Prolog

96 19 0
                                    

Dari balik jendela, dua orang pria di rumah apung Saint Lakewood terlihat membahas sesuatu dengan serius. Senja yang begitu menjingga menyerupai warna merah darah menjadi saksi bisu mereka dikala itu.

"Kita tidak bisa membiarkannya Edward. Kau harus menjaga rahasia ini," ucap pria paruh baya
membenarkan posisi duduk kacamatanya. "Aku tidak ingin kehilangan berlian itu lagi." Ia melanjutkan kalimatnya dengan suara yang berat.

Kepedihan yang mendalam terlukis di wajah pria tua itu. Ia menatap langit senja dengan wajah amat memelas seakan meminta kepada tuhan.

"No Louv, that's certainly gonna be happen. Kau jangan egois! Kita tidak bisa terus-menerus menyimpan berlian di dalam rumah kaca." jawab pria bernama Edward yang berdiri di sampingnya.

"Apa bagimu ini egois? Setelah 15 tahun aku mengikuti saranmu dan meninggalkannya?" Pria paruh baya yang ternyata bernama Louv itu menatap sendu tepat ke mata Edward.

"Kuakui kesalahanku yg telah membuat kalian terpisah, tapi jika aku tidak melakukan itu, mungkin kalian akan terpisah selamanya. Kau tahu benar itu." Edward memalingkan wajahnya ke arah lain. Ia tak ingin bertemu tatap dengan Louv.

"Aku tahu Ed. Aku sangat tahu itu. Tapi kau juga menyadarinya kan. Tidak ada yang berubah sampai saat ini. Mereka masih memburunya." Dengan suara bergetar Louv bersusah payah terlihat tegar.

"Tenanglah. Sekarang ia di kelilingi oleh orang-orang yang kuat. Mereka akan menjaganya." Edward secara sambil lalu melirik ke arah Louv. Ia tidak tahan melihat sahabatnya seperti itu.

"Justru itu. Jika kebenaran ini terungkap, sekalipun itu orang-orang yang menyayanginya saat ini. Mereka tetap akan berbalik memusuhinya bahkan mungkin meniadakannya. Ahkk!" Louv merasa sangat kesulitan untuk melanjutkan ucapannya. "Kau tahu Ed.. berlianku itu, dia yang menyebabkan semua intan berharga di dekatnya menjadi rapuh dan hancur. Ia menghancurkan mereka semua." Kini ia tak mampu membendung air matanya lagi.

Edward yang mendengar kalimat terakhir itu terperangah tidak percaya. Alasan kenapa berlian itu tak boleh muncul kepermukaan, alasan kenapa berlian itu lebih baik tak pernah ada, ternyata justru Ia lah yang menghancurkan semua orang yang menyayanginya.

"Ah sial." Edward mengusap wajahnya frustasi. "Itulah kenapa aku membenci sifatmu yang tidak bisa jujur padaku ini. Sejak awal aku sudah merasa kau menyembunyikan sesuatu dariku." Ia mengepalkan tangannya begitu kuat, berakhir ingin menghajar sesuatu yang tidak ia lakukan.

Menyedihkan.

Hal yang baru saja Edward sadari adalah mereka semua dalam bahaya jika terus bersama. Ia harus mengantisipasi itu, tapi memisahkan mereka... Bisakah?

'Oh Louv apa yang sebenarnya bisa kulakukan untukmu' Edward membatin piluh.

...

La Vèritè (Hidden)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang