[1]

7.2K 640 124
                                    

Disekolah Hanlim sedang digemparkan dengan kematian seorang senior yang sekaligus adalah ketua osis.

Brakk

Pintu kelas terbuka lebar menampilkan seseorang dengan penampilan acak-acakan.

"Guys.. hah.. hah.." dia sedang menetralkan nafasnya terlebih dulu setelah menaruh bawaannya.

"Eh lo kenapa Han?" tanya Minho.

"K-kak Woojin. Dia meninggal, ditemuin di gudang rooftop" jelas Han dan duduk diatas meja.

"Yang bener lo?" sahut Changbin.

"Iya kak. Gue engga sengaja lewat sana, ya ngga Lix" ujar Han dan mencari keberadaan Felix.

"Felix?" tanya Chan yang berjalan menghampiri.

"Dia tadi ikut sama gue"

"Mungkin mampir kemana dulu"

"Tapi ada yang janggal sama kematian kak Woojin" ucap Han dan memasang ekspresi berfikir.

"Emangnya kenapa?" tanya Jeongin dengan nada polos.

Baik Han, Minho, Chan dan Changbin melempar pandangan saat ada keberadaan Jeongin. Asal dia tau, jika Jeongin anak yang masih polos dan penakut.

"Lo sejak kapan disini?" tanya Changbin.

"Baru saja sih. Ada apa dengan kak Woojin?"

"Dia meninggal" celetuk Han.

"Hah? Kok bisa?"

"Udah kehendak Tuhan, Jeong"

"Kak Woojin" lirih Jeongin dan menunduk lesu.

"Tau Hyunjin engga?" tanya Han.

"Dia belum dateng, kak" jawab Jeongin.

"Tumben dia belum berangkat" gumam Minho.

Selang beberapa menit, orang yang menjadi gumaman Minho pun datang bersama Seungmin dan Felix.

"Kak Hyunjin" pekik Jeongin.

"Apa"

"Bawa permen yang Jeongin pesen engga?" tanya Jeongin sambil mengadahkan kedua tangannya.

"Em.. Bentar.."

Hyunjin yang sedang merogoh kantongnya mencari permen titipan Jeongin dan diberikannya.

"Makasih"

Hyunjin hanya mengangguk dan duduk di bangkunya. Teman lainnya pun sama kecuali Chan, Minho dan Changbin karena mereka kelas 12. Selebihnya seperti Hyunjin, Han, Felix dan Seungmin itu kelas 11. Dan Jeongin yang paling muda disini, tapi juga kelas 11 kok cuman beda tahun aja.
































Semua diam saat guru menjelaskan, berbeda dengan bangku Seungmin dan Hyunjin.

the terrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang