Ku tulis untaian kata yang mungkin tiada arti
Biar ku ungkap rasa yang menyesakkan sanubari
Meski kini kau acuh namun aku kan tetap tangguhTiada yang mengerti bagaimana diriku saat ini
Semua kisah memang telah berakhir
Namun kau selalu hadir dalam sepiku
Meski pintu hati telah kau kunci rapat rapatAku masih bersembunyi diderasnya aliran darahmu
Karena rinduku bagai detak jantung yang selalu berdegup kencang
Selalu hidup disetiap harinya
Selalu mengalir menjamahi seluruh jiwamuAku hidup didalam dirimu
Dan tatkala jantung itu berhenti berdetak
Hilanglah aku sang perindumuMusim berganti namun rinduku tak terhenti
Hujan yang sedang turun membasahi bumi
Seperti itu lah rinduku
Tak terhitung berapa banyak air yang jatuh membasahi pipi
Dan gemuruh air hujan itu adalah teriakan termanisku mengharap kehadiranmu kembaliMaafkan aku, sang perindumu.
-ris
YOU ARE READING
ANTOLOGI PUISI
Poetrymerindukanmu adalah tahiyat akhir pada sembahyang berujung salam setelah sebelumnya berbisik pada bumi yang tenang -r-