Prologue.

136 11 0
                                    

1 Januari 2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1 Januari 2020

Apakah kalian pernah membenci takdir sebelumnya?

Mungkin kebanyakan orang membenci takdir. Ketika apa yang tidak kalian inginkan terjadi. Tentu saja aku juga begitu.

Dulu, sangat dulu sekali. Ada seorang gadis yang pernah sangat benci dengan takdir. Rasanya diumur dimana seharusnya kebahagiaan mendatanginya. Dia malah mendapatkan rasa sakit. Tentu saja kenangan buruk.

Karena Ayah yang sangat ia cintai meninggal karna kecelakaan mobil. Tepat saat mereka merayakan natal dan salju sedang turun dengan sangat cantik.

Kehilangan seseorang di dalam hidup pasti sangat menyakitkan. Apalagi, kehilangan seseorang yang sangat kau cintai.

Mulai dari hari itu ia membenci hari natal. Gadis itu benci ketika salju turun.

Tapi, Tuhan sangat senang membuat takdir itu seperti kau sedang berada didalam sebuah kapal saat badai. Kau terombang-ambing sangat ketakutan. Dan setelah badainya berhenti lalu berganti dengan matahari, kau akan sangat lega. Mungkin senang.

Tapi tetap saja. Kau pasti akan sangat takut untuk naik kapal lagi.

Begitulah. Apa yang terjadi sebelumnya dan selama kau masih mengingatnya, semuanya akan terus begitu. Kau akan merasakan trauma yang selalu membuatmu tidak baik-baik saja.

Tapi semuanya berbeda ketika gadis itu bertemu dengan pria yang membuat pandangannya berbeda terhadap dunia. Dan akhirnya laki-laki itu mencuri waktu, perasaan, dan hatinya.

Lelaki itu seperti mengajaknya naik kapal lagi, tapi hari itu tidak ada badai. Dan mereka bersenang-senang. Ketakutan itu hilang.

Takdir seolah mempermainkan keduanya dalam cerita yang selalu ingin diselesaikan. Keduanya melibatkan perasaan yang berbeda pada awalnya. Seperti buku yang tokoh wanita baca,

"If you want a happy ending, that depends, of course, on where you stop your story."
—Orson Welles.

Dan hari ini. Setelah merayakan tahun baru kemarin, juga merayakan ulang tahun sang suami dua hari yang lalu, gadis dengan rambut panjang yang ia gulung dan menampakkan leher jejangnya sedang duduk didepan laptop. Sedang mengetik sesuatu yang entah apa itu. Dengan secangkir kopi panas yang paling nyaman ketika diminum saat salju sedang turun.

"Somi-ya." Gadis itu menengok kesamping saat namanya di panggil. Terlihat laki-laki dengan sweater putih berdiri dengan sangat tampan disampingnya. Lelaki itu kemudian menaruh gelas yang berisi cokelat panas itu disamping kopi yang tadi baru saja gadis itu cicipi.

Lelaki itu memang tidak menyukai kopi. Berbeda dengan gadisnya yang sangat menyukai kopi. Lelaki itu lebih menyukai cokelat panas.

Lelaki itu menumpu satu tangannya di meja melihat kearah laptop yang berada di hadapan mereka bedua. Spontan ia tersenyum lalu menatap gadis di sampingnya.

"Kau menulis cerita kita?" Tanyanya.

"Seperti yang kau minta."

Satu ciuman mendarat sempurna di pipi gadis itu penuh cinta, "Buat aku kelihatan sempurna dalam ceritanya. Dan buat aku sangat mencintaimu seperti kenyataannya."

Gadis didepannya tersenyum simpul, lalu meangguk. Dan mengelus perutnya dengan lembut, yang dimana di dalamnya ada monster kecil yang termasuk bagian dari cerita dan cinta mereka.

Seperti hati yang awalnya sebeku es, akhirnya mampu mendapatkan musim semi sangat indah dalam hidupnya. Menemukan rasa nyaman dengan pertemuan, dan mendapatkan takdir yang selalu akan menjadi ingatan.

Menghapus Inner Child yang memilukan. Dan menggantinya dengan akhir cerita yang menyenangkan.

—🐯🐯🐯—

Gimana prolognya?
Kurang asik ya? Maaf kalau ada tulisan yang gak kalian mengerti, atau kurang pas untuk kalian pahami.😭😭
Cerita ini pernah di publish sebelumnya, tapi aku unpublish karena ada yang tidak sesuai seperti apa yang mau aku tulis. Dan aku juga sempat kehilangan diriku sendiri dalam menulis.
Dan ya, aku kembali!
Kembali mengasah kata-kata dalam fikiranku lagi.

 Dan ya, aku kembali!Kembali mengasah kata-kata dalam fikiranku lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐥—salam hangat dari istri Taehyung
And see you in the next chap-!!

Inner Child - KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang