27

41.6K 1.1K 9
                                    

  Perjalanan menuju tempat meeting di hari selanjutnya sangat sulit. Mereka berdua harus menunggu hingga petugas beres membersihkan salju di jalanan. Kali ini Zak yang menyetir, Jessy dan Lucas berada di kursi belakang, Zak dan Fani berada di depan. Jessy dan Lucas tidak banyak bicara mereka sibuk masing masing.

  "Fan berapa hari lagi kita?" tanya Lucas

  "Sehari pak"

  "Cepat juga ternyata"

  "Betul pak, gimana kalau kita perpanjang"

  "Silahkan tapi saya tetep pulang"

  "Ehh jangan lah pak, kita pulang saja bersmaa"

  Terdengar suara ponsel milik Lucas berdering, ia segera menjawabnya. Jessy sendiri yang berada disampingnya tidka tahu apa yang dibicarakan oleh Lucas di telpon. Bahasa Jerman yang digunakan Lucas sangat fasih dan Jessy belum pernah mendengar bahasa Jerman sebelumnya. Akhirnya mereka bisa menjalankan mobilnya, pembersihan jalan sudah selesai. Tidak lama mereka sampai di tujuan, tempat ini seperti sebuah rumah abad kerajaan. Ternyata disana sudah banyak sekali orang yang menunggu kedatangan Lucas beserta team nya.

  Akhirnya setelah dua jam, mereka selesai melakukan meeting. Sebelum kembali ke hotel Lucas membawa teamnya menuju restoran milik ibunya. Disana juga sangat menyambut kedatang Lucas, ia juga diberikan pelayanan khusus oleh para pekerja disana. Awalnya Lucas tidak ingin tapi ini perintah langsung dari Angel.
  "Wah pak, bapak bisa masak dong?!!" tanya Fani saat tau ibunya Lucas seorang Chef

  "Tidak juga"

  "Wah pak kita harus cobain masakan bapak dong, enak gak tuh" ujar Zak

  "Enak banget" tiba tiba Jessy berbicara yang membuat semuanya kebingungan

  "Kamu pernah dimasakin Pak Lucas?" tanya Fani

  "Eh maksudnya pasti enak lah, soalnya kan pasti ada turunan dari sang ibu"

  Lucas tidak peduli dengan ucapan Jessy, ia sibuk melihat ponselnya memantau pekerjaanya. Sedangkan Jessy sudha melipat bibirnya hampir saja mereka berdua mengethaui apa yang tidak perlu diketahui. Jessy sesekali melirik Lucas tapi selama itu Lucas tetap tudak beranjak dari ponselnya. Jessy memandangi selama beberapa menit hingga semua makanan datang. Jessy baru teesadar ternyata Lucas sangat baik dan juga tampan dimatanya. Hanya dengan melihatnya saja wanita mana yang tidak menyukainya.

  Selagi makan juga, Jessy tidak lupa untuk memandang Lucas beberapa detik. Jessy akhirnya menyadari kata hati dirinya, ternyata rasa ini adalah karena ia suka terhadap Lucas. Jessy baru tersadar ia menyukai Lucas saat ini, karena ia begitu baik padanya. Jessy memakan makanannya sambil tersenyum senyum sendiri, untungnya tidak ada yang menyadari itu. Hingga akhirnya Jessy tersedak oleh soup yang ia makan. Jessy sudah minum tapi makanan yang berada di tenggorokannya tidak turun. Jessy tidak bisa bernapas dengan baik, ia meminta pertolongan pada Fani dengan menggoyangkan badannya.

  "Kenapa Jess?" tanya Fani
Jessy tidak bisa berbicara ia menunjuk ke arha tenggorakannya

  "JESSY KAMU TERSEDAK??!!" teriak Fani

  "Minum minum yang banyak Jess!!" ujar Zak

Fani dan Zak begitu panik melihat temannya tersedak. Melihat itu Lucas berdiri dari duduknya, mengangkat Jessy untuk ikut berdiri di hadapannya. Lalu Lucas berada di belakang Jessy sembaru kedua tangannya berada di dadanya. Ia menekan agar makanan yang menyangkut di tenggorokan Jessy keluar. Setelah percobaan ketiga kali akhirnya Jessy bisa berbuicara kembali.

  "Maa.. Makasih pak" ucap Jessy

  "Udah minum minum"

  "Nih Jess" Fani memberikan air putih

  Setelah itu mereka melanjutkan memakan makanannya dan menganggap semua ini tidka terjadi. Setelah makan merek kembali ke mobil untuk kembali ke hotel. Cuaca begitu dingin Zak hingga tidka bisa merasakan kakinya. Lucas sendiri sudah terbiasa dengan cuaca seperti ini, bahkan ia menyukainya.

  Kembali ke hotel mereka berempat berpisah untuk kembali ke kamar. Tapi sebelumnya Lucas berbicara karena ini hari terakhir mereka bisa pergi jalan jalan menggunakan mobil. Fani dan Zak sangat menunggu moment ini, akhirnya mereka bisa berbelanja tanpa harus memikirkan pekerjaannya.

  "Jess ikut gak?" tanya Fani

  "Gatau gimana nanti"

  "Udah Jess, istirahat aja kamu sakit kan?"

  "Iya aku istirahat aja"

  Setelah itu mereka berpisah kembali ke kamar masing masing. Bagi Fani dan Zak, mereka berdua hanya mengganti pakaian lalu lanjut lagi jalan berbelanja. Cuaca begitu dingin, walau pemanas sudah dinyalakan Jessy masih tetap kedinginan. Berjalan menuju kasur tanpa melepas mantelnya, menarik selimutnya yang tebal. Ini cukup hangat, walau ini siang tapi cuacanya sudah seperti malam hari. Lama kelamaan, matanya menutup secara perlahan lahan karena mengantuk.

  Baru saja akan tertidur,terdengar suara pintu kamar miliknya terbuka. Jessy tidak mengunci pintunya karena Fani selalu datang ke kamarnya. Mereka sering berbicara bersama di dalam kamar Jessy, tapi kali ini Jessy sangat mengantuk.

  "Fan pergi aja, aku ngantuk dan juga kedinginan"

  Lalu terdengar pintunya tertutup kembali, Jessy kembali menutup matanya. Tapi tiba tiba saja seseorang ikut masuk ke dalam selimut bersama Jessy. Mata Jessy kembali terbuka, siapa orang dibalik badannya Fani tidak akan mungkin melakukan ini.

  "Jessy.." ucapnya sembari memeluk Jessy dari belakang

  "Hah!? Bapak??" ucap Jessy terkejut
 
-
-
20.00 chapter 28 kalau tidak lupa

DIRTY TALKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang