Part |01

3.3K 295 76
                                    

Seorang wanita berusia dua puluhan berusaha menyeret tubuhnya untuk tetap melangkah meski fisiknya tidak mendukung, dapat dilihat penampilannya yang mengenaskan. Hampir diseluruh tubuhnya terdapat luka - luka yang masih basah. Tampaknya gadis ini telah mengalami siksaan yang cukup berat.

Ia melangkah dengan langkah yang tidak pasti, meski begitu ia masih berusaha untuk terus melanjutkan langkahnya sembari kepalanya masih sempat - sempatnya menoleh kebelakang memastikan jika tidak ada orang jahat yang masih mengejarnya.

Ia memasuki sebuah lorong gelap yang tampak kumuh, nafasnya kian tersenggal ketika ia merasa perutnya yang membuncit tengah merasa sakit luar biasa. Ia wanita itu sedang hamil dan dilihat dari kondisinya saat ini kemungkinan besar saatnya untuk dia melahirkan.

Ketika didapatnya lokasi yang cukup baik untuknya beristirahat ia langsung duduk dengan perlahan diatas sebuah karton yang tak terpakai.

"Hah.... Hah.... Kau harus bertahan Haechan-ah.... Harus..! Masih banyak hal yang harus kau lakukan....." ujar wanita itu yang ternyata bernama Haechan, ucapan semangat yang ia ucapkan untuknya sendiri perlahan menumbuhkan semangat dalam dirinya untuk tidak menyerah.

Haechan mengelus perutnya dengan penuh kasih...perlahan pikirannya teringat akan perjalanan hidupnya. Haechan adalah seorang putri dari pengusaha yang cukup kaya, ia telah kehilangan ibunya sejak ia lahir. Hanya tiga hari setelah kematian ibunya sang ayah telah membawa istri baru untuk masuk kedalam rumah.

Haechan dibesarkan oleh ibu tirinya, diluar nampak ia sangat dimanjakan namun sebenarnya itu hanyalah penampilan sang ibu tiri. Hal yang sebenarnya wanita jahat itu sering mengabaikannya bahkan sering tidak memberinya makan. Namun Haechan menahan semua keluhan, dalam pikiran sempitnya dulu mereka adalah keluarganya jadi seperti apapun sikap mereka pastilah ada alasannya.

Apalagi Haechan juga tidak tahu harus mengadu kemana, ayahnya sejak ia kecil sudah bersikap sangat acuh padanya. Namun nasib buruknya tidak berhenti disana, ketika adik tirinya berencana membuatnya kehilangan kehormatannya. Gadis itu menjebaknya hingga mabuk meski Haechan dapat kabur dari rencana jahat itu namun ia yang telah terpengaruh obat akhirnya tidak dapat menahan dorongan seksualnya.

Malam itu ia bahkan tidak ingat dengan siapa ia berhubungan badan, yang ia tahu saat ia bangun ia melihat sosok namja yang berbaring disebelahnya tengah tertidur dalam keadaan tengkurap. Haechan yang dalam kondisi ketakutan memutuskan untuk melarikan diri.

Hanya setelah sebulan kejadian itu ia mendapati dirinya tengah hamil, walau ia tahu ia tidak ingin kehamilan ini terjadi namun ia tahu calon bayinya tidak bersalah karena itu ia memutuskan akan merawat anaknya dengan baik. Tapi keputusan Haechan tidak didukung oleh sang ayah, ketika ayahnya mengetahui hal ini segera saat itu juga ia menuntut Haechan menggugurkan kandungannya.

Dan dengan keras Haechan menolak perintah sang ayah untuk pertama kalinya. Tamparan dan cacian ia dapat dari ayahnya, saat itulah Haechan sadar jika selama ini dirinya tidak pernah ada dihati sang ayah. Jadi ketika ayahnya mengatakan agar dia angkat kaki dari rumah, Haechan sudah memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah itu.

Hidup Haechan cukup sulit memang, namun tidak ada dalam pikirannya untuk menyerah. Namun demi bayi yang dikandungnya ia sama sekali tidak ingin menyerah, bagi Haechan sejak ia diusir keluar dari rumah sang ayah, bayinya adalah satu - satunya keluarga serta harta yang dimilikinya.

Tapi sejak awal ia tidak sadar jika sang ayah tidak akan melepaskannya dengan mudah. Demi kekuasaan yang lebih besar ia telah berjanji pada relasi bisnisnya untuk memberikan Haechan sebagai istri. Jika orang yang dipilih oleh ayahnya itu adalah lelaki yang baik tentu Haechan tidak akan menolak, namun lelaki yang dipilih oleh ayahnya adalah seorang lelaki yang usianya bahkan jauh lebih tua dibandingkan ayahnya.

Meaning Of Love (SLOW UP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang