Awan mendung menggantung di kejauhan siang ini. Chanyeol melihatnya dari jendela ruang kerjanya sambil membaca pesan dari kakaknya di ponselnya.
"Kesehatannya sudah memulih. Tapi dokter tidak bisa menjanjikan dia akan sehat sepenuhnya seperti sedia kala. Yang pasti dia tidak boleh mudah capek. Pulanglah, Mama merindukanmu."
Chanyeol menarik napas panjang dan menghelanya pelan.
Dia lalu menuliskan balasan singkat.
"Aku akan pulang akhir bulan ini. Katakan pada Mama, aku mencintainya. Jangan khawatir, aku makan dengan teratur."
Setelah itu dia meletakkan ponselnya ke atas meja dan kembali melihat ratusan e-mail yang masuk ke laptopnya. Beberapa bahkan dikirimkan padanya sejak beberapa bulan yang lalu, tapi belum dia buka.
Mata Chanyeol memicing begitu dia melihat salah satu e-mail berasal dari Lee Haesung, CEO salah satu agensi hiburan yang juga sahabatnya, yang meminta padanya untuk membalas pesannya.
Haesung sudah mengirimkan pesan pribadi padanya, tapi Chanyeol tak menggubrisnya.
Masalahnya bukan karena dia sombong atau bagaimana.
Tapi Haesung minta tolong padanya untuk melakukan hal di luar prinsip yang dianut Chanyeol. Demi menaikkan saham agensi miliknya, Haesung meminta Chanyeol bekerja sama untuk membuat sebuah skandal kencan di antara artis mereka. Skandal kencan selalu menarik perhatian masyarakat, apalagi antara sesama idol yang dikagumi banyak orang.
Tentu saja Chanyeol menolaknya.
Dia tidak akan ikut-ikutan hal menjijikkan begitu.
Dia ingin agensinya dikenal lewat bakat, bukan karena skandal maupun drama setting-an murahan.
Tapi Haesung terus saja mendesaknya dan menghujaninya dengan beberapa pesan. Chanyeol mengenal Haesung. Dia tidak akan menyerah begitu saja. Dia akan melakukan segala cara mulus agar Chanyeol bilang 'iya'.
Dan Chanyeol harus mempersiapkan tamengnya kalau Haesung menyerangnya lagi dengan pesan-pesan penuh bujukan.
Sebuah ketukan di pintu membuatnya sedikit terkejut.
"Masuk."
Chanyeol menutup e-mailnya dan beralih menuju pintu kantornya yang mengayun terbuka.
Byun Baekhyun muncul dengan mengenakan hoodie kebesarannya seperti biasa.
"Maaf, jika aku mengganggumu, Chanyeol-ssi," katanya hati-hati.
"Masuklah," kata Chanyeol seraya menutup laptop-nya.
Baekhyun kini duduk di depan meja kerjanya. Dia membawa sesuatu di kedua tangannya.
"Ada masalah?" tanya Chanyeol tanpa basa-basi.
"Eh? Tidak. Aku ke sini hanya ingin mengucapkan terimakasih padamu karena sudah mengantarku pulang semalam. Dan... aku minta maaf kalau aku bersikap tak sopan. Aku sangat tidak enak badan, dan aku rasa aku akan pingsan kalau tidak segera masuk ke apartemenku," jelas Baekhyun panjang lebar.
Chanyeol tidak bereaksi banyak. Dia hanya menatap Baekhyun dari atas ke bawah.
"Apa kau mengecat rambutmu lagi?" tanyanya kemudian.
Baekhyun secara spontan memegangi kepalanya.
"Ah, ini? Aku lebih nyaman dengan rambut yang agak gelap," dalihnya.
Chanyeol hanya mengangguk.
"Apakah.. kau sudah makan siang, Chanyeol-ssi?" Baekhyun bertanya dengan hati-hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sound of the Sea (CHANBAEK)
FanfictionDulu ada mitos tentang putri duyung yang jatuh cinta pada pangeran dan rela mengorbankan suaranya agar bisa menukar sirip dengan kakinya. Baekhyun juga menyelamatkan seseorang dari sebuah badai. Tapi dia bukan pangeran baik hati, melainkan CEO agen...