FC13 - punggung

3 0 0
                                    

Saat di kantin Ishy tidak hanya menghubungi Ino. Dia juga menghubungi Guntur dan juga Avery. Dia bertanya apakah mereka tau tawuran yang nanti akan berlangsung dan Ishy juga melarang mereka untuk ikut. Dan begini balasan mereka bertiga.

Ino Setan: ntar gue bakal misahin aja. Lo jgn lngsng plng. Tunggu di kls aja, jngn ditonton. Kalau gue tau lo nonton atau ada di dkt sna bakal mati lo di tgn gue!!!!

G-ila-untur: tau. Lo siapa ngatur2 gua?

Averyng: mau ikut g¿

Ishy lama-lama bisa gila. Pikirannya dipenuhi oleh ketiga jawaban tersebut. Bahkan pelajaran Kimia yang sedang berlangsung sedaritadi tidak dia perhatikan.

"Shy." Tiba-tiba Desra menyikutnya.

Mendapat tolehan dari Ishy, senyum Desra mengembang dan melanjutkan perkataannya. "Ikut yuk."

"Lo mau mati?!" Ishy refleks berseru pelan.

"Lo tau sendiri kan, itu SMK terkenal sama geng motornya." Ishy melanjutkan. "Dan bisa jadi mereka bawa senjata sesuai sama jurusan mereka di sana."

"Dan di sana gak bakal ada cewek yang ikut. Lo jangan gila deh. Waras dikit dong kalau masalah nyawa." Ishy menjitak kepala Desra.

Sambil meringis Desra menjawab. "Kalau ada yang ceweknya gimana?"

::🌈::

Jam pulang sekolah pun tiba. Banyak para siswa-siswi berlarian untuk memenuhi pagar sekolah untuk menonton. Jalanan di depan sekolah pun masih normal dengan kendaraan berlalu lalang, tapi itu tidak berlangsung lama kala suara ribut dari motor konvoi mulai terdengar.

Ishy, Desra, Tio, dan Job sendiri sudah berdiri di balik pagar. Mereka sama-sama terus mengamati anak-anak SMK yang sudah turun dari motornya yang mereka parkirkan di warung ujung sekolah. Di sana mereka sudah terlihat membawa senjata. Besi dan kayu menjadi senjata dominan yang mereka pakai.

Sedangkan di pihak sekolah SMA Adhyraksa, mereka mendekati lawan mereka. Senjata yang mereka gunakan juga berdominan ke besi dan kayu. Para satpam terlihat ingin melerai tapi juga takut untuk memisahkan massa yang jumlahnya banyak.

Ishy masih terfokus sama wajah-wajah anak SMK. Lalu ketika melihat ke barisan tengah, betapa terkejutnya dia saat melihat ada dua perempuan berdiri di tengah laki-laki di sana. Dia langsung menoleh ke Desra yang ada di sebelahnya, tapi malah salah fokus dengan seseorang yang berdiri di barisan paling depan dari pihak sekolahnya.

"Avery!"

::🌈::

Yang dipanggil tidak mendengar. Avery terus menajamkan tatapannya ke lawannya. Dua di antara mereka adalah dua orang yang tadi pagi mencegatnya. Tiga meter sudah jarak mereka berdiri, mereka sudah siap dengan senjata mereka masing-masing.

"Let's play game." Avery bergumam.

Dia langsung lari menghajar lawannya yang tadi mencegatnya di pagi hari. Hantaman demi hantaman dia lakukan secara berutal. Pelipis, hidung, mulut, perut, semua dia hajar tampa ampun. Sesekali dia mendapatkan serangan balik, tapi langsung dia ambil alih kembali.

"Dasar, penipu lo!" Rio mendaratkan pukulannya di hidung Avery dan juga menendang kakinya hingga laki-laki itu terjatuh. Dia langsung duduk di perut Avery dan menghajar wajah Avery habis-habisan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fighting CycleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang