"Apa yang Ayah lakukan?!" Jaemin memekik saat melihat Siwon membakar sepatu basketnya.
"Ayah hentikan!!" Jaemin menarik-narik tangan ayahnya, tapi malah dirinya yang terjungkal karena Siwon mendorongnya keras.
Matanya mengeluarkan tetesan air mata, melihat sendiri bagaimana sepatu basket mahalnya itu perlahan hilang berubah menjadi abu. "Hiks....Ayah....wae?!"
"Agar kau tak sok-sokan untuk mengikuti pertandingan tak bermanfaat itu! Hanya mempermalukanku tau?! Coba kau ikut lomba yang lebih bergengsi, dan buat aku bangga, Na Jaemin?!!" bentak Siwon, tak peduli air mata anaknya sudah banyak menggenang.
Duakh....
"Hiks....argh...." ringis Jaemin, saat sepatu ayahnya itu tepat mengenai dahinya, hingga secercah darah pun mengalir perlahan.
"Dasar cengeng" Siwon masuk ke rumah setelah puas membakar sepatu basket serta bola basket yang sudah duluan terkena eksekusi, meninggalkan Jaemin dengan tangisan pilunya, sendirian.
.
.
.
.
.
.
"Bawa Yoongi padaku, kita harus buat kesepakatan, Tuan Min Kangjoon"
"Hanya untuk memeluk anakmu sendiri kau butuh imbalan?!"
"Bukan imbalan, hanya suatu balasan, agar aku tidak terlalu malu setelah memeluk anak menjijikkan itu"
"Dasar perempuan gila!!"
Kangjoon mengelus pelan surai hitam Yoongi. Anaknya telah terlelap dalam tidurnya, melihatnya saja sudah ikutan damai, seakan lebih suka melihatnya tidur daripada bangun namun wajah kesakitan menghiasi.
Kangjoon masih ingat perbincangannya dengan Sooji yang begitu membuatnya geram pada wanita yang pernah menjalin hubungan dengannya, bahkan sampai hubungan yang tak seharusnya mereka lakukan.
Kangjoon juga ingat, bagaimana sebelumnya Yoongi marah padanya soal kesembuhannya. Bahkan, Kangjoon sendiri saja tidak yakin Yoongi-nya bisa sembuh. Jadi, apa yang harus Kangjoon lakukan sekarang?
"Membahagiakan Yoongi" ucap Hyura membuat Kangjoon sedikit terperanjat. Sebab, bahkan ia tidak sadar tadi ada Hyura, tunggu! Apa Hyura memakai jam waktu seperti Hermione Granger?
"Dari kapan kau disitu?" Kangjoon sudah pucat pasi, "dan....bagaimana kau tau apa yang kupikirkan?"
Hyura menatap pamannya polos, "emang Samcheon mikir apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Just The Way You Are | Min Yoongi [END]
De TodoAku menyayangi Bunda.... bagaimanapun bunda memperlakukanku. "Yoongi itu sempurna di mataku dan di mata Tuhan, Jaem!"