[14]

3.2K 364 56
                                    

"Mau ketemu sama mereka?" tawar Hyunjin.

-

Jeongin terdiam karena perlakuan Hyunjin barusan yang mencium bibirnya walaupun hanya sekilas. Jeongin tersadar dan menatap Hyunjin tajam.

"Brengsek lo!" decak Jeongin.

"Haha. Gue tau itu first kiss lo kan" duga Hyunjin sambil terkekeh.

"Gue bahkan engga sudi first kiss sama lo. First kiss gue Yeji" seringai Jeongin.

Hyunjin membeku. Dia menunduk tidak menatap Jeongin. Hyunjin menggertakkan giginya.

"Siapa Jeong? Hwang Yeji?" tanya Felix.

"Kenapa?"

"Lo engga tau Hyunjin suka sama Yeji udah lama. Sebelum Yeji meninggal 1 tahun yang lalu, Hyunjin mau nembak Yeji sebagai pacarnya di rooftop. Tapi Yeji udah mati duluan karena jatuh dari rooftop. Hyunjin melihat bagaimana Yeji mati didepan matanya sendiri" jelas Felix.

"Sialan lo Yang Jeongin!"

Bugh!

Jeongin tersungkur saat Hyunjin memberinya bogeman tiba-tiba. Jeongin merasakan pening dikepalanya, dia samar-samar menatap Hyunjin dan berusaha berdiri.

Mereka terdiam lama. Membuat suasana bertiga menjadi awkward. Hyunjin yang masih menatap Jeongin dari jarak jauh dengan nafas memburu. Jeongin sendiri membuang muka. Dan Felix bermain ponsel diatas meja.

"Ayo Jeongin" bujuk Hyunjin dengan nada datar.

"Gue engga mau mati!"

"Tapi lo harus. Jangan bersikap manis ke gue untuk saat ini. Apa lo engga mau ketemu mereka hah?"

Jeongin terdiam.

"Lix. Kalo gue kasih pilihan buat dia hidup, pastinya dia akan lapor polisi. Iya kan" tanya Hyunjin ke Felix.

"Maybe sih. Sekarang aja Jeongin udah beda, ya ngga Jeong. Haha"

"Jeongin! Kemari" seru Hyunjin.

"Gue sebenarnya engga tega bunuh lo. Tapi gue mau! Karena mulai dari lo lah keluarga gue hancur" ucapan Hyunjin membuat Jeongin menoleh.

"Gue engga mau mati"

"Kalo lo hidup percuma. Lo bakal sama siapa? Dan bakal gue pastiin lo dibully sekolah, mereka pasti juga udah tau lo anak haram dari bokap gue"

"Gak! Lo salah besar selama ini"

"Salah gue apa? Bilang ke gue sekarang" ujar Hyunjin dengan penuh penekanan.

"Arrgghh.. Kenapa gue ketemu sama lo sih bangsat" erang Jeongin mengusak rambutnya kasar.

"Lo mau hidup?" tanya Hyunjin.

"Semua orang mau hidup bego!" sungut Jeongin.

"Jaga nada bicaramu bocah" timpal Felix.

"Gue engga jamin lo gue lepasin tetep bareng sama gue. Jadi mending lo mati sekarang"

Hening. Ruangan itu hening karena Jeongin yang tidak merespon ucapan Hyunjin.

"Pembicaraan macam apa ini" gumam Felix.

"Lo diem deh Lix. Gausah manas-manasin suasana"

"Iye iye. Lanjut" cibir Felix.

Hyunjin bersedekap dada menatap Jeongin yang tidak menatapnya. Dengan malas kaki Hyunjin menghampiri Jeongin. Jeongin merasa Hyunjin menghampirinya pun bergerak menghindar. Tetapi tangan Hyunjin terlebih dulu mencekal lengan kirinya.

the terrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang