"Sst.. Sst.. In." Suara Jaehyun dari bawah ranjang Inka mengusik gadis yang hampir terlelap di alam mimpi.
Selain menumpang tidur di rumah Inka, Jaehyun juga sekamar dengan Inka.
Hanya sekamar, bukan seranjang. Karena Jaehyun tidur di bawah ranjang Inka dengan beralaskan kasur merah mudah bergambar barbie rapunzel milik adik sepupu Inka yang kadang suka menginap disana.
"In, kamu udah tidur ya?" Panggil Jaehyun lagi saat Inka belum juga menyahut.
"Aku laper nih."
"Bangun dong, In. Masih jam 9 ini." Lelaki itu kembali berusaha membangunkan gadis yang belum membuka mata dihadapannya.
Jaehyun mengelus lembut pipi Inka untuk membangunkan gadis itu. "In bangun dong, aku laper nih. Cacing-cacing diperutku udah pada demo minta makan." Rengek Jaehyun yang lebih mirip anak kecil yang minta makan pada ibu nya.
Inka udah sadar tapi sengaja matanya belum ia buka. Masih mendengarkan rengekan lapar bocah berbadan besar itu.
"In aku laper. Bangun dong." Jaehyun mendekatkan wajahnya ke wajah Inka dengan berjarak beberapa senti saja.
Deru napas Jaehyun menggelitik cuping hidung gadis itu. Inka gak tahan. Mau tidak mau akhirnya dia membuka matanya.
"Kenapa Jae?" Tanya Inka dengan santai tanpa beranjak dari pembaringannya.
"Aku laper, temenin makan yuk." Posisi Jaehyun masih berhadapan dengan Inka.
"Kan tadi sore udah makan baksor bakar, telur gulung sama cilok. Jatah aku juga kamu abisin. Masa laper lagi sih?"
"Ya laper lagi lah, tenagaku terkuras abis karena kamu suruh beresin rumah." Jawab Jaehyun tak mau kalah.
Setelah dipikir-pikir benar juga, Jaehyun yang menyapu dan mengepel ruang tamu, ruang keluarga juga 3 kamar utama, belum lagi mencuci piring. Sementara Inka hanya mencuci baju itu juga pakai mesin cuci.
"Yaudah, kalo gitu mau dimasakin apa?" Tawar Inka yang akhirnya bangun karena gak tega, Jaehyun udah membantunya membereskan rumah. Kalo gak ada Jaehyun mungkin jam segini juga belum beres.
Jaehyun menggeleng, "Nggak, aku mau makan nasi goreng yang biasa lewat depan rumah kamu aja."
Kening mulus Inka berkerut.
"Emang belum lewat?"
"Belum, abangnya lewat setengah 10." Sahut Jaehyun yakin.
Inka melirik jam dinding dikamarnya yang masih menunjukkan pukul 9 lewat 20.
"Makanya aku banguni kamu buat nemeni aku nunggu abang nasi gorengnya di teras." Jaehyun memainkan wajah Inka yang masih terduduk diranjang. Senyum manis diwajah tampan itu membuat Inka luluh.
"Yaudah hayuk."
Jaehyun dan Inka duduk dikursi panjang teras, menunggu abang nasi goreng yang sebentar lagi akan lewat menurut perkiraan Jaehyun.
Suasana hening diantara mereka hanya terdengar suara-suara nyamuk dan binatang malam lainnya.
Untungnya mereka berdua memakai baju dan celana panjang hingga tak terusik oleh gigitan nyamuk.
"Lama banget sih abangnya lewat, gak tau apa ya kalo gue udah laper banget." Jaehyun ngedumel sendiri.
Inka hanya melirik sekilas, ia malas berkomentar. Tangannya sibuk mengutak atik benda pipih kesayangannya.
Jaehyun benar-benar menunggu abang nasi goreng itu cepat lewat. Dia berharap besar. Matanya dengan semangat tak lepas menatap jalanan luar pagar yang cukup sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Part, JAEHYUN ; JAEMIN
ФанфикAku suka kamu, kamunya suka dia. Yaudah aku tetap suka kamu.