____________________
Di buku yang gue baca, Cinta itu bisa datang darimana aja, dari mata jatuh ke hati misalnya.
-unknown“Helm lo, makasih atas tumpangannya. Besok-besok gak usah lagi, gue kapok pulang bareng sama lo.” Ucap Lyla cuek pada Panji yang sibuk melihat rumah Lyla.
Perjalanan dari sekolah ke rumah Lyla sangat membosankan. Diperjalanan Panji selalu bercerita hal-hal tidak jelas, yang tidak Lyla perhatikan sama sekali. Kecuali, ketika panji bercerita bahwa dia mempunyai pacar dimana-mana, tapi hatinya hanya untuk satu wanita yang sangat spesial saja.
Lyla berfikir, kenapa si kucrut satu ini bisa-bisanya cerita sama dia. Dia dan panji kan baru saling mengenal, bahkan perkenalannya dengan Panji tidak ada manis-manisnya.
Melihat Panji yang sama sekali tidak menghiraukan Lyla, tapi malah melihat rumah dan jalanan di rumah Lyla, Lyla jadi takut jika Panji berniat untuk melakukan hal yang tidak-tidak.
Lyla akhirnya menggeplak kepala panji yang masih terbungkus helm full face, plakk.
“Adaw, lo apa-apaan sih?! Tadi ngelempar gue pake batu, sekarang main geplak pala orang sembarangan. Sadis banget jadi cewek.” Ucap Panji
Sambil mengusap kepalanya yang kena geplak Lyla.
“Lo ngapain liat-liat rumah dan jalanan komplek rumah gue? Jangan-jangan lo-” Panji langsung memotong ucapan Lyla yang sangat melantur.
“Mikir jorok udah kebiasaan lo, ya? Gue cuma mau tau aja, rumah lo dan jalanan komplek disini.” Ucap Panji pada Lyla yang masih menuduh Panji akan melakukan hal yang macam-macam.
“Pulang lo sana, gue enek lama-lama liat wajah lo disini.”
Setelah mengatakan itu, Lyla tidak nemerdulikan Panji dan langsung membuka pagar rumahnya dan menutupnya kembali.
Melihat hal itu, Panji hanya geleng-geleng kepala, Lyla memang berbeda dari sekian banyak wanita yang diantar Panji, tidak ada yang tidak menawarinya untuk masuk ke rumah. Sedangkan Lyla dengan teganya mengusir Panji.
“Jelek, inget besok pulang bareng gue!” teriak Panji pada Lyla yang sepertinya sudah memasuki rumah.
Lyla yang mendengar teriakan Panji hanya diam karena sibuk mengatur jantungnya yang berdetak cepat. “Kenapa sih nih jantung, lari gak, jalan cepet gak, detaknya kuat banget. Gila, apa mungkin gue sakit jantung?”
Lyla bermonolog dengan menyentuh jantungnya. Tapi, bila jantungnya sakit, kenapa rasanya bahagia disaat bersamaan. Mungkin, Lyla bukan hanya sakit jantung, tapi juga sakit jiwa.“Gara-gara si aneh, hari gue berantakan. Udah dihukum bu watet, pingsan di tengah lapangan, ketemu manusia kayak setan (mantan) juga.”
Lyla mengacak rambutnya yang sudah bau keringat, dengan tidak membersihkan badan, dan mengganti baju, Lyla akhirnya terlelap.Bunda Lyla tidak ada di rumah karena bekerja sebagai Pegawai negeri sipil, dan pulangnya pasti sore. Jadi Lyla hanya sendiri ketika pulang sekolah sampai bunda nya pulang.
Sambala sambala sambal sambalado
Terasa pedas terasa panas
Sambala sambala sambal sambalado
Bibir bergetar lidah bergoyang
Cintamu seperti sambaladoNada dering telepon dari handphone Lyla membangunkannya dengan tidak lucu. Sebab karena nada dering itu, Lyla jadi terjatuh dari atas kasur.
“Siapa sih ini? Ganggu orang aja lagi hibernasi.” ucap Lyla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three words
Teen Fiction"Gue gak percaya cinta, karena cinta menurut gue hanya memberi luka. Tapi, semenjak ada lo, gue percaya kalau cinta bukan hanya memberi luka, tapi juga bahagia yang gak gue kira sebelumnya." -Lyla "Awalnya gue cuma mau main-main sama dia, tapi terny...