21

48K 1.1K 15
                                    

  Kejadian saat di Bali membuat Ardi di keluarkan dari perusahaan. Lucas tidak bisa membiarkan seorang pria seperti Ardi berkeliaran di dalam perusahaannya. Untungnya Lucas sudah mendapatkan penggantinya dalam waktu sehari. Itu memanh tidak mungkin tapi itulah yang terjadi jika memiliki peminat yang banyak. Baru saja memasang iklan sudah ada yang daftar dan juga langsung di terima.

  "Jadi itu kerjamu, saya tidak mau ada yang salah dalam laporan."

  ''Baik pak, saya tidak akan mengecewakan bapak"

  "Baiklah Paris, jangan lupa hari ini harus ada laporan keuangan bulan kemarin"

  "Baik Pak, saya akan kembali ke meja"

  "Iya"

  Pengganti Ardi ternyata seorang wanita. Akhirnya populasi wanita di kantornya mulai banyak, sekarang kedudukan antara wanita dan pria sama. Dulu kantor ini dipenuhi seorang pria tapi Lucas sadar harus ada wanita yang membantunya. Setelah Paris keluar, Fani dan Zak segera masuk untuk membicarakan tentang kepergian mereka ke Jerman.

  "Pak saya sudah siap semuanya" ujar Zak

  "Saya tinggal menambah beberapa ide pak" ucap Fani

  "Tapi kita tetap tidak bisa jika kalian tidak bisa berbahasa asing"

  "Saya bisa pak, sunda sebagaimana bahasa saya sejak lahir" ujar Zak

  "Maksud saya bahasa asing negara lain"

  "Pak saya punya ide" ucap Fani sangat serius

  "Apa?"

  "Kita ajak Jessy, dia bisa bahasa inggris. Mungkin sangat membantu untuk kita"

  "BETUL JUGA FAN" tukas Zak mengangetkna semuanya

  "Yaudah kalian bujuk dia agar bisa ikut, kalau tidak mau jangan dipaksa"

  "Tenang pak, saya akan memaksanya" ujar Fani begitu semangat

  "Sayapun, kalau begitu saya dan Fani akan membicaraknnya sekarang"

  "Silahkan"

  Fani dan Zak keluar dari dalam ruangan Lucas mencari Jessy. Zak dan Fani berjalan menuju lift untuk ke lantai satu. Sayangnya mereka harus menunggu terlebih dahulu karena Jessy sedanh sibuk di mejanya. Mereka akan berbicara saat jam makan siang, Jessy pasti datang ke kantin.

  "Sepertinya bakal ada obrolan serius ini mah" ucap Dani melihat Zak dan Fani duduk berdua

  "Apasih Dan, gausah ikut campur"

  "Mba jangan marah marah atuh"

  "Dan, hayang kopi biasa" ucap Zak

  "Siap"

   Tidak lama kopi itu datang, Dani juga ikut duduk karena penasaran dengan apa yang akan dibicarakan nanti.

  "Nih bang Zakki" ujar Dani

  "Nuhun Dan"

  Zak dan Dani berasal dari daerah bandung. Tidak heran mereka selalu berbicara bahasa sunda saat bersama. Zak juga memiliki nama asli Zakki, karena dia ingin terlihat keren ia meminta teman temannya memanggilnya sebutan Zak. Akhirnya jam makan sianh berbunyi, semua orang beramai ramai ke kantin untuk memesan makanan. Dani tidak bisa mendengar pembicaraan karena harus bekerja lagi.

  "Jessy!!" teriak Fani dari jauh

  Jessy segera mendekat kepada Zak dan Fani. Jessy tampak kebingungan di panggil secara tiba tiba seperti ini. Zak mempersilahkan Jessy untuk duduk terlebih dahulu sembari memesan makanan atau minuman. Jessy tidak busa memesan minuman jika dia harus di buat penasaran seperti ini.

  "Kita mau ngomong serius sangat serius" ujar Fani

  "Hah kenapa?" tanya Jessy

  Pikiran Jessy campur aduk, ia memikirkan kejadian si hotel bersama Lucas. Ia takut dikeluarkan dari perusahaan akibat dirinya tertidur di kamar Lucas.

  "Jadi gini, gimana Fan?" ucap Zak

  "Pokonya kamu harus ikut gaada tolak menolak lagi!" ucapan Fani malah membuat Jessy kebingungan

  "Apa? Aku tidak mengerti"

  "Pokonya kamu harus ikut ke jerman!" tukas Fani

  "HAH??!!"

  "Bantu kita presentasi, kita gak bisa bahasa inggris. Kamu bisa bantu kita kan?" ujar Zak

  "Bisa! Udah dia gabisa nolak" Fani yang menjawab pertanyaan itu

  "Kapan itu?" tanya Jessy

  "Minggu ini, gimana Pak Lucas"

  "HAH???!!" jessy terkejut untuk yang kedua kali

  "Kenapa?"

  "Ohh engga.."

  Mendengar kata Lucas menangingatnya kejadian beberapa hari ke belakang. Jessy tidak yakin untuk menerima tawaran ini. Fani dan Zak memaksanya untuk ikut, tapi ia juga merasa tidak enak jika harus menolak ini.

  "Nanti akan kupikirkan" ucap Jessy

  "Tidak usah dipikirkan, pokonya ikut" paksa Fani

  "Iya iya iya"

  "Udah. Kerjaan kita selesai Zak"

  "Terima kasih Jessy sudah mau membantu kita"

  Jessy hanya menganggukan kepalanya. Kemudian mereka berlanjut membicarakan barang barang apa saja yang ahrus dibawa kesana.

  "Tidak boleh bawa pakaian sexy atau semacamnya yang tidak sopan, tidak boleh membawa parfum wangi mawar, tidak boleh membawa apapun yang identik dengan mawar"

  "Ohh oke...?" Jessy kebingungan kenapa tidak boleh membawa apapun yang identik dengan mawar

  Jessy hanya mengira Lucas alergi dengan bau bunga terutama mawar. Setiap ucapan Fani, Jessy tulis di ponselnya. Ia juga tidak mau mengecewakan Lucas saat ia dibutuhkan seperti ini.

DIRTY TALKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang