Affair (b)

4.4K 338 41
                                    


Disclaimer: Naruto and all the chara are Masashi Kishimoto's.

.

.

Naruto bersyukur bahwa dengan Hinata lah ia memiliki masa lalu ini. Dia cukup baik—terlalu baik—untuk seseorang yang pernah direnggut harga dirinya. Hinata, dengan segala jarak yang dibentangkannya, masih memberi ruang untuk Naruto mengenal duo kecil Hyuuga. Apakah Naruto mencintainya? Tentu. Secara berbeda, dengan rasa paling sublim yang sanggup merasuk ke jiwa seseorang.

Mungkin memang Naruto menyayangi Hinata lantaran masa lalu mereka. Atas ruang kosong yang timbul berkat kepergiannya. Namun bukan berarti itu sederhana. Hasrat tersebut bahkan bisa tersulut oleh sesuatu yang enteng seperti senyum. Ya, cukup tersenyum, Hinata akan membakar Naruto dari dalam. Atau bisa juga yang non physic semacam ucapan 'terima kasih, Naruto-san'. Dan itu seakan memacunya untuk menyerahkan seluruh dunia ke genggaman Hinata. Terima kasih dari ibu anak-anaknya, adalah pemberian makna terhadap usaha Naruto, seakan ia telah melakukan sesuatu yang berarti.

Cintanya adalah hal yang eufimis sekaligus hiperbolis.

Sehiperbolis gelombang di dadanya ketika melihat foto Hinata dan Boruto, sepertinya diambil tepat setelah melahirkan. Wajah Hinata pucat, ada genangan tangis di mata Hyuganya yang cantik. Namun dia tersenyum, ekspresi yang mengatakan kalau tak ada lagi yang penting di dunia, selain bayi di hadapannya. Tidak pula Naruto.

            Sesak itu kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesak itu kembali. Sesak yang selalu hadir mengingat ia tak di sana. Hinata mengalami sakit sendirian, keberatan membawa dua janin di bawah tatapan menghakimi orang-orang. Sedang Naruto, waktu itu pasti kebingungan, terperosok dalam lubang yang digalinya sendiri.

"Mommya, ada Naluto ji-chan." Himawari menggeret Hinata.

Muka Naruto memerah melihat bentuk Hinata yang belum disadari empunya. Sementara Hima melompat ke pelukan, Naruto berdeham, membasahi tenggorokan yang kering tiba-tiba. Kepalanya otomatis membayangkan jika sekarang mereka suami-istri, lalu ia menghamili Hinata sekali lagi. Fuck, Naruto berdebar sendirian.

 Fuck, Naruto berdebar sendirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love And Its Way (kumpulan one shot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang