Bagian Ketiga

716 47 0
                                    

"Hari ini kita makan siang apa, In?" Tanya Hana, teman seruangan Inka di pabrik tempatnya bekerja, akan memesen gofud untuk menu makan siang mereka.

Padahal di pabrik ada kantin yang menjual makan siang, tapi karena keseringan makan menu makan siang di kantin, kadang mereka bosan lantas memesan makanan di luar.

"Aku bawa bekal." Jawab Inka yang masih fokus pada komputer didepannya.

"Loh tumben? Bukannya kata lo, bunda pergi ke Bandung ya? Rajin amat lo masak sendiri."

"Bukan gue yang masak. Tapi Jaehyun."

Hana terkejut, Ia menarik kursinya agar merapat pada Inka.

"Jaehyun nyiapin bekal makan siang buat lo?" Tanyanya lagi memastikan.

"Iya." Jawab Inka malas.

Hana memang tergolong teman Inka yang cukup heboh dan antusias. Dia gadis yang ekspresif, Makanya waktu tau Jaehyun membuatkan makan siang untuk Inka, Hana merasa kaget.

"Kebalik tau."

"Seharusnya elo yang nyiapi makan siang buat calon lakik lo. Bukannya lakik lo." Protes Hana.

"Calon lakik apaan sih?" Inka merasa heran sampai perhatiannya beralih pada teman yang dari tadi sibuk mengoceh.

Hana mendekatkan wajahnya pada Inka tatapannya tajam dengan bersuara pelan yang nyaris berbisik. "Lo sama Jaehyun tadi malam tidur bareng kan? Disaat gak ada siapa-siapa dirumah lo."

Inka terkesiap. Dia kaget karena Hana mengetahui hal tersebut. Lantas bukan hal yang penting. Toh Jaehyun memang sering menginap di rumahnya. Hanya saja Inka merahasiakan itu semua dari temannya ini atau siapapun karena takut nantinya akan menjadi fitnah padahal mereka nggak melakukan apapun. Hanya sebatas tidur saja.

"Lo tau dari siapa?" Tanya Inka dengan berbisik juga. Ia nggak mau ada orang mendengar semua ini lalu menyebarkan gosip sepabrik. Inka gak mau jadi pusat perhatian.

"Tau dari Johnny. Kan rumah mertua Johnny dua rumah didepan rumah lo." Jawab Hana.

"Dia liat lo sama Jaehyun tadi malam masuk kerumah lo dengan pakaian tidur." Sambungnya. Mimik wajah Hana penuh kecurigaan

Mata Hana memicing,"Kalian ngapain aja?"

"Melakukan yang ena-ena ya?" Tuduhnya ngasal.

Kening Inka berlipat-lipat seperti pakaian yang belum disetrika. Dia harus menjelaskan pada Hana tentang hal yang sebenarnya terjadi agar temannya itu gak salah paham.

Hana bukan orang yang suka menyebar berita ke orang-orang lalu menciptakan gosip.

Hanya saja Inka perlu menjelaskan agar pikiran temannya itu gak menganggapnya dirinya perempuan yang aneh-aneh.

"Gak gitu han, gue sama Jaehyun udah sering tidur bareng kok." Penjelasan Inka justru semakin membuat Hana berpikiran jauh.

"APA? JADI KALIAN SERING TIDUR BA---?" Kali ini Hana gak bisa mengontrol keterkejutannya.

Untungnya Inka refleks cepat-cepat membekap mulut temannya yang heboh itu. Untungnya juga tempat kerja mereka berdua didalam ruangan kaca jadi gak akan ada orang lain yang mendengar keributan yang mereka buat.

"Lo gak takut hamil, In?"

Bangkeee.. mulut Hana minta ditabok banget.

Inka hanya bisa memejamkan matanya mendengar pertanyaan introgasi dari sang teman.

Perlahan ia mengatur napas dan emosi yang sempat akan meledak karena perempuan bernama Hana Aprilia ini.

"Gini deh, gue jelasin. Lo diem dulu. Biar gak makin salah paham.

The Best Part, JAEHYUN ; JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang