"Karena aku bukan Jungkook?" tanya nya tak yakin.
"Jie-ah kau hanya perlu menjadi Jungkook," usul Jyehyo. Jungjie hanya terdiam dengan usul teman nya itu.
"Aku akan mendukungmu," ucap Jyehyo sambil tersenyum manis.
"Aku tidak bisa Jye, ada banyak hal yang mengejutkan untukku terjadi secara bersamaan, kepalaku sering kali pusing," ucap Jungjie. Jyehyo menatap ke arah lelaki tampan bergigi kelinci itu sambil tersenyum.
"Jebbal, ahjussi pasti akan senang kalau tahu keponakannya menjadi idol dan dicintai banyak orang," ucap Jyehyo.
Jungjie menatap lurus ke arah keramaian orang yang tengah berlalu lalang berbelanja.
~][~
Di dorm, Namjoon tengah memainkan laptop miliknya mencari tahu tentang apa yang dikatakan dokter Hwang, ia berusaha keras menjelajahi internet untuk mencari artikel.
"Namjoon-ah, minum lah dulu aku buatkan teh hangat," ucap Seokjin yang baru saja duduk di samping sang adik yang tengah sibuk surfing dalam browser.
Namjoon mengangguk dan segera meminum perlahan teh hangat buatan sang kakak, dan setelah itu melanjutkan aktivitasnya.
Jimin yang baru saja keluar dari kamar nya setelah berganti outfit kini berjalan menghampiri kedua hyungline yang tengah duduk seraya fokus pada benda kotak milik Namjoon.
"Di mana Taehyung?" tanya Jimin pada kedua orang itu, Seokjin tak menjawab dengan bicara, melainkan dengan menunjuk ke arah dapur. Jimin tahu yang kakaknya maksud bukan lah dapur, melainkan halaman belakang.
"Apa dia masih bersedih hyung?" tanya Jimin lagi.
"I don't know Jim, sebaliknya kau lihat dan kalau perlu kau hibur dia," ucap Namjoon dengan jari-jemari dan manik yang berfokus pada laptop.
Jimin mengangguk dan segera berjalan menuju halaman belakang, saat melewati dapur ia melihat Yoongi yang tengah terduduk dengan segelas air mineral di atas meja, tepat di depannya.
"Apa yang kau fikir kan hyung?" tanya Jimin pada lelaki berkulit putih cantik itu, tetapi tak ada jawaban melainkan tatapan dingin yang didapati nya.
Karena takut, Jimin memilih melanjutkan niat nya untuk pergi ke halaman belakang, benar saja. Taehyung tengah memberi makan ikan-ikan sambil berbicara sendiri, seolah ikan-ikan itu mengerti dengan apa yang ia katakan.
Jimin menghampiri Taehyung sambil tersenyum, dan berkata "Kenapa? Apa masih sedih? Tenang saja Tae-ah kita pasti bisa membawa Jungjie ke sini, secepatnya."
Taehyung yang mendengar itu menoleh dan tersenyum pada Jimin, dan memberi sekantung makanan ikan kepada Jimin dengan maksud menyuruh lelaki chubby itu juga memberi makan ikan.
Jimin yang mengerti segera menerima itu dan ikut memberikan makanan kepada ikan-ikan yang tengah kelaparan. Entah kenapa belakangan ini ia menjadi sangat peka.
"Aku sangat senang bisa melihat Jungkook lagi, tapi juga sedih karena itu bukan Jungkook," ucap Taehyung seraya melempar sekepal makanan ikan, sehingga ikan-ikan berkerumunan untuk memperebutkan makanan itu.
"Tapi dokter Hwang berkata hal yang meyakinkan Tae-ah," ucap Jimin.
"Semeyakinkan apapun itu, tetap saja tidak masuk akal jika kita berfikir memakai logika," ucap Taehyung, ia menepuk-nepukan tangan untuk membersihkan sisa makanan yang menempel di telapak tangannya.
"Ya itu benar, setidaknya yang kita ingin kan sekarang terkabul kan dan aku sangat amat bersyukur sekali," ucap Jimin sambil tersenyum.
"Jimin-ah, Taehyung-ah palli palli," ucap Hoseok yang berdiri di ambang pintu sambil melambai-lambai kan tangan mengisyaratkan agar kedua lelaki di tepi kolam itu menghampiri nya.
Jimin dan Taehyung yang pemasaran pun akhirnya menghampiri sang kakak dan mengikuti nya ke dalam, di sana sudah ada Yoongi juga.
"Waeyo hyung?" tanya Jimin yang ikut duduk pada sofa panjang itu.
Semua member berfokus pada layar monitor yang tengah Namjoon operasi kan.
"Aku menemukan artikel, dan ini terjadi di korea pada tahun 1938 yang lalu," ucap Namjoon seraya mengklik dan memperlihatkan layar laptopnya pada semua member.
Mereka semua membaca artikel yang Namjoon temukan setelah beberapa menit menjelajahi internet.
"Wahh itu sudah puluhan tahun hyung, apa mungkin terjadi sekarang juga? Aku kira itu cuma mitos," ucap Hoseok terheran-heran.
"Bahkan saat itu eomma dan appa belum dilahirkan," ucap Taehyung setelah membaca artikel itu.
"Lihat ini, tragedi nya sama persis dengan apa yang terjadi pada Jungkook," ucap Namjoon.
"Oh itu. Apa itu orang nya hyung?" tanya Taehyung sambil menunjuk gambar dua orang yang sangat seiras.
"Jinjja daebak, mereka tak bisa dibedakan," ucap Seokjin.
"Hyung-hyung coba kau lihat lebih detail lagi," ucap Jimin. "Nama orang ini, Yon Jeonuu dan orang serupa bernama Yon Cheonuu," sambung nya.
"Ini benar-benar sama seperti Jungkook, Kim Jungkook dan Kim Jungjie, nama mereka pun hampir sama hyung," ucap Taehyung.
Tuk
Tuk
Tuk
Keenam member yang mendengar suara ketukan itu menoleh ke arah staff yang tengah memperbaiki letak galeri di dinding, dan pada saat itu juga mereka mendapati telpon.
"Biar aku yang mengangkat nya," ucap Yoongi yang beranjak dari sofa untuk mengambil telpon rumah yang terletak di samping televisi berdering.
"Hallo?" ucap nya.
"Yoongi-ah, katakan pada yang lain untuk menemui ku besok karena aku mau memberi sesuatu," ucap dokter Hwang dari seberang telpon.
"Ne uissa-nim," ucap Yoongi, yang ini sudah kembali ke sofa.
Tbc.
~][~
Hello? How are you mylove?
Bagaimana episode kali ini? Pendek ya? Maaf kan mymy, karena tadi tak sengaja nekan tombol publikasi, jadi belum selesai my terpaksa sudahi hehe.
Oh ya kira-kira mereka menemukan artikel apa sih? Dan apa yang mau di katakan dokter Hwang? Comment ya.
Jangan lupa vote juga.
Terimakasih banyak
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHERSHIP (Miracle)•[Book2]
AkcjaTahap revisi, harap sabar menunggu. [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] A/n : Baca terlebih dahulu book 1, agar memudahkan kalian mengerti alurnya. Judul : BROTHERSHIP (Miracle) Jungjie, seorang remaja biasa yang tiba-tiba saja dikejutkan dengan sebuah ke...