[Don't Run Away - Motte]
"I believe you and you believe me
You can show me your heart now
Don't hide anymore"
Kadang, menjadi cuek itu diperlukan dalam hal apa pun. Terutama untuk Mika yang terlalu peduli, bahkan pada teman sekelasnya, Romi, yang selalu diganggu oleh Ratu dan teman-temannya. Namun Mika nggak bisa cuek, dia nggak bisa membiarkan si cowok yang hobi ke perpustakaan dan memakai kacamata itu harus menerima kekerasan dari teman perempuan maupun teman lelakinya.
"Mik, jangan," Novi memperingati lagi saat Mika ingin maju ke tengah lapangan akibat Romi yang sedang mencari kacamatanya yang sudah patah dan dipegang oleh Dial, sedangkan Ratu sedang menyebar seluruh buku milik cowok introvert itu.
Seharusnya Mika mendengarkan Novi, mengabaikan semua tingkah Romi dan memilih pulang ke rumah karena mobil jemputannya sudah datang. Namun langkahnya malah mengarah ke lapangan, merebut paksa kamus Jepang yang hampir dibuang oleh Ratu dan menatap cewek itu sinis.
"Kalau lo kekurangan kasih sayang, nggak gini caranya, Rat," ucap cewek itu dengan tenang.
Novi sudah membulatkan matanya, beberapa murid bahkan berhenti bergerak ke arah gerbang keluar demi melihat perdebatan tersebut.
"Lo?!"
"Apa?" Mika maju, dengan kedua tangan terkepal dan matanya yang menatap Ratu tajam. "Bener, kan? Lo itu cuma manusia yang butuh kasih sayang? Makanya, lo mencari perhatian dengan mengganggu orang lain dan itu menjadi kesenangan buat lo."
"Nggak!"
"Iya!"
"Lo nggak bakal ngerti!"
"Gue ngerti," Mika berhenti di depan gadis itu sambil menatapnya lembut. "Karena gue juga merasakan hal yang sama, sepi. Nggak ada yang peduli. Seharusnya.. Kita jadi teman, kan?"
-.-.-
"Jadi, orang yang lo tolong itu... Romi?" Hari menatap cewek itu dengan tatapan setengah nggak percaya.
Mika mengangguk. "Kadang, Romi ngebantu gue. Tapi itu kalau udah nggak ada siapa pun," dia berdecak. "Gue pikir.. Gue bisa merubahnya, tapi ternyata Ratu malah semakin menjadi. Bahkan saat Ayahnya ketahuan selingkuh dan kedua orangtuanya cerai. Nggak ada yang peduli sama cewek itu, tapi dia masih berusaha buat cari perhatian."
"Kalau gitu.. Kenapa nggak kita coba lagi?" Hari bertanya sambil menatap cewek itu penuh keyakinan.
Mika balas menatapnya, kemudian tertawa. "Ayok."
a.n
Udah mau tamat nih. Hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mikazuki (Bulan Sabit)
Historia CortaAku benci terasingkan. 2020 by Defi Fitri.