantaran gemas juga dengan senja. Hingga akhirnya gue tarik dia untuk berjalan menuju rumah gue. Dan saat sudah sampai depan rumah gue membisikan sesuatu di telinganya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Dan Fajar [On Going]
Teen FictionIni hanyalah Sebuah kisah yang menceritakan tentang seorang gadis bernama senja yang mencintai dalam diam terhadap sahabatnya sendiri..!! 🚫 (Nama, tempat, latar dan semuanya yg ada di story' ku ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan, itu real h...