Seperti malam-malam sebelumnya, Jaehyun kembali menumpang tidur di rumah Inka. Tepatnya dikamar Inka, mereka sekamar namun tidak seranjang.
Jaehyun berbaring di kasur bergambar rapunzel di bawah ranjang Inka, sementara gadis pemilik rumah tengah merebahkan diri di kasur empuknya, bergulung dengan selimut hangatnya.
Sesekali Jaehyun terkekeh mendapati adegan lucu yang di lakukan Martha, Merlin dan Beti di dalam video youtube.
Ya, Jaehyun sedang menonton channel youtube Mak beti, tontonan pelepas lelahnya di malam hari.
Tampan-tampan blasteran surga begitu, Jaehyun memiliki selera humor yang receh. Makanya terkadang Jaehyun suka receh sendiri yang akhirnya membuat Inka geleng-geleng kepala.
Suasana di kamar hening, padahal jam didinding masih menunjukkan pukul 8 malam.
Inka jarang menonton televisi, dia lebih memilih rebahan di kamar sambil main hape atau dengerin musik di spotify, begitu juga Jaehyun yang tentunya mengikuti Inka untuk masuk ke kamar karena Jaehyun takut nonton TV sendirian diruang TV.
Nggak ngerti deh, ganteng-ganteng gitu takut hantu. Padahal kalo ada hantu, hantunya juga gak akan mau nakutin Jaehyun. Kalo minta di pacari atau dinikahi, mungkin. Soalnya si hantu pasti naksir sama ketampanan Jaehyun.
Dari tadi sebenarnya Jaehyun menunggu Inka untuk menceritakan hari-harinya yang dia lalui hari ini disaat Jaehyun gak berada disampingnya.
Hal itu menjadi hal yang biasa karena pasti Inka akan mengoceh, mengeluh atau pun mengadu pada Jaehyun tentang apa saja yang dia lalui setiap harinya.
"In, kok diem-diem aja?" Jaehyun akhirnya bersuara setelah sekian lama dia menunggu Inka membuka suaranya.
"Hm." Hanya itu respon yang Inka berikan.
Mendapati respon yang gak sesuai harapannya, Jaehyun meninggalkan tontonan recehnya, meletakkan hapenya begitu saja, naik ke ranjang Inka lalu merebahkan dirinya disamping tubuh Inka yang memeluk guling dalam benaman selimut.
"Kamu kenapa?" Tanya Jaehyun dengan suara yang begitu pelan.
Jemari Jaehyun menyibak rambut Inka yang menutupi wajah gadis itu.
"Perutku sakit Jae, lagi hari pertama." Balas Inka dengan suara yang lemah.
Oh pantes saja, malam ini Inka gak mengoceh seperti biasa bahkan dia gak punya semangat untuk bercerita tentang Jaemin, gebetan tersayangnya.
Senggugut atau nyeri disaat haid merenggut semangat dan keceriaannya gadis dihadapannya ini.
Jaehyun paham sekali, bagaimana tersiksanya Inka disaat seperti ini. Jaehyun memang tidak akan pernah mengalami senggugut seperti itu.
Namun Jaehyun tahu gimana menyiksanya perut Inka yang dibuat melilit sebulan yang lalu sampai gadis itu masih terjaga hingga tengah malam, berguling-guling diatas ranjang membuat Jaehyun yang kebetulan menumpang tidur di kamar Inka terbangung berkali-kali karena ulah Inka.
Jaehyun merasa iba, dia gak bisa menyembuhkan rasa nyeri itu. Nyeri seperti itu memang hal wajar untuk sebagian wanita.
Tapi Jaehyun juga gak bisa membiarkan Inka kesakitan tanpa berusaha meringankan.
"Kamu mau aku buatin susu hangat atau teh hangat?" Tanya Jaehyun yang masih memperhatikan Inka dengan menopang kepalanya pada tangan kanannya.
"Gak usah, Jae. Aku gak apa-apa. Aku mau coba buat tidur aja biar rasa sakitnya gak berasa." Inka selalu gak mau merepotkan Jaehyun. Ia memejamkan matanya mencoba tidur dengan rasa sakit dibagian perutnya yang luar biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Part, JAEHYUN ; JAEMIN
Fiksi PenggemarAku suka kamu, kamunya suka dia. Yaudah aku tetap suka kamu.