3) Aku Penasaran!

82 13 0
                                    

I hate a curiousity,
Except you

Suasana akademi selalu tentram di pagi hari. Aroma udara segar seperti bisa dirasakan hanya dengan satu tarikan nafas. Tempat ini seakan sudah di rancang sebaik mungkin dengan penguatan kenyamanan.

Jam baru saja menunjukkan pukul enam pagi ketika Ajata sudah berada di SEA Academy. Hari ini ia akan ke ruang administrasi untuk mengumpulkan berkas tambahan registrasi ulang.

Ajata berjalan lenggang menuju SEA office. Berjalan sambil melayangkan pandangan kemana-mana adalah kebiasaannya. Ia menaruh minat pandang pada beberapa orang yang berseragam sama dengannya.

Mereka yang memakai setelan hitam-putih adalah suatu kewajiban di hari-hari awal memasuki akademi. Hanya saja Ajata mengherankan hal itu, yang berseragam sama dengannya tentu saja. Hanya sedikit dan bisa di hitung dengan jari.

Apa mungkin hanya menerima sekitaran tiga puluh orang saja?

Di sekolah tinggi sebesar ini?

Benarkah?

Bukankah harusnya ratusan atau bahkan ribuan?

Aneh..

Ngomong-ngomong untuk apa juga Ajata memikirkan hal itu.

Tidak penting.

Sekolah besar juga elit memang beda.

Ajata memasuki SEA office dan langsung menuju ke ruang administrasi.

"Welcome to SEA office!" ucap seorang resepsionis menyambut kedatangan Ajata.

Cewek dengan penampilan menarik itu membuat Ajata ingin melihatnya terus. Wajahnya yang chubby dihiasi senyuman yang ramah menular dengan baik. Membuat orang yang ada didepannya merasa nyaman.

Ajata memperhatikan cewek itu lekat. Sepertinya usia mereka tidak jauh berbeda.

"Alice Miguel can help you. Please have a seat!" Alice mempersilahkan Ajata duduk.

Mengikuti instruksi Ajata duduk di kursi putih depan meja admin berada. Ia baru saja meletakan map di atas meja ketika tiba-tiba ponselnya berdering. Lagu Blue Birds ost Naruto nyaring menggema di ruang administrasi. Ajata merutuki dirinya yang lupa me-mode-silent-kan ponsel.

Memalukan.

Alice tersenyum tidak masalah, membuat Ajata memberanikan diri menjawab telpon.

"Dimana?" tanya suara disebrang sana.

"Aku di SEA office kak. Di ruang adm-"

"Ok, wait."

"Hah? Ka-"

Tut tut tut..

Sambungan telepon terputus.

Dua kali tidak menyelesaikan ucapannya membuat Ajata sangat kesal. Ia mendengus lalu meletakkan ponselnya asal di atas meja.

"Kak Rey selalu saja begini. Dasar cowok tidak sabaran."

"Rey? Maksudmu Reynold Monsphiet? Kau mengenalnya?" tanya Alice bersemangat.

La Vèritè (Hidden)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang