FC7 - mulut kancil

2 0 0
                                    

5 Seconds Of Summer - Teeth

::🌈::

Bel istirahat telah berbunyi sedaritadi, hiruk pikuk dari luar UKS pun sudah terdengar. Berbeda sekali suasananya yang berada di dalam UKS, sunyi, padahal terdapat tiga insan di sana.

Setelah diperbolehkan masuk oleh Desra, Ishy langsung kaget betul melihat siapa yang datang, dan yang dipandang kaget hanya diam dan tetap diam sampai sekarang saat dua perempuan di depannya terus menatapnya. Dia diam, tapi dia membalas tatapan Ishy dan Desra.

"Kalah main?" tanya Ishy akhirnya, dia melihat plester yang ada di hidung laki-laki dengan badan besar tegap di hadapannya.

Mendengar itu rahang Guntur mengeras. "Lo tau dari mana?"

Belum sempat Ishy menjawab, Desra sudah menyikut Ishy untuk berbisik.

"Nih orang pernah kita liat kan ya?" tanya Desra sambil berbisik. "Familiar gituu."

Ishy mengangguk. Sambil berbisik dia menjawab, "iya, dia yang tanding di ring tinju yang kita tonton kemarin."

Desra terkejut, dia menatap Guntur kembali, lalu kembali berbisik kepada Ishy.

"Pantas mukanya familiar, itu idungnya juga ada plester."

Ishy tertawa kecil. Dia kembali berbisik. "Kalah kali."

Ishy dan Desra tertawa kecil sambil menutupi mulut mereka dari Guntur. Padahal tanpa ditutup Guntur mendengar semua yang mereka bicarakan dan tau apa yang mereka tertawakan.

"Gue emang luka, tapi bukan berarti gue kalah," kata Guntur yang berhasil menghentikan tawa Ishy dan Desra.

Ishy kembali serius. Dia berdehem. "Lo ngapain ke sini, pengadu?"

Ishy sengaja menekankan kata 'pengadu'.

Guntur tertawa renyah mendengarnya.

"Lah? Malah ketawa," cibir Ishy.

"Gue ke sini mau minta maaf, ya walaupun bukan sepenuhnya salah gue," kata Guntur.

"Dan...."

Guntur kembali mengeraskan rahangnya. Tatapannya menjadi dingin dan tajam, Ishy yang ditatap seperti itu langsung pegangan dengan Desra yang sama takutnya.

"Jangan kasih tau siapapun tentang lo liat gue di Ringlegal. Ngerti?" Guntur melanjutkan.

"Gak." Ishy sengaja menjawab, memancing emosi Guntur dengan bertingkah menyebalkan.

Guntur kembali tertawa dengan senyuman miringnya. "Berarti lo gak bakal lulus SMA kalau gitu aja gak ngerti."

"Heh!"

Ishy berseru sebal, apalagi ketika Guntur sudah beranjak untuk meninggalkan UKS. Tapi langkah laki-laki itu terhenti dengan posisi dia sudah memegang knop pintu.

"Lo bakal tau akibatnya kalau lo bocorin hal itu," kata Guntur. Lalu dia langsung membuka pintu dan keluar, tak lupa juga dia menutup pintu dengan bantingan yang cukup mengagetkan Ishy dan Desra di dalam UKS.

"Belagu amat sih tu orang!" gerutu Desra.

Sedangkan Ishy hanya diam tersenyum tipis. Dia mendapatkan ide.

::🌈::

Ketika keluar dari UKS, waktu istirahat tinggal tersisa sepuluh menit lagi. Ishy dan Desra jadi buru-buru jalan ke kantinnya, sampai kantin mereka juga hanya membeli roti dan juga minuman botol, lalu langsung pergi ke kelas lagi karena mereka masih memakai baju olahraga dan mereka harus ganti baju.

Fighting CycleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang