1. Meet

51 7 10
                                    

13 juli 2013

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

13 juli 2013.

Riuh terdengar dalam ramainya pasar tradisional tersebut. Membuat banyak orang bertanya-tanya apa yang sedang terjadi. Tak banyak dari pengunjung pasar mengalihkan perhatian mereka kearah apa yang lebih menarik dari pada berbelanja.

Terlihat seorang gadis berseragam sekolah sedang menggandeng lengan nenek-nenek tua, dan juga satu orang brandal yang melanggar aturan.

"Yya! Kenapa kau membela nenek itu?! Dia yang menghalangi jalanku! Dia yang berdiri di tengah jalan." Ucap berandal yang berperawakan cukup besar dan terlihat emosi.

"Aku membela yang benar. Kau tidak lihat disini ada papan larangan untuk bersepeda? Kurasa mata ahjussi masih bagus. Otaknya saja yang tidak dipakai." Ucap gadis mungil itu dengan santai.

"Apa kau bilang?! Bocah tidak tau sopan santun kepada yang lebih tua!"

"Halmoni biar aku yang mengurus si gila satu ini." Ucap gadis itu pada nenek yang ia gandeng sejak tadi. Walau enggan meninggalkan gadis SMA itu, tapi apa boleh buat. Nenek tersebut tidak bisa melakukan apa-apa selain menjauh. Karna tubuhnya yang sudah sangat tua juga lemah. Apalagi ia baru saja tertabrak sepeda hingga jatuh.

Nenek itu menurut dan sedikit menjauh dari gadis itu.

Sekarang tinggal gadis itu berdua dengan paman tersebut. Kerumunan beberapa orang memang tidak membantu. Mereka hanya memperhatikan. Mungkin tidak ingin cari masalah.

"Ayolah Ahjussi mengataiku tidak ada sopan santun. Padahal Ahjussi juga begitu."

"Ah aku tidak peduli. Bajuku menjadi kotor karena nenek tua itu. Apa kau bisa membayar biaya untuk mencucinya?"

"Bukankah Ahjussi yang menabraknya. Kalau masalah ini dibawa ke meja hijaupun Ahjussi tetap salah tau!"

Sebelum paman gila itu meluapkan amarah kepada gadis didepannya petugas keamanan mulai terlihat di ujung jalan sambil berlari.

Gadis itu tersenyum, "Ini balasan untuk Halmoni." Ucapnya lalu dengan sedikit kekuatan yang ada. Gadis itu melayangkan satu kakinya untuk menendang sesuatu milik paman tersebut. Sesuatu yang sensitif.

Dengan senang ia tersenyum mengejek melihat paman tersebut kesakitan memegangi asetnya. Gadis itu kemudian melihat kearah nenek tadi, "Dah nek!" Ucapnya tersenyum lalu berlari kencang tanpa rasa takut. Karena petugas keamanan sudah datang.

Ada beberapa teriakan yang mengatai kalau ia keren. Membuat gadis itu sangat senang karena hari itu ia keren sekali. Membela nenek-nenek dan melakukan balas dendam paling keren.

Tapi karena insiden tersebut ia akan terlambat masuk kelas.

—🐯🐯🐯—

Mentari mulai menyinari kamar persegi milik lelaki delapan belas tahun yang masih terlihat nyaman berada di kasur empuk dan masih bergulat di dalam selimut yang terlewat hangat. Beberapa kali jam wekernya berbunyi, tapi tidak pemuda itu hiraukan.

Inner Child - KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang