Bagian Keenam

456 53 1
                                    

Ini yang udah pada baca diem-diem gak berniat buat ngevote atau komen gitu? Padahal ngelakuin dua hal itu secara berasamaan gak bayar dan nambah pahala karena udah buat aku bahagia loh. Hehehe....

 Hehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jam 01.30 Jaehyun masih terjaga, dia belum ingin tidur bukan karena tidak mengantuk tapi masih ingin menikmati pemandangan indah dihadapannya. Inka tertidur pulas. Wajahnya terlihat damai dan tenang.

Hampir setengah jam Jaehyun hanya menatapnya sambil tersenyum. Ia suka melihat gadis itu tidur, ia seperti sedang melihat sebuah boneka yang menggemaskan. Cara tidur Inka lucu menurut Jaehyun, Inka memang tidak secantik gadis-gadis yang pernah dekat dengannya, tapi Inka baik dan tulus. Itu yang membuat Jaehyun begitu menyukai gadis itu.

Awalnya Jaehyun hanya penasaran dengan gadis yang begitu acuh padanya disaat banyak gadis yang sangat senang di dekatinya, tapi justru Inka berusaha menghindar.

Jaehyun pikir Inka mungkin gak suka sama cowok, sampai akhirnya ia tahu apa penyebab Inka menjaga jarak dengannya disaat awal mula mereka berkenalan.

Hari itu, tepat dihari ulang tahun Inka, Jaehyun memahami sisi dari Inka yang sebenarnya.

"Ayo pulang bareng aku," Ajak Jaehyun didepan Inka yang masih membenahi barangnya kedalam tas.

Inka tidak menjawab hanya menatap sekilas lalu terfokus ke komputernya untuk ia matikan.

"Aku tunggu, di luar ya. Jangan lama-lama. Kayaknya bentar lagi mau hujan." Jaehyun berujar sebelum melangkah meninggalkan Inka.

Ini minggu ke-2 Jaehyun bekerja di tempat yang sama dengannya, dan tepat sudah seminggu Inka selalu pulang diantar Jaehyun sampai kerumah.

Bukan Inka yang meminta, tapi Jaehyun yang menawarkan. Disaat Inka menolak uang seratus ribu yang Inka bayarkan atas belanjaan Jaehyun tempo hari di Alpa, disaat itu lah akal Jaehyun bekerja. Alhasil Seratus ribu yang Inka tolak berujung jadi ongkos antar pulang dirinya.

Jaehyun memberikan helm yang baru ia beli semenjak Inka menjadi penumpang di kursi belakangnya.

"Hari ini kamu gak pulang buru-buru kan?" Tanya Jaehyun disaat Inka sibuk mengancingkan helmnya.

"Kenapa?" Inka balik bertanya hanya dengan satu kata itu.

"Aku mau beli sesuatu, kamu temenin aku dulu ya." Pinta Jaehyun dengan penuh harap.

Meskipun mereka udah hampir seminggu pulang bareng tapi masih terasa aura canggung diantara keduanya. Inka yang selalu terlihat ketus di depan Jaehyun, membuat pria itu merasa serba salah. Padahal Jaehyun merasa udah melakukan hal yang benar untuk Inka. Seharusnya seminggu adalah waktu yang cukup untuk membuat seorang wanita luluh dengan semua sikap baik dan manis yang biasa Jaehyun lakukan.

Tapi entah mengapa sepertinya tidak berlaku bagi Inka, gadis itu masih bersikap dingin dan ketus dihadapan Jaehyun. Dan lucunya Jaehyun tertantang untuk bisa mencairkan sisi beku yang ada di diri Inka.

The Best Part, JAEHYUN ; JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang