6. Day After Day

261 34 8
                                    

Hi! Jangan lupa vote ya~ Have a nice day!❤️

-

Sekarang yang terpenting bukan karena siapa yang mengejar siapa, dan siapa yang dikejar. Sekarang bukan saatnya lagi status teman bukanlah batasan untuk mencintai lebih dalam lagi.

Gue artha, orang yang selama 7 tahun ini udah nyaksiin semua suka dukanya aya. Dan selama 7 tahun itu juga gue tau semua tentang aya.

Memang awalnya gue ngelak, dia pernah naruh harapan sama gue, dan sama kita sama-sama sadar dan punya fikirian kita hanyalah 'sahabat' dan gue dan dia juga pastinya gak mau buat ngehancurin persahabatan ini cuma karena Perasaan aneh yang terkadang tumbuh, dan hanya kita sendiri yang bisa ngontrol perasaan aneh yang suka tiba-tiba dateng.

Tapi gue sadar, nyatanya justru bukan ini yang gue mau.

Gue mau lebih, lebih dari sekedar teman. Perasaan kaya gini semenjak 2 tahun kebelakangan ini gue berusaha buat milikin aya lebih dari sekedar teman, tapi apa?

1 langkah maju yang gue lakuin,
Dan 1 langkah mundur juga yang dia lakuin,
Semakin gue kejar, semakin dia mundur dan lari jauh.

Sampai sampai gue bisa menyaksikan saat-saat dia sama yang lain, selama 2 tahun itu. Dan gue juga menjadi cowo brengsek yang ngelampiasi perasan gue ke perempuan lain, gue pacaran sama dia dengan hati yang tertinggal di aya.

Lo doang ya, yang bisa bikin gue jadi brengsek.

Aya cerita ke gue kalau kejadian waktu dia dan gilang ketemu nathan di cafe. Dia sempet nyalahin perasaannya sendiri, dan disitu gue pun juga menyalahkan diri gue sendiri.

"Ta, kita kan sahabat. Gue udah pernah ngeliat lo nangis karena duka yang pernah lo rasain, yang gue rasain disitu juga gue sedih. Ngeliat lo nangis. Setiap lo cerita tentang keluarga lo gue ngerasain sakit yang lo rasain juga, dan disaat lo bahagia karena kita bisa masuk di kampus yang sama disitu juga gue bahagia, lo bahagia gue juga, lo sedih gue juga. Saking deketnya kita lo itu bisa jadi apa aja dihidup gue ta, dan gue dan lo pun pasti bisa ngerasain suka duka satu sama lain " aya pernah bilang gitu ke gue,

Sahabat itu bukan hanya lo tetep main bareng sama dia, tapi sahabat itu yang bisa ngerasain suka dukanya lo.

Aya yang jadi brengsek karena nathan, dan gue pun yang jadi brengsek karena aya.

-

Hari ini gue gak bareng sama aya ke kampus, karena aya berangkat sama gilang,

"Woi ta!" Itu darel yang gak emang suka nongkrong di parkiran kampus kalo lagi nunggu jam kelas berikutnya.

Hari ini jadwal matkul gue beda sama darel. Makanya gue bisa ketemu dia yang udah nongkrong di parkiran kampus.

"Rel lo kelas tinggal satu kan?" Tanya artha,

"Yoi, kenapa?"jawab darel,

"Bawa mobil gue dong,"

"Lah trus lo?"tanya darel

"Gue bareng aya"

"Aya bareng gilangkan?"tanya darel

"Bisa nebeng kan?" Jawab artha yang justru berbalik tanya,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Borderline -OshTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang