Chapter 5

374 25 1
                                    

Boruto dan Sarada masuk kelas akselerasi karena IQ mereka di atas rata - rata. Boruto dan Sarada sekarang menjadi sahabat.

Boruto ikut ekskul wushu di sekolah. Sedangkan Sarada ikut ekskul cooking. Namun Boruto juga punya bakat menyanyi.

Kali ini Sarada belajar membuat kue bulan. Bahan -bahan sudah tersedia di meja. Sarada mengikuti arahan sang instruktur.
"Sekarang oleskan telur kocok ke kue yang akan dipanggang". Sarada mengambil kuas untuk mengoleskan telur kocok ke kuenya. Ia lalu memasukkan kuenya ke dalan oven.

Kue bulan sudah jadi. Para murid boleh membawanya pulang. Instruktur mereka membagikan resep.

Sepulang sekolah, Sarada bertemu Boruto.
"Hei Xiao Shen. Aku ingin tahu cerita legenda kue bulan".
"Begini ceritanya...". Boruto kemudian menceritakan sebuah kisah.

Konon di jaman Tiongkok kuno, terdapat 10 buah matahari di langit. Orang2 tidak mampu menahan hawa panasnya. Tanaman mati, dan sungai mengering. Hal ini membuat seorang lelaki yang bernama Hou Yi ((后羿) maju untuk memperbaiki keadaan.

Hou Yi adalah seorang pemanah. Ia mendaki Gunung Kunlun dan memanah 9 matahari hingga jatuh padam, dan hanya menyisakan 1 di langit. Hou Yi juga memerintahkan 1 matahari itu untuk terbit dan terbenam sesuai waktu yang telah ditentukan. Berkat jasanya, Hou Yi dikenal luas masyarakat.

Banyak orang yang ingin menjadi muridnya, serta belajar memanah darinya. Hou Yi juga mendapat hadiah Ramuan Keabadian dari Ibu Ratu. Pil ini konon dapat membuat orang biasa menjadi Dewa dan hidup abadi.

Hou Yi memiliki istri cantik, bernama Chang E (嫦娥). Hou Yi tidak ingin hidup abadi seperti seorang Dewa, dan meninggalkan sang istri sendirian di bumi. Ia memberikan ramuan obat keabadian kepada Chang E agar disimpannya. Sayangnya, salah satu murid Hou Yi bernama Feng Meng (逢蒙) mengetahui hal ini dan berkeinginan untuk memiliki ramuan tersebut.

Pada suatu hari, Hou Yi mengajak murid-muridnya untuk berburu dan berlatih memanah. Feng Meng berpura-pura sakit agar tidak diikutsertakan dalam perburuan ini. Ketika Hou Yi pergi, Feng Meng pergi ke rumahnya dan mengancam Chang E dengan pedang agar memberikan ramuan obat keabadian padanya.

Chang E pun menolak. Namun ia merasa bahwa ia tidak akan mampu melawan Feng Meng sendirian. Dalam keadaan yang panik itu, Chang E pun memutuskan untuk meminum ramuan obat keabadian itu.

Setelah meminumnya, Chang E merasa tubuhnya menjadi ringan. Ia pun perlahan terbang ke langit. Namun, Chang E masih merindukan suaminya, dan tidak ingin berpisah jauh darinya. Maka dari itu, Chang E memutuskan untuk tinggal di bulan, tempat terdekat dari bumi, agar dia senantiasa merasa dekat dengan sang suami.

Di bulan, Chang E ditemani oleh seekor Kelinci Giok agar tidak kesepian.

Hou Yi pun merasa sedih karena harus terpisah dari istrinya. Ketika itu, seorang Dewa yang mengetahui kejadian ini merasa iba. Beliau mendatangi Hou Yi dalam mimpinya, dan mengajarinya cara bertemu dengan Chang E. Dewa itu menyuruh Hou Yi untuk membuat kue bulan, dan memanggil nama Chang E secara terus menerus saat puncak bulan purnama.

Ketika bulan berada paling dekat dengan bumi (tanggal 15 bulan 8 Imlek). Hou Yi melaksanakan ajaran sang Dewa; dan benarlah, Chang E pun turun ke bumi dan menemui Hong Yi selama sehari.

"Souka. Sejarahnya panjang banget".

TBC...

Wah Sarada mulai mengerti kebudayaan Tiongkok nih.
Nanti akan banyak legenda - legendanya nih.

Read and Comment, Please!

Beijing BorutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang