23

42.9K 1K 14
                                    

  Setelah sampai di bandara internasional Jerman, bandara Frankfurt. Benar saja saat mereka mengambil koper, udara sudah cukup dingin. Mereka hanya menggunakan jaket tipis dan Lucas juga tidak bisa mengambil mantelnya karena ada di koper sekarang.

  "Pak kenapa gak bilang sekarang musim dingin" ujar Fani sembari menggosokan tanganya

  "Saya kira kalian tahu, inikan bulan desember"

  "Saya tidak sadar ternyata, tapi tenang ini belum seberapa" ujar Zak dengan gagahnya menurunkan tangannya

  "Ahh ini koper saya" ucap Jessy mengambil koper miliknya yang berwarna biru tua

  "Udah semua kan? Mobil kita sudah menunggu di depan"

  Mobil yang menjemput mereka sudah datang. Mobil ini cukup besar untuk mereka yang hanya 4 orang. Di perjalanan menuju hotel, beberapa kali Lucas melihat merek mobil dari perusahaanya. Ia senang ternyata disini juga banyak yang memakainya. Usaha Lucas ternyata tidak sia sia, banyak orang yang menyukai mobilnya dan menunggu adanya mobil baru dengan design yang baru dan peforma yang baru.

  Mobil yang ditumpangi Lucas berhenti disebuah hotel yang sangat besar. Jessy, Fani dna juga Zak sangat terkagum kagum dengan hotel ini. Mereka segera masuk karena diluar sangat dingin. Mereka bertiga terus membututi Lucas dari belakang, kemudian Lucas mendatangi resepsionis untuk menanyakan hotel yang telah ia pesan. Ternyata Lucas memesan 4 kamar untuk yang lain, sungguh sangat baik ternyata Lucas.

  "Kalian segera ke kamar saja, disana sudah ada penghangat. Diluar begitu dingin"

  "Baik pak, terima kasih" ucap mereka bersamaan

  Mereka bertiga segera menaiki lift menuju lantai dimana kamar mereka berada. Entah apa yang akan dilakukan Lucas dibawah yang jelas mereka diperintahkan Lucas untuk pergi ke kamar. Lucas sedang menunggu di lobi bersama koper dan tas yang selalu ia gendong kemana mana. Lucas sedang menunggu seseorang di lobi, mereka sudah membuat janji dari jauh hari. Tidak lama seorang pria bermantel hitam mendekati Lucas.

  "Lucas dari keluarga Winston" ujar pria itu

  "Ohh Arthur"

  "Bagaimana penerbanganmu??" tanya Arthur hangat

  "Baik baik saja"

  "Kau tidak kedinginan disini?"

  "Tidak, jadi apa yang ingin kau katakan?"

  "Ini mengenai dirimu"

  "Apa?"

  "Winston menelponku kemarin, mereka meminta bantuanku untuk membuatmu menghilangkan trauma dengan hipnotis"

  "Udah gila? Aku akan menghilangkannya sendiri" ujar Lucas berdiri dari duduknya membawa kopernya menuju lift

  "Hei!! Lucas!!" teriak Arthur

  Lucas sudah bosan setiap orang membicarakan masalah traumanya ini terutama keluarganya. Menurut Lucas traumanya ini biasa saja, ia hanya tidak ingin melihat bunga mawar. Tapi pemikiran Winston dan Angel sangat berbeda. Akibat traumanya itu Lucas tidak ingin bersama seorang wanita, Winston dan Angel takut jika ucapan Lucas memanh keinginanya. Terutama Winston sangat menginginkan Lucas segera menikah, tapi tidak ada tanda tanda Lucas menginginkannya. Trauma ini membuat dampak buruk bagi Lucas, ia menjadi takut saat berhadapan dengan seorang wanita.

  Setelah menaruh kopernya di kamar, Lucas menidurkan kepalanya terlebih dahulu. Di kamarnya sangat hangat dibanding di luar. Lucas tidak boleh menutup matanya, ia harus menyelesaikan beberapa pekerjaannya untuk besok. Tapi Lucas menemui Jessy terlebih dahulu, ada beberapa pekerjaannya dan Flashdisk dirinya di pegang oleh Jessy. Saat di pesawat Jessy meminjamnya untuk mengcopy semua pekerjaanya untuk di presentasikan nanti.

  "Hallo, siapa ini?" tanya Jessy di telpon

  "Ini saya, Jessy bisa bawakan flashdisk itu ke saya?"

  "Hah bapak??? Maksudku baik pak"

  Jessy terkejut ternyata yang menelpon dirinya adalah Lucas. Ia bingung darimana Lucas bisa menemukan nomor ponselnya tanpa harus meminta terlebih dahulu. Jessy tidak punya banyak waktu untuk memikirkannya, ia membawa semua flashdisk tersebut dan pergi ke kamar Lucas. Jessy menekan bel sebelum masuk ke dalam kamar, tanpa disangka pintu itu langsung terbuka.

  "Masuklah" ucap Lucas

  Jessy segera masuk sembari membawa beberapa flashdisk di tanganya. Jessy cukup terkesan karena kamar Lucas masihh rapih bahkan seperti tidak di tiduri. Lucas mengajak Jessy untuk duduk di bawah ditemni sebuah laptop dan beberapa flashdisk di tangan Jessy.

  "Mana sini?" ucap Lucas

  "Ohh ini pak"

  Jessy hanya diam sembari melihat Lucas memindahkan semua datanya ke dalan laptop. Karena banuak dan juga akan menghabiskan waktu yang lama, Lucas berdiri lalu mengambil sebuah makanan dan minuman dari kantong yang berada di dalam koper. Minuman itu sangat terkenal Indonesia dan cemilan itu cukup terkenal juga. Sebelum kesini Lucas membeli beberaoa makanan ringan untuk ia makan, tapi karena di pesawat sangat ramai ia tidak pernah memakannya.

  "Makan dan minumlah selagi menunggu ini selesai"

  "Ohh iya pak"

  Jessy membawa minuman tersebut dan membukanya. Lucas senang Jessy mengambil minuman yang diberikan olehnya. Jessy sekarang sadar ia begifu kagum pada Lucas, ia orang yang baik dan juga ramah. Jessy cukup nyaman saat berada di dekat Lucas dalam situasi apapun.

DIRTY TALKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang