part 22

19 4 0
                                    

Semuanya adalah rencana Tuhan..!!!
Dan senja yakin kala ia terbenam maka fajar akan terbit menemani cahaya dengan terang bersama gelap yg tenggelam.


Senja aurelia:)



:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

#tiarPop

Tiar bangun dari kasurnya, mengikat rambut panjangnya asal dan segera berjalan keluar dari kamarnya. Sesampainya di lantai bawah penglihatan nya terhadap rumah yg ia tempati ini sangat sepi..

"Loh pada kemana.??" Monolog Tiar

Tiar berjalan menuju arah dapur seraya berteriak memanggil bundanya karena keadaan dapur tak jauh berbeda dengan ruang tengah yg kosong "bundaaaaa... Bubdaaaa... Senjaaaaa... Woyyy senjaaaa... Haishh pada kemana si ini orang???" Setelah tak berhasil menemukan bunda dan adiknya Tiar memilih berjalan menuju kulkas mengambil minuman coklat buatan adiknya yg ternyata masih tersisa di kulkasnya.

"Lagi ngapain non???"

"Astaghfirullah copot,,,, copot,,,," ucap Tiar kaget

"Ya ampun bibi bikin kaget aja" ucap Tiar selanjutnya saat membalikan badannya

"Hehehe iya maaf non Tiar" ucap bik sum pembabtu dirumahnya

"Bik bunda sama senja kemana?? Kok rumah sepi??" Tanya Tiar

"Ohhh itu nyonya lagi dibelakang siram bunga-bunganya non. Kalo non senja tadi bibi liat dia naik mobil den fajar sama si kembar" jelas bik sum

"Wehhh tumben tu bocah mau keluar di hari weekend. Dia kan tukang ngerem ya kalo weekend perasaan??" Tanya Tiar lebih ke ber monolog dengan dirinya sendiri

"Bibik ngga tau. Mungkin non senja mau ajak si kembar jalan-jalan mangkanya mau keluar non" ucap bibi yg kemudian berlalu dari hadapan Tiar menuju kitchen dan mengambil pisau

"Buat apa bik?? Mau masak sarapan?? Bukannya dimeja makan udah siap??" Tanya Tiar penasaran

"Buat bunuh anak gadis yg baru beranjak dari kasur di jam 10. Masih ingat untuk bangun rupanya?" ucap bunda yg tiba-tiba muncul dari belakang

Tiar membalik badannya menghadap bunda tercintanya dan tanpa rasa salah berucap "hehehe bunda kok gitu?? Rela emang jadiin si senja tulang punggung keluarga? Tar kacamatanya nambah minus lagi? Hahahaha" Canda tiar sambil merangkul bahu bundanya

"Aduhhhh bunda sakit..." Keluh Tiar saat merasakan sebuah cubitan dilengannya yg sedang merangkul bundanya

Tiar melepas rangkulannya dan segera mengusap-usap lengannya yg memerah bekas cubitan sedang bik sum cekikikan tak jelas

"Sini bi pisaunya" ucap bunda mengambil pisau dari tangan bik sum

"Bunda beneran mau bunuhhh aku??? Ya ampun bunda aku belum nikah, belum punya anak masa bunda mau bunuh aku si. Restui aku dulu la bundaaa" rengek Tiar heboh

"Cepetan bawa bingkisan kesini mangkanya biar dapet restu bubda. Udah awas minggir bunda mau nanem bunga" ucap bunda menohok hati Tiar akan kejadian semalam

Tiar terbengong saat bundanya sudah berhasil meninggalkan dia yg disusul oleh bik sum juga.

"Ahhh bundaaa ngga asikkk.. ngga tau apa anaknya lagi butuh di hibur" ucap Tiar kesal sambil menghentak-hentakan kakinya.

Tok, tok, tokkk...

"Copot... Copottttt... Haishhhh copot beneran lama-lama jantung ku"

Tak berkesudah rasa kagetnya memang. Baru saja reda dari rasa kaget oleh bik sum sekarang rasa kaget itu terulang oleh si tamu yg dengan begitu keras mengetuk pintu rumahnya.

Senja Dan Fajar [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang