“GUE DAPET KABAR KAK ALEX MATI DENGAN TUBUH TERBAKAR"
Gak, gak mungkin ini gak boleh.
"KAMU JANGAN BERCANDA", teriak Ellen
"Ibu kak Alex ada di bawah di ruang kepsek dia memberitahu langsung pada pak kepsek!"
Sontak Ellen langsung lari meninggalkan kelas dan teman-temannya menuju ruang kepsek.
Ia langsung membuka pintu ruang kepsek. Terpampang tubuh seorang perempuan tidak terlalu tua sedang menangis tersedu-sedu.
"I-ibu, kak Alex...", Ellen tak bisa melanjutkan kalimatnya, air matanya mengalir deras.
Aku sudah membuka hati untuk seseorang. Mengapa tiba-tiba.
"Kamu, Ellen..." Akhirnya Ibu Alex bicara dengan suara bergetar.
"Iya Bu. Ke- kenapa bisa?" Entah darimana Ibu Alex mengenali Ellen. Ellen tak peduli tentang itu. Yang Ellen mau hanya penjelasan.
"A-alex pulang telat, ss-saya membuka pintu ternyata tubuh Alex terbakar habis. Tap-tapi kepala nya... Kep-kepalanya utuh terpisah dengan tubuhnya", jelas Ibu Alex dengan masih sesegukkan.
Mendengar penjelasan ibu Alex,tangis Ellen semakin jadi. Kemudian, Kepala sekolah mengumumkan meninggalnya Alex lewat speaker sekolah.
Semua warga sekolah kaget mendengar itu, mengingat Alex adalah primadona sekolah meninggal dengan keadaan tragis.
Lalu, Ellen kembali ke kelas dengan keadaan lusuh. Ia duduk di kursi nya dengan dikerumuni teman-temannya yang meminta penjelasan. Tapi, pertanyaan teman-temannya membuat Ellen kembali meneteskan air matanya.
"ELLEN PEMBUNUNYA!"
sontak semua mata tertuju pada suara tersebut. Suara tersebut berasal dari Berli yang sedang membawa laptop ditangannya.
"Bisa-bisanya Lo masih menuduh Ellen pada saat seperti ini!" Ucap Andin tegas.
"Kalo lo pada ga percaya lihat ini!"
Berli menunjukkan rekaman CCTV sekolah.Rekaman itu memperlihatkan Alex yang masuk ke dalam kamar mandi, dan beberapa menit berikutnya Ellen keluar dari kamar mandi tersebut. Anehnya, setelah Ellen keluar dari kamar mandi, CCTV nya langsung rusak.
"lihat! Cctv nya rusak pas Ellen udah keluar dari kamar mandi, bisa jadi kan Ellen merusak CCTV nya untuk membawa Mayat Kak Alex yang udah di bunuhnya di dalam kamar mandi", ujar Berli
Ellen tak memperdulikan perkataan Berli, tangisnya semakin pecah.
"PENUDUH! ELLEN PACAR KAK ALEX GAK MUNGKIN NGELAKUIN ITU"
"Gausah bercanda"
"Kalo lo nunjukin ini sebagai bukti, ini bukti yang gak jelas!"
"Sudahi dendammu pada Ellen, tuduhan mu gak pantes"
Tentu saja semua tak percaya pada perkataan Berli yang jelas tak ada bukti yang kuat.
Berli melihat sedikit paha Ellen yang terlihat baik-baik saja, mengingat kemarin ia menggores pahanya dengan cutter.
Tanpa pikir panjang Berli menyibak rok abu-abu sampai semua pahanya tereskspos.
Mendapati perlakuan seperti itu Ellen teriak malu dan langsung menutup kembali pahanya. Semua teman-temannya pun kaget atas perlakuan Berli.
"KAU GILA YA BER"
Berli kaget melihat paha Ellen yang mulus tanpa bekas goresan kemarin.
Sial, orang ini ternyata tak bisa terluka, batin Berli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloodie Psycho
Teen FictionBerparas cantik, berperilaku manis nan lembut. Namun siapa sangka ia telah membunuh puluhan orang hanya dalam waktu singkat. "aku bukan manusia dan kamu adalah sasaran selanjutnya." smirknya.