Chapter 15

307 22 0
                                    

"Kak Boruto, aku ingin tahu kenapa Tahun Baru Imlek ada barongsai dan semuanya serba merah?", tanya Himawari.
"Begini ceritanya...".

Bagi mitologi orang Cina, tahun baru imlek ini dirayakan ketika mereka berhasil melawan seekor hewan mitos yang dinamakan Nian yang artinya tahun dalam bahasa Cina. Hewan bernama Nian ini selalu muncul di awal tahun baru Cina dan memangsa hewan-hewan ternak milik penduduk bahkan penduduknya sendiri dan juga anak-anak.

Para penduduk Cina pun mempunyai ide, mereka menaruh sejumlah makanan yang disajikan dan ditaruh di depan pintu rumah setiap tanggal 1 di awal tahun. Menurut orang-orang Cina tersebut, cara itu akan ampuh menyelamatkan mereka dari mangsa hewan Nian karena Nian hanya akan memakan makanan yang disediakan warga dan tidak akan memangsa warga atau penduduk Cina tersebut.

Pada suatu hari ada seorang penduduk yang tidak sengaja melihat hewan Nian ini berlari ketakutan saat bertemu dengan seorang anak yang memakai kostum berwarna merah. Sejak itulah warga tahu kekurangan hewan nian tersebut yakni takut dengan segala hal atau benda yang berwarna merah. Warga pun akhirnya memasang lentera berwarna merah di depan rumah setiap awal tahun baru tiba.

Bukan hanya lentera berwarna merah yang mereka pasang tetapi juga tirai berwarna merah yang mereka pasang di pintu atau jendela. Untuk menakut-nakuti Nian penduduk pun menyalakan mercon berwarna merah, suaranya yang berisik dan menggelegar dipercaya akan membuat Nian takut. Akhirnya Nian pun benar-benar takut dan tidak pernah menyerang atau muncul kembali, kemudian Nian ditangkap oleh seorang pendeta Tao bernama Hongjun Lao Tse. Hal ini lah yang mendasari mengapa perayaan imlek identik dengan warna merah.

Adat-adat pengusiran Nian ini pun akhirnya berkembang menjadi suatu perayaan tahun baru Cina atau imlek. Terlepas dari benar atau tidaknya cerita tentang hewan Nian serta pengusirannya, perayaan imlek tetap menjadi tradisi yang penting bagi orang-orang Cina khususnya bagi para petani Cina yang merayakan berakhirnya musim dingin yang berganti dengan musim semi di awal tahun.

"Jadi warna merah dan kembang apu itu sebenarnya untuk mengusir makhluk Nian itu ya?". Himawari hanya melongo saja.

"Hei Himawari kau bertemu dengan kakak kandungmu ya?", tanya Inojin.
"Iyah Inojin. Dia tinggal di Beijing bersma keluarga angkatnya".
"Kok bisa di Beijing?".
"Ceritanya panjang. Dulu kakakku ditinggal di panti asuhan". Himawari kemudian bercerita mengenai masa lalu kakaknya.
"Oh begitu ya? Setidaknya kalian bisa bertemu".

5 Tahun Kemudian...

Naruto, Hinata, dan Himawari sekarang berada di pusat perbelanjaan di kota Beijing. Mereka didampingi oleh Mei.
"Kalian nggak boleh pakai warna putih di hari pernikahan Boruto dan Sarada. Harus warna merah atau kuning", kata Mei judes.
"Oke bos", kata Naruto sweatdrop.

Naruto melihat pakaian pria. Ia menemukan ada Cheongsam pria yang cukup bagus.

 Ia menemukan ada Cheongsam pria yang cukup bagus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gak boleh warna putih ya?", batin Naruto. "Kalau dominan merah boleh kan?".

Di tempat Hinata, Hinata menemukan sebuah Qipao.
"Hinata sepertinya aku menemukan pakaian yang bagus untukmu", kata Mei.
"Tapi yang ini juga bagus". Hinata membawa Qipao berwarna biru.
"Cobalah biar nanti aku yang menilai".

"Kau lebih bagus dengan Qipao merah itu Hinata", kata Mei.
"Mama cantik dengan baju itu", kata Himawari.

TBC...

Wah Boruto dan Sarada akan segera menikah nih.
Tentu saja pernikahannya adat China.
Kira - kira seperti apa ya?

Read and Comment, Please!

Beijing BorutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang