Grief

3.1K 257 40
                                    


Disclaimer: Naruto and all the chara are Masashi Kishimoto's.

Warning: Angst. Dead Chara. Kinda mature and harsh. Read at your own risk.

.

.

            Apakah arti pahlawan? Orang berjasa yang menyelamatkan nyawa jutaan orang? Pengertian itu subjektif. Sejarah ditulis para pemenang, pahlawan ada di sisi pemenang pertarungan, sementara yang kalah diberangus kesedihan tanpa catatan. Untuk menjadi pahlawan, butuh membunuh musuh yang satu di antaranya bisa jadi orang tercinta.

Maka apakah Naruto masih pahlawan, jika nyatanya menghilangkan nyawa istri, membawa rumpang bagi keluarga kecil yang selalu timpang? Pembunuh ibu dari anak kecil yang belajar hidup. Anak—darah daging sendiri bersama wanita yang tumbal reformasi.

Begini rasanya hidup menopang dosa yang tumbuh gigantis. Kalau bisa, Naruto mau menukar nyawanya untuk Hinata, dia berhak lebih dari apapun. Atau, mebiarkan Menma mengemban misi itu sejak semula.

"Ayah, ceritakan padaku tentang ibu."

Si kecil Himawari menarik-narik baju Naruto. Sama seperti ibunya, dia gemar meletakkan kepala di dada Naruto.

Ingatan Naruto terlempar ke sepuluh tahun lalu. Tahun itu seharusnya ia menikahi Sakura, gadis impian sejak masa kanak-kanak. Setelah ditinggal Uchiha, untuk pertama kali Sakura menengok, memberinya kesempatan. Tapi baru tunangan beberapa minggu Naruto terpaksa mengalah pada misi selaku agen: menikahi Otsutsuki Hinata, sebagai agen ganda untuk akhirnya membekuk Otsutsuki Hamura.

Pertama kali melihat Hinata, Naruto gemas karena harus dinikahkan dengan gadis muda yang terlampau jauh dari Sakura. Hinata lebih pantas jadi keponakan alih-alih istri. Persis Himawari dalam versi kalem dan collected.

            "Jangan jatuh cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan jatuh cinta. Itu akan melemahkanmu. Tapi kalau mau menikmati tubuh Hinata silakan. Dia seorang Otsutsuki, anyway."

Bila mendengarnya sekarang, Naruto pasti menghajar siapapun yang membicarakan Hinata layaknya objek tak berharga. Tapi dulu ia menyambut. Otsutsuki Hinata merupakan impian seluruh pria, yang terindah di antara semua. Kelemahannya, dia terlalu lemah lembut sehingga siapapun takkan tega menyakiti. Tidak bagi Naruto yang dibesarkan dengan cara binatang. Ia liar, perkasa dan tak kenal belas kasih.

Pada awal-awal pernikahan Naruto bersikap kasar. Memperlakukan Hinata tak ubahnya musuh, sebab, di dalam hati ada benci mengakar sedang istrinya seorang Otsutsuki. Anehnya, Hinata justru terlihat bersyukur. Seolah-olah Naruto berjasa besar hanya dengan menikahi.

"Tidak apa-apa Naruto-kun belum menerimaku." Ujar Hinata kala Naruto membentak. "Aku akan belajar setiap hari untuk lebih baik lagi."

Dan memang, Hinata semakin gila dari hari ke hari. Ia melakukan segalanya dengan sempurna, sehingga tak ada celah untuk dibenci. Jujur Naruto takut, bila mereka melekat terlalu erat, perpisahan jadi serupa pisau dua mata yang menyakiti ia dan Hinata. Hidup tak adil bagi istrinya yang luar biasa baik.

Love And Its Way (kumpulan one shot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang