Tetttt...tetttt....tetttt....
Menandakan jika sekolah telah usai dan para murid boleh pulang kerumah mereka masing2.
"heh gatel berani ya tadi lo godain bryan, gue liat waktu dia ngambil uang di lo di nyolek2 lo, dan lo pasti godain dia kan?" ucap salah seorang angel the gengs sambil menjambak rambutku kasar.
"kok gue cowok lo yang gatel, dan godain dia? Gue rasa selera lo terlalu rendah sehingga lo suka sama cowok gak jelas kek dia." ucapku remeh.
Dengan sangat kasar aku melepaskan tangan ghina dari rambutku dan membuatkan terpelanting dan jatuh ke tanah. Darimana aku mengetahui namanya? Ada name tag di setiap baju siswa/i.
"wah angel di udah mulai berani sama kita ayo kita kasih dia pelajaran." ucap ghina marah.
Ayolah tandinganku bukanlah mereka, apa mereka yakin ingin melawanku? Baik hanya memberi sedikit pelajaran.
Saat mereka mendekat kearahku langsung saja aku menendang mereka dengan sangat kuat dan memberi sedikit pelajaran dengan meninju wajah mereka pelan. aku menarik rambut angel dengan sangat kuat.
"akkhhhhh silvi sakitttttt..... Lepasssss." teriaknya kesakitan lalu aku melihat ketiga teman angel sudah pingsan dengan wajah penuh dengan luka dan hanya angel sendiri yang masih membuka matanya, dan berteriak kesakitan sambil meminta ampun.
"lo tau kan akibantnya kalau gue bilang ini dengan kak zein lo bakal abis dengan dia. Sebelum gue laporin lepas gue sekarang juga." ancamnya padaku.
"kenapa sih dulu gue harus takut sama lo, dan ternyata lo cuman perempuan lemah yang pengadu, kalau gue bunuh lo sekarang pasti kak zein lo gak bakal tau. Gimana ya tapi gue masih mau main2 sama lo. gak jadi deh gue bunuh, mending lo telpon ambulanc buat bawa teman2 gak guna lo ini ke RS. Byeee gue pergi dulu, sampai ketemu besok." ucapku lalu pergi meninggalkan mereka yang penuh dengan luka.
Gue akan buat mereka ketakutan bahkan sampai kalian tidak berani menatap gue.
Vi lo kenapa sih tidur aja lo gak kangen sama gue? Ini udah satu bulan vi lo gak bangun2, apa mimpi lo terlalu indah untuk lo bangun.
"nak mending kamu mandi terus kamu makan ya biar bibik yang seka badan non silvi." ucap bik sambil mengelus kepalaku lembut.
"yaudah bik aku tingg dulu ya." ucapku lalu pergi meninggalkan bik sutri dan silvi.
Ya memang silvi tidak lagi di RS karena jika silvi masih di RS maka rencana ku akan gagal total. Sekarang silvi ada di rumah, tepatnya rumah pribadiku.
Setelah aku makan, aku kembali ke kamar silvi dan terlelap.
"non bangun non. Non gak sekolah ini udah jam 6 " kata bik surti membangunkanku.
"ya bik aku bangun.
Setelah selesai mandi, sarapan dan akupun sampai disekolah.
"vi kamu tau gak hari ini ada berita yang mengemparkan sekolah, katanya ada seseorang yang mukulin angel dan teman2nya." ucap shinta padaku.
"jadi mereka masuk sekolah hari ini?" tanyaku penasaran.
"masuk dan tadi pagi2 banget kak zein nyariin kamu." lanjutnya lagi sambil bergidik ngeri.
"untuk apa dia nyari aku?" tanyaku pura2 gak tau.
"gak tau, dia cuman nanya kamu sama aku, aku bilang kamu belum datang dan kamu disuruh ke kelasanya kalau kamu udah datang katanya. Tapi aku saranin kamu jangan kesana. Kalau kamu kesana kamu sama aja masuk ke kandang singa." ucapnya sambil menahan tanganku yang hendak pergi.
"udah gak papa mereka gak mungkin kasar sama perempuan okey?" kataku meyakinkan shinta.
Aku melangkahkan kakiku menuju kelas XII MIPA-1 tepatnya kelas dimana kak zein berada, aku juga ingin tahu bagaimana rupa kak zein itu.
Sesampainya aku dikelas itu banyak anak laki2 yang menongkrong dia depan kelas.
"maaf permisi kak, saya mau ketemu sama kak zein katanya dia mau ketemu sama saya." ucapku sesopan mungkin dan sedikit menundukkan pandangan, agar aku terlihat seperti silvi.
"ohhh jadi lo silvi sana masuk aja lo udah ditunggi sama zein di dalam." ucap salah satu laki2 yang duduk di depan kelas itu.
"makasih kak permisi." ucapku dengan sopan.
Author pov
"zein gue gak yakin kalau ni perempuan yang mukulin adik lo liat aja tampangnya melempem gini." ucap salah satu teman zein yang duduk disebelahnya.
"gue sendiri aja gak yakin kalau dia yang lakuin ini ke adek gue. Tapi angel gak mungkin bohong sama gue." ucap zein dengan bingung.
Silva hanya menundukkan pandangannya berakting seolah tidak berani menatap kakak kelasny itu yang ternyata adalah kakak kandungnya angel.
"gue mau nanyak sama lo dan tolong jawab gue dengan jujur, jadi masalah kita selesai. Oke?" ucap zein mendekati silva.
"apa benar lo yang mukulin adik gue dan teman2nya sampai babak belur? Lo tau kan gue malas banget berurusan dengan cewek jadi biar masalah selesai lo jujur aja." ucapnya tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Disguise Of A Twin
Fantasyaku sangat sedih melihat kembaranku yang sangat aku sayang terbaring lemah dirumah sakit karena ia dianiaya disekolahnya, lalu aku memutuskan untuk mengantikan dirinya dan membalas apa yang telah mereka lakukan pada kembaranku. Bila polisi tid...