Tolong, tetap bersamaku

519 48 32
                                    

Perth berjalan di lorong kelas dengan kepala tertunduk, hatinya masih sakit. Jelas saja, siapa yang tidak sakit hati melihat orang yang dicintai berciuman dengan orang lain.

Sebenarnya, dia sudah tidak sanggup menampakkan wajah di depan umum. Dia ingin menyendiri dan meluapkan semua rasa sakit. Tapi dia harus ke kelas dulu, karena sebentar lagi jam mata kuliah terakhir.

Hap
Seseorang menepuk bahu Perth.

"Bagaimana bisa kamu berjalan dengan menundukkan kepala seperti itu? Kamu terjatuh nanti."
Ucap Saint yang dari tadi menunggu Perth di dekat kelasnya, karena ada hal yang harus dibicarakan.

"Oh phi Saint. Phi sedang apa disini?"
Tanya Perth dengan wajah yang masih muram.

"Kenapa dengan wajahmu? Apa kamu ada masalah?"
Saint kwatir, melihat ekspresi yang tidak seperti biasanya.

"Tidak ada apa - apa kok phi, hanya kurang tidur."
.
.
.

"Hey....."
Sapa Saint pada orang yang sedang berjalan mendekati mereka.

"Sawaddi krab"
Ucapan salam dari Mark dan Blue serempak.

Perth menggeser badannya, berdiri disamping Saint dengan kepala yang masih tertunduk.

"Kelas kalian ikut lomba film tingkat nasional kan? Sudah syuting? Aku penasaran, pasti bagus. Apalagi jika pemeran utamanya kalian."

"Bukan aku. Blue dan Namtanlita akan menjadi pemeran utama film yang akan dikirim untuk lomba tingkat nasional phi."
Jawab Mark

"Oww... pasti bagus"
.
.
.

"Sawaddi krab"
Ohm, Bright dan Poom mendekati mereka.

"Blue? Teman - teman sekarang dimana? Coba hubungi Namtanlita"
Suruh Poom pada Blue

"Dia bilang di ruang kelas D12."

"Wow sudah tau ternyata."

"Bagaimana sih kamu Poom!? Dia kan pacarnya Namtanlita, jelas saja sudah diberi tau sebelum dia tanya."
Sindir Bright

"Aww sweet ya mereka, makin mesra aja."

"Haduh.... Stop seperti itu. Gara - gara kalian suka menggodaku berpacaran dengan Namtanlita, semua orang jadi berfikir itu benar."
Tegur Blue pada kedua temannya yang jahil ini. Dia mengerutkan keningnya, menampakkan wajah marah dan kesal.

"Biarkan rumor menyebar Blue, itu akan membuatmu cepat terkenal... dan, Mark akan berpacaran denganku. Iya kan sayang?"
Dia menoleh pada Mark dan merangkul pundaknya.

"5 5 5 5 5 5 5"
Mark tertawa renyah. Gaya bercanda Ohm memang selalu menyebalkan.

"Aku ke kelas dulu ya."
Pamit Mark, sambil melangkah meninggalkan mereka.

Ketika Mark berada cukup jauh dari teman - teman, dia menoleh. Melihat seorang pria yang dari tadi berdiri seperti patung disamping Saint, dan tidak menegakkan kepalanya sama sekali.

Mark tersenyum dengan ekspresi yang susah ditebak. Dia barusaja memergoki Saint dan Perth berbincang - bincang di dekat kelasnya. Mereka sangat imut ketika bersama.

Sedangkan Perth semakin mematung, tidak mengucapkan sepatah katapun, hatinya juga membatu. Sebelumnya, dia memergoki Mark dan Blue ciuman, sekarang memergoki mereka sedang jalan berdua di koridor fakultas Cosci. Dan baru saja dia mengetahui fakta bahwa Blue dan Namtanlita itu tidak berpacaran.

"Ayo kita juga ke kelas"
Ajak Blue pada Poom dan Bright, lalu menghadap Saint dan Perth.
"Kita pergi dulu ya?"

"Iya"
Jawab Saint, sedangkan Perth masih membisu disampingnya.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang