Chapter 2

22 7 2
                                    


             ________________________

"Nyatanya senyum lo lebih nyegerin daripada sprite"
-Siswa terganteng Sma Garuda

“Duh, berapa lama lagi sih bel istirahat bunyi? Ini udah panas banget, astaga. Gue laper, haus mau bakso aci kang Ateng. Ya Allah tolong cepetin waktu, hambamu yang cantik ini sudah tidak kuat. Apalagi disamping hamba ada orang gila, yang sok ganteng setengah mampus.” Ucap Lyla sambil terus mengelap keringat yang ada di dahi dan melirik Panji yang malahan senyum melulu ke arah gedung atas.

“Heh, setan kobra. Lo ngapain senyum-senyum ke gedung atas? Sawanan baru tau rasa lo!” ucap Lyla pada Panji yang sama sekali tidak menghiraukan ucapannya.

'Dasar tengil, tp tp teros sampe mampos.' batin Lyla setengah kesal kepada Panji yang tidak menganggap Lyla ada.

“Hello, mas disini ada orang. Ajak ngobrol kek, gue bosen nih.” Ujar Lyla sambil mengayunkan tangannya di depan wajah Panji.

Akhirnya si empu yang dipanggil sedari tadi menoleh dan berujar, “Eh masih ada lo ya? Kirain udah pingsan terus di uks. Maaf ya, para panjitioner nih yang nyuri perhatian gue mulu.”

“Panjitioner? Apa tuh panjitioner? Yang gue tau cuma conditioner, baru denger kalau ada panjitioner. Merk sampo baru ya?” ucap Lyla sekenanya, dia sudah bosan mendengar panji yang berceloteh tidak jelas, tetapi dia merasa bosan jika tidak ada yang dibicarakan.

“Panjitioner itu, kumpulan para fans gue yang kagum sama kegantengan seorang Panji. Tuh mereka-mereka yang daritadi neriakin nama gue, panjitioner semua.” ujar Panji menjawab pertanyaan Lyla yang seperti menjatuhkan ketampanannya.

“Iyaiya deh, terserah lo, yang penting lo bahagia.” Ujar Lyla pasrah pada Panji.

Bel istirahat pertama akan berbunyi sepuluh menit lagi, tetapi sebelum sepuluh menit itu, Lyla sudah merasakan pusing dengan pandangan yang mengabur,dan tiba-tiba brukk Lyla terjatuh dan tidak sadarkan diri.

Panji yang mendengar suara seperti ada yang jatuh langsung menoleh ke Lyla dan terkejut ketika menemukan Lyla yang sudah terbaring tidak sadarkan diri. Pertolong pertama panji lakukan dengan cara menepuk-nepuk pipi Lyla dengan lembut sambil berucap, “Eh, eh jelek, lo ngapain tidur disini? Bangun lek, gak usah main-main kayak gini deh. Emang lo pikir gue bakal gendong lo dan bawa lo ke uks? Nggak bakal gue gendong, gue tau lo itu berat.” Panji terus berusaha menepuk-nepuk pipi Lyla, tapi tidak ada tanda-tanda Lyla akan bangun dan marah karena telah diejek olehnya, pikir panji.

Bel istirahat pertama pun berbunyi, tetapi Lyla masih belum sadar. Akhirnya panji berniat untuk memberi nafas buatan untuk Lyla. 'Apa gue kasih nafas buatan aja ya buat si jelek? Mungkin dia bisa sadar setelah dapet nafas buatan dari orang ganteng. Eh tapi kan nafas buatan cuma buat orang yang abis tenggelam. Ah, gila gimana nih anak?!' batin Panji.

Tiba-tiba dari arah belakang Panji terdengar suara orang berlari dan menuju ke arahnya dan Lyla. Setelah sampai di dekat Panji dan Lyla, orang itu melirik sebentar ke arah panji dan langsung membopong Lyla keluar dari kerumunan orang-orang tidak berguna. 

“Woi, main bawa-bawa aja. Mau lo kemanain tuh anak orang? Bawa ke uks oi.” Ucap panji setengah berteriak pada cowok yang telah berani-beraninya langsung menggendong Lyla tanpa berucap sepatah katapun pada panji.

Emang Panji pantes ya buat gak dianggap?

Setibanya di Uks, cowok itu langsung membaringkan Lyla dan berujar, “Salfa, maafin semua kesalahan aku. Aku nyesel banget udah buat kesalahan sama kamu waktu itu. Kalau aja aku pilih kamu, bukan dia. Mungkin kita masih bisa bersama sampai sekarang.” ucapnya sambil memegang tangan Lyla.

Three wordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang