[11]

2.6K 403 59
                                    

"Gue bingung harus percaya sama siapa. Dan gue tau siapa itu." tutur Jeongin dengan nada datar.

-

Mereka terdiam dengan saling melempar pandangan. Entah dalam artian apa.

Ting!

Unknown
|Jangan serius-serius
|Bisa jadi yang paling serius adalah sang pelaku

"Hah?"

Seungmin yang tadinya diam pun menatap Jeongin, Hyunjin dan Minho.

"Lihat apa pesannya? Mungkin Jeongin atau kak Minho"

"Bukan gue arrgghh.."

"Tapi lo yang paling serius kak"

"Serius termasuk dalam kehidupan gue. Jadi engga ada sangkut pautnya" ucap Minho.

"Jeongin mungkin"

"Bukan gue! Gue korban dari semua ini" tegas Jeongin.

"Jeongin. Turunkan nada bicara lo" ucap Hyunjin.

"Apa? Gue harus apa. Lihat semua temen gue yang sering beri gue kebahagiaan, dan sekarang hilang gitu aja karena satu orang brengsek disini" ucap Jeongin.

Hyunjin diam. Dia tidak sengaja melihat kebelakang semua temannya. Dan Hyunjin lari dibelakang Jeongin.

Jlebb!

"HYUNJIN!" seru Felix yang melihat Hyunjin tak terjatuh ke tanah dengan darah yang terus mengalir.

Hyunjin melindungi Jeongin saat ada pisau yang melesat dari arah belakang Jeongin. Hyunjin tertusuk bagian punggung belakang sampai tembus bagian jantung. Semua orang kaget dan langsung mengerubungi Hyunjin.

"Kak Hyunjin. Bangun kak" ujar Jeongin yang menggoyangkan tubuh Hyunjin.

"Percuma. Dia udah mati gara-gara nyelametin lo"

"Maksud lo apa Seungmin?"

"Lihatkan. Bener ucapan gue. Jeongin pelaku dari semua ini. Orang yang sok polos bahkan pendiam bisa jadi boomerang buat kita semua"

"Seungmin, lo engga se-"

"Lo engga lihat pake mata lo hah?!  Lo buta tingkat berapa? Jelas-jelas Jeongin pelaku dari semua ini. Open your eyes buddy, cih" potong Seungmin cepat.

"Seungmin stop" seru Felix.

"Jangan bilang lo percaya sama Jeongin"

Felix diam, dia berdiri disamping Seungmin dan menatap Hyunjin yang penuh dengan darah disekitarnya.

"Maaf" lirih Jeongin.

"Guys, mending kita lari" ucap Felix secara tiba-tiba.

"Kenapa?"

"Lo engga lihat, pisau dari arah belakang melesat. Bahkan gue lihat sendiri. Dan mungkin disini ada jebakan entah itu apa"

"Buat apa. Bahkan kalau kita keatas bukannya bahaya"

Dan benar saja. Setelah ucapan Felix, ada sebuah mesin bahkan bisa dikatakan jebakan yang melesatkan pisau. Dan juga ada beberapa pistol yang bergerak mengelilingi pilar ke pilar gedung.

DOR!!

DOR!!

"Gue kira cuma pisau. Ternyata ada pistol juga anjir"

the terrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang