02

31 13 26
                                    

Biarkan waktu yang menjawab bahwa kau itu untuk ku
----------------------------

Mentari pagi telah bangun menggantikan malam yang sunyi nana yang masih asik dengan selimut dan bantal favorit nya enggan untuk bergerak bangun dari ranjang tempat tidur nya raka yang melihat adiknya seperti itu memiliki ide untuk membuatnya bangun

"Dalam 5detik kamu ga bangun abang siram pake air bekas ngepel satu..dua...tiga...empat...li..."

Dengan otomatis nya nana langsung bangun dan berlari menuju kamar mandi sebenarnya dia sudah bangun hanya saja malas untuk bergerak dari ranjang empuknya tapi ancaman sang kakak tidak main main senin kemarin saja di benar benar di lempar ke kolam renang karena susah bangun sungguh kejam kakaknya itu

"Jangan lama lama mandinya cepet turun kebawah untuk sarapan"

Nana yang berada di kamar mandi mendengar suara Abangnya pergi segera mungkin untuk cepat cepat selesai dengan mandinya nana tidak seperti gadis lainya yang suka lama di kamar mandi dia bisa mandi cepat hanya 5 menit kalau sudah kepepet telat sekolah kadang dia hanya mencuci mukanya saja

Usai mandi nana bergegas untuk turun kebawah dengan seragam lengkap dan membawa tas nya
"Morninggg" teriaknya menggelegar 

"Gausah teriak teriak cepet makan"ucap raka tegas

Nana menatap malas abangnya sendiri "biasa aja kali tuh mata lo"celetuk raka 

"Ngeselin lo sana jauh jauh dari gue rabies ntar gue deket lo"usirnya kepada raka yang berada di depanya

"Gue aja males deket lo najis"ucapnya tak kalah kesal
"Kalian berdua duduk, kenapa sih heran mamah tiap deketan berantem mulu pas LDR malah kangeun mewek mewek alay" ucap sang mamah tegas

Raka dan nana terdiam dan saling pandang dan keduanya mengucapkan maaf dengan menggerakkan mulutnya tanpa bersuara

"Makan cepetan nanti keburu dingin terus nanti kalian telat"ingat sang mamah
"Siap nyonya besar" jawab nana dan melahap makanannya

"Abang cepetan ntar gue telat hari ini sibotak yang jaga ntar adik lu yang cantik ini lecet"teriaknya dari pintu depan
"Berisik bebek suara lo kedengaran sampe belakang"

"Dah mamah Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam salam hati hati jagain adeknya raka"

Mobil pajero yang di bawa raka menuju sekolahan sang adik cerewet nya itu seharusnya raka juga masih duduk di bangku SMA hanya saja otaknya itu terlalu pintar jadi di usianya yang cukup muda dia sudah menginjak di bangku mahasiswa

"Belajar yang rajin biar rengking nya ga menetap di situ mulu kali kali jadi yang kesatu"
Nana menatap jengah Abangnya itu hampir setiap hari dia mengucapkan mantra itu kepadanya
"Iya nanti gue usahain tapi kalo hasilnya segitu itu memang kemampuan gue udah habis sampe situ"ucap nana pergi tanpa salam sedikitpun 
Raka menatap tajam adiknya yang tidak sopan itu 

🍭🍭🍭

"Good morning al al"teriak nana kepada sahabatnya alena
"Berisik lu ganggu gue aja untuk nih sendok kaga masuk ke tenggorokan gue" kesalnya
"Lebay lu, inget ya lu masih punya utang penjelasan ke gue"

Alena menatap kesal sahabat nya itu "pergi sono lu gue mau sarapan dulu baru gue ceritain kelanjutannya"usirnya
"Ah lo mah gaasik "
"Dari pada lu disini gabut nihkasih ke kelasnya calon imam lu bilangin ini dari bu anggi tugas hari ini"

CANDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang