FC1 - Neverland

106 46 32
                                    

Ava Max - Sweet but Psycho

Ava Max - Sweet but Psycho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

::🌈::

Semilir angin terus berhembus membuatnya memeluk dirinya sendiri. Duduk di halte bus sendirian, walaupun tau tidak akan ada bus yang datang di waktu dekat. Tentu saja tidak ada bus yang beroperasi di jam dua pagi. Dia baru saja pergi dari klub, seharusnya setelah pulang dari klub dia senang, setidaknya mabuklah. Tapi malam ini sedikit berbeda.

Dengan penampilan yang sudah kacau dia terus mengamati jemarinya, lebih tepatnya mengamati cincin yang terkait di jari tengahnya. Dia tersenyum kecut seraya menghembuskan napasnya. Kini hanya jari tengahnya yang tegak.

"Pas banget sih posisinya."

Tidak ingin berlama-lama mengamati cincin yang pernah sangat dia gemari, gadis berambut sepunggung dengan poni sealis itu merogoh ponselnya, dia mulai mencari kontak kakaknya untuk mengirimkan pesan kepadanya.

Setelah itu dia berdiri. Masih memegang ponselnya, dia membuka aplikasi kamera, melihat dirinya sendiri dan menertawai kekacauannya sendiri. Make-up dia sudah luntur berantakan.

"Bodo ah."

Kembali memasukan ponselnya di saku rok-hitam bergaris-garis merah selutut-yang dia kenakan, dia mulai melangkahkan kakinya untuk pulang. Di tengah berjalan dia terkadang berlari dengan melentangkan kedua tangannya, lalu berlari sambil berteriak yang berujung tertawa diiringi tangisan.

Tiga puluh menit dia berjalan, dia mampir sebentar ke mini market yang buka 24 jam, hanya dia yang berkunjung di mini market tersebut. Mengambil dua kaleng minuman bersoda dan snack berukuran besar, lalu membayarnya. Selagi sang kasir menghitung belanjaannya, dia terus mengamati laki-laki di balik meja kasir tersebut.

"Lagi ada masalah mbak?"

Tersadar, dia menyerngit. "Mbak? Ha-ha, m-bak?"

"Dua puluh lima ribu."

Sambil mengambil belanjaannya dia tersenyum. Lalu tiba-tiba dia mencubit pipi laki-laki kasir yang sepertinya seumuran dengannya. Tersenyum manis dan mulai berkata.

"Oke gue maafin lo kali ini dan sebagai balasannya...," gadis yang berpakaian hampir hitam semua itu menarik kepalanya ke belakang karena tertawa. Terlihat sangat memaksa.

 Terlihat sangat memaksa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fighting CycleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang