Mohon Vote dan komennya ❣
.
.
."Maksudnya?" Jaehyun tambah bingung.
"Gairahku buat pacaran kayaknya udah gak ada deh, Jae." Jawab Inka santai. Ia memotong bagian pancakenya lalu menyuapkan ke mulutnya.
"Terus kamu gak pengen nikah juga dong?" Tanya Jaehyun dengan antusias, topik obrolannya dengan Inka hari ini cukup menarik menurutnya.
Inka tertawa, Jaehyun terpana. Baru kali ini ia melihat selepas itu Inka tertawa dan itu karena dirinya. Biasanya ia hanya melihat dari jauh Inka tertawa bersama orang lain.
Tapi hari ini, Inka tertawa bersamanya. Jaehyun jadi gemas sendiri dengan gadis dihadapannya.
"Ya gak lah." Inka masih belum selesai dengan tawanya. "Bisa dicoret dari kartu keluarga sama bunda kalo aku gak mau nikah." Potongan pancake terakhir berhasil Inka habiskan.
Sebaliknya, cake yang Jaehyun pesan untuk dirinya sendiri sama sekali belum tersentuh. Objek didepannya lebih menarik daripada sepotong cheese cake.
"Gimana kamu mau nikah kalo pacaran aja gak mau? Kamu kan perlu tau gimana sifat dan kebiasaan pasangan kamu supaya bisa cocok untuk kamu nikahi?" Cecar Jaehyun.
"Hm... iya sih." Inka terlihat berpikir. "Tapi aku maunya dekat aja, kayak temenan gitu, bisa saling mempelajari sifat masing-masing, saling memahami, saling mensupport, saling menghargai satu sama lain demi niat baik kedepannya."
"...saling berbagi rasa, jadi kayak punya temen cerita gitu loh, cuma ya gak terikat kayak pacaran yang biasanya diatur ini itu." Jelas Inka panjang lebar.
Sementara Jaehyun mendengarkan Inka dengan penuh perhatian.
"Jadi kalo misal ada yang suka sama aku, aku berencana bilang yang kayak gitu ke dia. Dekat, saling memahami satu sama lain. Gak boleh menuntut apapun soalnya kan cuma teman, kalo ternyata dipertengahan pendekatan dianya merasa gak cocok sama aku, dia boleh mundur. Begitu pun aku, gak boleh saling sakit hati, harus ikhlas." Sambungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Part, JAEHYUN ; JAEMIN
FanfictionAku suka kamu, kamunya suka dia. Yaudah aku tetap suka kamu.