part 7

91 7 11
                                    

     "kamu bukan silvi kan?" tanya shinta yang membuatku kaget.

     "loh kok kamu bisa bilang gitu? Aku silvi sahabat kamu." ucapku meyakinkannya.

     "aku gak percaya kalau kamu silvi jujur sama aku kamu siapa?" ucapnya lagi.

     Cewek ini emng gak bisa dibohongin, apa gue ngaku aja ya?

     "lo ikut gue sekarang." ucapku sambil menarik shinta ke gedung belakang sekolah dimana aku menyembunyikan mobil kesayanganku.

     "vi kamu mau bawa aku kemana? Ini masih jam sekolah." ucapnya menahan tanganku yang terus menariknya.

     "lo mau tau yang sebenarnya kan? Yaudah ikut gue." jawabku cepat sambil memasukkanya kedalam mobil kesayanganku.

     "vi kita mau kemana? Kamu bisa bawa mobil?" tanyanya kebingungan.

     Aku tetap diam sambil mengemudi mobil dan tidak menjawab semua  pertanyaan yang keluar dari mulut shinta.

     Aku berhenti di rumah pribadiku, dan berjalan masuk ke dalam sambil diikuti shinta di belakangku.

     Aku membuka pintu ruangan dimana silvi berada, begitu aku masuk bunyi alat yang mempel di tubuh silvi langsung terdengar dan bau obat sangat kental di ruangan ini.

     Shinta masuk dengan takut dan sangat terkejut melihat siapa yang tertidur dengan nyaman di kasurnya.

     "si...silvi." katanya sambil berlari lalu memeluk tubuh kaku silvi dengan tangisan yang sangat kencang.

     "silvi belom bangun? Aku juga merasa ada yang aneh sama kamu, waktu pertama kali kamu pergi ke sekolah tanpa luka sedikitpun, dan kamu juga dengan berani melawan angel." ucapnya padaku dan aku tidak menjawab lalu memanggil dokter untuk menanyakan bagaimana perkembangan keadaan silvi.

     "maaf nona dari sebulan yang lalu tidak ada perkembangan yang signifikan akan kesehatan nona silvi dan maaf saya harus mengatakan ini. Kesempatan hidup nona silvi sangat kecil yaitu 5%, hanya karena oksigen itu menempel nona silvi masih tetap hidup, jika dilepas maka."

     "cukuppp, tidak ada yang menyuruhmu untuk untuk membuka oksigen itu, jangan lakukan itu sampai kapanpun." ucapku memotong perkataan dokter itu.

     "anda bisa pergi." ucapku mengusir dokter yang sudah membuatku kesal.

     "kamu siapa? Kok kamu mirip sekali dengan silvi." tanyanya penasaran.

     "gue kembarannya silvi dan gue akan meyamar menjadi silvi supaya gue bisa menghukum orang yang telah melakukan ini kepada silvi, sehingga angel cs takut melihat semua orang." ucapku tegas.

     "jadi kamu juga yang udah mukulin angel cs? Iya?" tanyanya.

     "yap itu hanya sedikit pelajaran kecil, dan gue gak habis pikir sama lo kok lo takut banget sih sama mereka? Lo juga bahkan nurut aja waktu mereka suruh2 lo, gue mah ogah."

     "aku cuman gak mau cari masalah, lebih baik aku nurut dan aku akan aman." ucapnya sambil terus menatap silvi yang masih terbaring lemah di kasurnya.

     "nama gue silva." ucapku sambil mengulurkan tanganku.

     Shinta menyambut uluran tanganku dengan senyuman.

     "lo tenang aja selama ada gue mereka gak akan berani suruh2 lo apalagi memukul lo." ucapku meyakinannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Disguise Of A TwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang